Share

Bab 210

“Ilmu baru bisa dibilang sempurna, jika orang yang menggunakannya, bisa menggunakannya sebaik-baiknya.”

Suma Sun mengangguk.

“Aku memang sejak tadi berpikir tentang itu.”

Lama ia terdiam, lalu melanjutkan, “Bahwa ilmu pedang ternyata bukan segala-galanya di dunia ini.”

Jika kata-kata itu lahir dari bibir orang lain, Cio San tak akan sekaget ini. Walaupun ia telah menyangka Suma Sun pasti akan sampai kepada pemahaman ini, mau tak mau, ia tetap kaget.

Seorang Dewa Pedang mengatakan, bahwa pedang bukanlah segala-galanya di dunia ini?

“Jika pedang bukan segala-galanya, lalu apa?”

“Manusia,” jawabnya singkat.

“Ketika kulihat nyonya muda itu menyerangku dengan segenap jiwa raganya, aku baru mengerti, ternyata di dunia ini ada hal yang lebih indah dari pedang.”

“Ia mengorbankan dirinya. Ia rela melanggar kehormatan pendekar pedang, karena cintanya kepada suaminya.”

“Kau yakin itu bukan karena dendam?” tanya Cio San.

“Dendam itu bukankah lahir dari cinta juga?”

Mereka berdua memandang jauh.

J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status