Share

153. Bagian 29

Brukk! Tubuhnya jatuh seperti nangka busuk. Tapi cepat-cepat ia berdiri setengah kaki dan menamparkan tangannya ke depan.

Wuttt!

Plakk!

Dalam jarak sudah lebih dari tujuh langkah, wajah Dewi Asmara Darah tertampar keras tanpa tersentuh tangan lawan. Kerasnya tamparan membuat Asmara Darah terpelanting ke kiri, dan pipinya menjadi memar merah.

“Kurasa Eyang Sambar Nyawa bisa kalah dengan Dewi Asmara Darah!" pikir Aria Amante dari tempatnya menjauh.

" Dewi Asmara Darah itu tanpa gerakan tangan bisa menendang, memukul, menampar, melempar, dan mungkin juga bisa mencekik leher lawannya. Sedangkan Eyang Sambar Nyawa bisa melakukan hal seperti itu jika ia gerakkan tangannya, ia tak bisa menggunakan kekuatan mata seperti yang dimiliki Dewi Asmara Darah itu. Hmmm! Siapa yang menang, aku tak perlu tahu. Karena siapa pun pemenang pertarungan ini, tetap saja ia mengincar pedang pusaka itul Dengan kata lain, dia akan mengincarku, karena akulah yang memegan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status