Share

Bab 203

“Kita harus memberitahukan Beng Liong perkara ini,” kata Cukat Tong.

“Liong-ko (Kakak Liong) adalah orang yang lurus dan agak sedikit kaku. Kau pikir, dia mau begitu saja percaya, bahwa ketua partai yang sangat dicintainya itu adalah seorang bajingan?” jawab Cio San.

“Kalau kau yang bicara, tentu dia percaya.”

“Di dunia ini, manusia yang kata-katanya adalah emas, adalah Liong-ko sendiri. Omongan bau kentut dari mulutku ini, masa mau disamakan dengan dirinya?”

“Tapi aku percaya omonganmu.”

“Sayangnya, Liong-ko tidak sebodoh kau.”

Mereka berdua tertawa mengikik. Heran. Di saat menyusup ke sarang macan seperti ini, mereka masih bisa bercanda.

“Ayo kita kembali,” ajak Cukat Tong.

“Ah, tapi aku malas mendaki goa sempit tadi itu.”

“Terus bagaimana?”

“Tidak bisakah kau memanggil burungmu kesini saja?”

“Kau pikir Bu Tong-pay rumah bordil? Seenak perut saja keluar masuk?”

Mereka cekikikan lagi.

Tiba-tiba mereka terdiam.

“Kaudengar langkah-langkah itu?” tanya Cio San.

“Ayo kembali ke goa!”

“Tid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status