Share

Bab 252

Entah sudah berapa lama kejadian itu lewat.

Kejadian penuh darah di kotaraja.

Tapi juga merupakan kejadian dimana keberanian, kesetiakawanan, dan kekuatan ditunjukkan.

Mereka kini sedang duduk dengan tenang di atas menara. Menara tempat di mana Cio San berdiri sepanjang hari menatap pertempuran dahsyat itu. Saat itu, di puncak menara, ia telah mengambil keputusan. Tak ada lagi darah yang tertumpahkan oleh tangannya.

Saat semua ini berakhir, ia ingin menghilang sejenak. Entah kemana. Entah berbuat apa. Sejenak menikmati kedamaian dunia.

Di menara ini, adalah perjamuan sebelum perpisahan itu.

Arak sudah mengalir, berbagai makanan pun sudah terhidang. Ada pula tulusnya persahabatan. Jika kau kebetulan mengalami keadaan seperti ini, kau harus terus bersyukur sepanjang masa.

Cio San, Cukat Tong, Suma Sun, Luk Ping Hoo, dan Kao Ceng Lun.

“Sebaiknya kau harus menceritakan semua ini dari awal,” kata Cukat Tong.

Cio San menatap langit.

“Awalnya sendiri aku tidak tahu. Cuma mungkin bisa kucerit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status