Kisah Gadis Pemburu Uang dan Lelaki Sholih

Kisah Gadis Pemburu Uang dan Lelaki Sholih

last updateLast Updated : 2024-09-25
By:   Aiko Arawati  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
55Chapters
1.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

.) Semua berawal dari keluarga priyayi yang mengalami kebangkrutan dan salah satu anak perempuannya bernama Warti menjadi penjahit cukup terkenal di desanya. Lalu menikah dengan Wanto anak dari saudagar kaya di desa. Lama kelamaan, mereka punya anak terakhir bernama Anis. .) Selama perjalanan waktu ternyata takdir membawa Warti kepada kematian. Dan keluarga Wanto hidup serba kekurangan. Masa kecil Anis memang kurang beruntung layaknya anak-anak yang lainnya. Sampai ia juga iri dengan sepupunya dari pihak Warti bernama Aro. Ketika Aro bermain sepeda, Anis hanya bisa menonton. Kehidupan Aro ini sangat berkecukupan, semuanya terpenuhi dan serba ada. ,) Ketika memasuki usia sekolah SMP pun Anis mendapatkan uang saku dari ayahnya Aro. .) Lulus SMP, Anis tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Sedangkan Aro melanjutkan ke jenjang SMA di kota. .) Lulus SMP, Anis bekerja menjadi salah satu karyawan di toko milik Cina di Jakarta. Selama itu kehidupannya sedikit demi sedikit berubah lebih baik. .) Selama hampir 7 tahun, Anis bekerja di Jakarta dan mengenal gemerlap kota Jakarta. .) Selama itu pula dia punya pacar yang bekerja di sana juga. Akhirnya terjadilah malapetaka tersebut. Ia mendapatkan banyak siksaan dari pacarnya. Tapi dia tidak pernah mengadu ke pihak berwajib. Dia hanya cerita kepada Aro. .) Setelah selesai bekerja di Jakarta, ia memutuskan bekerja di Hongkong sebagai perawat dan menata kembali hidupnya. .) Selama bekerja di Hongkong, dia bertemu dengan jodohnya. Dan akhirnya sukses bisa membuat rumah dengan biaya hasil kerjanya.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

“Hentikaaan! Kamu siapa?” tanya Anis yang memiliki paras manis sambil menghunuskan pedang. Sementara sosok hitam tinggi besar dengan wajah bertaring merah sudah lama berdiri di depan Anis.Ketika sosok hitam tinggi besar yang mengerikan itu mendekati gadis bernama Anis, tiba-tiba saja wajahnya berubah menjadi sosok lelaki yang sangat rupawan. Sosok itu menampilkan senyum menyeringai yang cukup membuat siapapun akan luluh. Jika sosok tampan itu ada di dunia nyata, mungkin akan mirip Gong Yoo Oppa. Ah iya, satu sosok yang benar-benar diidamkan oleh kebanyakan gadis pecinta Drakor.“Ka-kamu mau ngapain?” Dengan polosnya Anis bertanya kepada sosok lelaki berwajah rupawan yang misterius itu mulai mendekati wajahnya.Sosok lelaki rupawan itu menjauhkan tubuhnya dari sosok Anis. Sosok gadis itu hanya mengerjap-ngerjapkan kedua netranya.“Anis, aku datang ke sini hanya ingin memberitahumu bahwa apid an kebahagiaan yang sangat luar bi...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
55 Chapters
Bab 1
“Hentikaaan! Kamu siapa?” tanya Anis yang memiliki paras manis sambil menghunuskan pedang. Sementara sosok hitam tinggi besar dengan wajah bertaring merah sudah lama berdiri di depan Anis.Ketika sosok hitam tinggi besar yang mengerikan itu mendekati gadis bernama Anis, tiba-tiba saja wajahnya berubah menjadi sosok lelaki yang sangat rupawan. Sosok itu menampilkan senyum menyeringai yang cukup membuat siapapun akan luluh. Jika sosok tampan itu ada di dunia nyata, mungkin akan mirip Gong Yoo Oppa. Ah iya, satu sosok yang benar-benar diidamkan oleh kebanyakan gadis pecinta Drakor.“Ka-kamu mau ngapain?” Dengan polosnya Anis bertanya kepada sosok lelaki berwajah rupawan yang misterius itu mulai mendekati wajahnya.Sosok lelaki rupawan itu menjauhkan tubuhnya dari sosok Anis. Sosok gadis itu hanya mengerjap-ngerjapkan kedua netranya.“Anis, aku datang ke sini hanya ingin memberitahumu bahwa apid an kebahagiaan yang sangat luar bi
