Share

BAB 187 — APA ITU ADIL, BUN?

Bibir mungil itu terlihat pucat, meski Gin masih bisa melihat residu pelembab yang berada dipermukaan. Taburan bedak yang tidak terlalu tebal telah luntur karena air mata. Kemudian, satu hal lagi yang membuat hati lelaki itu semakin berdenyut nyeri, dress satin berwarna merah masih melekat di badan Yura. Dari ketiga hal itu saja, Gin sudah bisa menduga bahwa istrinya telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membuat acara semalam menjadi spesial.

Semua sudah berantakan. Entah siapa yang harus ia salahkan, yang pasti diri sendiri.

Gin menarik sebuah kursi agar lebih dekat dengan brankar tempat istrinya berbaring. Ia duduk di sana dan memberanikan diri untuk meraih salah satu tangan Yura yang tak terpasang infus. Dikecupnya tangan itu dengan pelan bersamaan dengan sebulir air yang mulai mengalir deras.

Tidak ada kata yang sanggup meluncur dari bibi lelaki itu. Otot-otot disekitar rahangnya seakan lumpuh, beku, dan kaku. Bahkan kata maaf saja hanya bisa ia teriakkan dalam hati. Pada akhir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status