Share

153. Bagian 20

"Pisau ini beracun ganas jika sampai menggores kulit tubuh manusia," kata Gincu Perawan. "Orang yang tergores atau terkena pisau kecil ini akan hangus terbakar dan tak dapat ditolong lagi!"

"Dari mana kau tahu?"

“Aku kenal pemiliknya!" jawab Gincu Perawan.

"Siapa pemiliknya? Apakah Jagal Bawoh atau Dewi Asmara Darah?"

"Bukan!" jawab Gincu Perawan dengan tegas. "Pisau ini milik seorang tokoh tua dari Pantai Selat Timur."

"Maksudmu... Eyang Sambar Nyawa?"

"Benar!"

"Tidak mungkin!" sanggah Aria Amante. "Eyang Sambar Nyawa adalah teman baik Begawan Mega Merah! Ia juga baik kepadaku!"

"Di balik kebaikan seseorang tak mungkinkah tersimpan kebusukan?"

"Ya. Memang. Tapi tidak begitu untuk Eyang Sambar Nyawa!"

Baru saja Aria Amante selesai bicara begitu, tiba-tiba Gincu Perawan terpekik, “Awas!" sambil ia sentakkan kaki dan melenting di udara, demikian pula halnya dengan gerakan mendadak Aria Amante. Tubuhnya s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status