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 2
Warti membuang tasnya secara serampangan. Gadis kecil itu langsung mengambil salah satu koleksi kebaya pengantin milik ibunya. Nyimas Sekar memang seorang perias pengantin yang cukup terkenal di desa. Bahkan, ibunya sering menerima pesanan dari luar kota. Salah satu penyebab mereka menjadi salah satu keluarga terkaya di desa tersebut, karena memang Nyimas Warti seorang perias dan suaminya seorang petani cukup sukses.Kedua kakaknya Warti yaitu Warno dan Sutrisno hanya bekerja membantu ayahnya mengurus sawah dan ladang.“Lho, Nduk lepasin kebayanya. Cepat sana ganti bajumu yang biasanya dan makan siang. Ibu sudah menyiapkan makanan kesukaanmu.” Ibunya yang mengetahui hal tersebut segera memaksa Warti untuk melepaskan kebaya hijau itu.“Aku nggak mau, Bu! Aku ingin mencobanya sekali lagi. Sepertinya aku sangat pantas memakai kebaya ini.” Warti memang cukup keras kepala mengenai segala keinginannya. Ia tidak memedulikan teguran dari ibunya,
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 3
 “Nduk Warti, ayo kita pergi angon kambing. Jangan lupa bawa nasi, tahu, tempe sama sambelnya ada di dalam rantang.” Nyimas Sekar mengingatkan untuk kesekian kalinya. Meskipun Warti seorang gadis yang keras kepala, tetapi ia sangat penurut jika membantu ibunya.Saat ini, pekerjaan keluarga mereka memang angon kambing dan pergi ke ladang. Mereka tidak pernah sedikit pun mengeluhkan tentang kondisi yang menurut sebagian orang menderita. Warti memberikan makanan pada empat kambingnya dengan senang hati.“Bu, kalau kambing-kambingnya sudah dewasa, apakah bakal dijual?” tanya Warti ketika duduk di antara rerumputan hijau, sedangkan kambing-kambingnya makan rumput secara mandiri.“Yo tentu aja, War. Kambing-kambing ini yang nantinya bakalan buat biaya pernikahannya masmu.”“Lho, kapan Mas Sutrisno akan menikah, Bu?” tanya Warti sambil menatap wajah ibunya keheranan.“Nduk Warti. Ibu tadi
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 4
Pada akhirnya, Warti menyerah dengan keadaan. Perempuan itu menerima lamaran dari anak pedagang kaya di desanya. Lelaki itu bernama Wanto yang memiliki tubuh kurus dengan kulit hitam legam, tetapi wajahnya manis. Wanto bekerja sebagai petani sawah di desa. Pekerjaan suaminya tidak pernah membuat Warti merasa minder.Beberapa hari setelah pernikahan, Warti memutuskan untuk belajar menjahit. Wanita itu hanya bingung harus mendapatkan uang tambahan darimana. Maka, jalan satu-satunya yaitu menerima pesanan jahitan. Wanita yang berasal dari kalangan priyayi itu memang benar-benar beruntung bisa mendapatkan banyak pesanan menjahit aneka baju dan dress cantik-cantik.Tak lama kemudian, nama Warti sebagai penjahit cukup terkenal. Lalu, ia mendapatkan kabar dari ibunya bahwa wanita yang sudah melahirkannya ke dunia itu sedang mengalami sakit cukup parah. Kabarnya, Nyimas Sekar sedang mengalami sakit dada. Wanita tua itu membutuhkan anak-anaknya untuk sekadar berada di sampingny
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 5
