Share

Bab 205

Begitu suasana di sana sudah sepi, Cio San baru berbicara,

“Para Totiang, maafkan kelancangan cayhe. Sesungguhnya cayhe tidak bermaksud melakukan ini semua.”

Ia lalu melepaskan totokan kedua Tianglo yang tadi, dan menurunkan pedangnya dari tenggorokan dua Tianglo lainnya.

“Pangeran Maling, tolong totok titik pendengaran beberapa murid terluka yang berada di sini, supaya mereka tidak mendengar ucapanku,” pinta Cio San kepada Cukat Tong.

Cukat Tong pun melakukannya.

“Para Totiang, maafkan cayhe tidak bisa memberitahukan jati diri cayhe sebenarnya. Tapi cayhe datang kemari untuk menyampaikan sebuah rahasia.”

Cio San diam sebentar, lalu berkata,

“Di balik kamar ketua, terdapat jalan rahasia menuju ke puncak gunung.”

Sambil berkata begitu, ia ingin melihat reaksi para Tianglo. Cio San lalu tersenyum puas setelah melihat reaksi wajah dan tubuh mereka sesuai dengan keinginannya.

“Jalan rahasia ini berhubungan dengan kisah pembunuhan Tan Hoat di atas gunung, dan beberapa rahasia lain yang har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status