Share

BAB 74 — TUBUH YANG MERAPAT

Dokter yang menangani sudah mempersilakan Yura untuk pulang. Kini wanita itu sedang duduk pada kursi panjang berbahan besi di depan sebuah poli, menanti Arkatama yang mengambil kursi roda.

Yura sebenarnya sudah melarang, dia bisa berjalan kalau hanya sepanjang koridor menuju parkiran saja akan tetapi Arya memaksa agar menggunakan alternatif tersebut.

Entah apa maunya, Yura menurut saja. Ia tidak mau membantah sebab itu semua hanya membuang tenaganya. Percuma, karena semua titah Arya tak akan bisa dilunakkan. Arkatama bahkan tunduk padanya. Tidak ada negosiasi yang dilakukan oleh pengacara itu, justru mempersilakan ketika Arya mengusulkan keinginannya.

“Ya? Saya sedang di luar, kirim email saja. Besuk pagi bawa print out-nya ke ruangan saya.”

Yura menoleh kepada pria berkemeja putih yang duduk di sampingnya. Sejak mereka keluar dari unit gawat darurat dan duduk di tempat ini, lelaki itu tak mengajaknya bicara. Ibu jarinya sibuk mengetuk layar ponsel dan kini pria itu sedang menjaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status