Share

Bab 214

Ang Lin Hua yang kesal melihat keadaan itu, menegur, “Tuan-tuan, harap jangan ikut menambah ruwet suasana.”

“Ruwet bagaimana? Suma-tayhiap ‘kan sedang bersenang-senang. Kami pun turut berbahagia jika beliau senang,” kata salah seorang.

Orang ini badannya ceking. Kukunya panjang dan menghitam. Jelas-jelas orang ini menguasai sejenis ilmu cakar beracun.

“Ang-siocia, biarkan saja. Jangan kau usik teman-teman baruku,” kata Suma Sun sambil tersenyum.

Karena tidak tahan, Ang Lin Hua pun pergi dari situ. Ia keluar warung dan pergi ke padang rumput untuk mencairkan suasana hatinya.

Ia memang tidak tega melihat keadaan Suma Sun. Jika menuruti kehendaknya, ingin sekali ia melarang Suma Sun untuk minum. Tapi memangnya dia siapa?

Kao Ceng Lun bergegas menyusul nona berambut putih ini.

“Ang-liehiap,” serunya pelan.

Ang Lin Hua menoleh. Air mata mengambang di matanya. Bagaimanapun, ia tidak ingin kehilangan Suma Sun.

“Kao-enghiong,” balasnya.

Mereka hanya bisa saling menatap. Kao Ceng Lun pun hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Kiran Azzah
updatenya kesuwennnnnn...
goodnovel comment avatar
Bang Dani
wah .... mandek lagi !
goodnovel comment avatar
Morgans Key
mana nich update nya Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status