Share

191. Bagian 13

Pahidungbesar bukan seorang penakut atau mudah menjadi kecut. Namun karena ingin cepat-cepat menguasai Dewi Awan Putih maka dia memilih berlaku cerdik.

"Papicakkanan!” seru Pahidungbesar pada kakek yang mendukung Pasulingmaut "Aku tak begitu bernafsu menghadapi pemuda itu! Aku lebih bernafsu menghadapi Dewi Awan Putih!” Habis berkata begitu tanpa tunggu lebih lama si hidung cendawan itu melesat ke hadapan Dewi Awan Putih. Seperti tadi tangan kanannya bergerak seolah hendak menotok. Dewi Awan Putih mundur dua langkah lalu kebutkan selendang sutera di tangan kanannya.

"Wutttt!"

Sinar biru bertabur di udara. Laksana sebuah jala besar siap melibas sosok Pahidungbesar. Tapi si hidung besar ini tertawa bergelak. Begitu selendang sutera biru menyambar dia sengaja susupkan diri, masuk ke dalam selubungan selendang. Selanjutnya dia membuat gerakan bergulung ke arah lawan.

Dewi Awan Putih berseru kaget ketika tahu-tahu lawan telah berada hanya satu lang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status