Share

153. Bagian 24

"Itu lebih baik kalau memang kau bisa, Anak Manis!"

"Tua bangka banyak cakap kau, hiii!"

Crass!

Sinar merah keluar dari telapak tangan Gincu Perawan. Tapi Gincu Perawan sendiri yang pekikkan suara tertahan, ia tersentak mundur dengan tangan segera ditarik kembali, karena rasa sakit perih begitu menyengat akibat keluarnya tenaga dalam bersinar merah itu. Sedangkan tenaga dalam yang sudah telanjur terlepas itu ditangkap dengan kibasan tangan Eyang Sambar Nyawa. Sinar itu menjadi bulatan semacam bola yang bernyala-nyala diatas telapak tangan Eyang Sambar Nyawa. Kemudian, Eyang Sambar Nyawa melemparkan bulatan merah tersebut ke arah sebuah batu bersusun yang ada di samping ruang pemujaan tersebut.

Wuttt! Duarr! Batu itu pecah bagai dilempar dengan bahan peledak yang cukup kuat. Lalu, Eyang Sambar Nyawa palingkan pandang ke arah Gincu Perawan sambil sunggingkan senyum tuanya yang menggeramkan hati Gincu Perawan.

"Gila! Tenaga dalamku bisa ditangkapnya?!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status