Pernikahan antara Warno dan si gadis kota yang dimaksud tempo hari, terlaksana dengan lancar. Sayangnya, Nyimas Sekar tidak bisa ikut hadir pada acara tersebut, karena kondisi kesehatan yang semakin memburuk. Warti dan Sutrisno lah yang hadir. Namun, doa restu selalu mengiringi langkah Warno.Warno yang sudah resmi menikahi gadis kota itu lebih memilih tinggal di rumah istrinya. Anak tertua itu terpaksa meninggalkan keluarga di desa. Pekerjaan Warno sebagai seorang akuntan lah yang memaksa dirinya tinggal di kota. Sementara Warti meminta izin suaminya untuk tinggal sementara di rumah sang ibu untuk mengurus Nyimas Sekar yang sedang sekarat.“Nduk, sepertinya ibumu sudah tidak kuat.”“Apa maksudnya, Bu?” tanya Warti yang tidak mengerti.“Maksudku, usia ibu tidak akan lama lagi, Nduk. Kamu tidak perlu repot mengurus ibu seperti ini.” “Bu, lagian aku nggak keberatan harus merawat ibu sampai akhir hayat,
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more
Bab 6
Beberapa bulan Warti dan sang suami menikah, wanita yang sangat menjaga penampilannya itu memilih bekerja sebagai penjahit rumahan. Ia berhasil mendapatkan banyak sekali pesanan aneka model baju yang sangat unik. Mulai kebaya modern, kutu baru hingga baju kurung. Ia sangat menekuni pekerjaannya yang semakin ramai oleh pelanggan.“Jahitkan bajuku yo, Mbak.” Ucap istri Sutrisno sambil memberikan dress kesayangannya itu pada Warti.Meskipun istri Sutrisno anak pendiri salah satu masjid di desanya, tak menyurutkan rasa gengsi untuk menggunakan jasa jahit di desa. Istri Sutrisno bisa saja membeli dress baru. Namun, mengutamakan keluarga, itulah prinsip istri Sutrisno.“Iyo.” Jawab Warti.Selama menjahit baju milik istri Sutrisno itu, terdengar jerit tangis bayi yang baru lahir. Warti menghentikan pekerjaannya. Lalu menemui sumber suara tangisan itu. Sementara istri Sutrisno lebih senang melihat-lihat hasil jahitan milik orang lain.“Maaf yo. Bayiku nangis terus. Jahitnya nggak bisa sekarang
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more
Bab 7
Langit biru membentang luas. Burung berkicauan yang berasal dari tetangga Aro. Aro merupakan anak dari Sutrisno yang menikah dengan anak pendiri masjid di desanya. Pagi menjelang siang begini ia belum beranjak dari tempat tidurnya.“Dasar pemalas! Cepat mandi sana!” gertak sang ayah yaitu Sutrisno.“Ibu juga sudah masakin masakan kesukaanmu.”Aro segera beranjak dari tempat tidurnya lalu menuju dapur. Tempe mendoan. Segera ia mencuci muka untuk menyantap hidangan yang dimasak oleh ibunya.“Habis sarapan jangan lupa mandi, yo.”“Iya, Bu.”Ibunya Aro menyiapkan baju untuk dipakai Aro.“Bu, jangan model baju yang ini dong. Baju yang ada rendanya,” rengek Aro.Ibunya segera mengambil model baju yang dimaksud Aro. Penampilan. Lagi-lagi istrinya Sutrisno masih memikirkan omongan Warti yang berlalu. Mungkin Warti sendiri sudah melupakannya dan terus menjahit hingga Aro memasuki usia sekolah. Mungkin istrinya Sutrisno tidak ingin Aro berpenampilan cupu seperti dirinya.“Yang ini, to?” tanya s
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more
Bab 8
Hujan masih mengguyur pelataran rumah. Musim demi musim berganti begitu cepat. Bagai anak panah yang melesat. Begitu lah waktu. Jarum jam terus berputar. Waktu demi waktu pun harus mengganti batrei jam yang using. Terdengar isak tangis yang begitu memekakkan telinga Aro. Namun, tidak dengan Anis. Ia hanya bersedih ketika warga desa menyiarkan emaknya yang telah meninggal. Kini, Wanto lah yang mengurus Anis. Meskipun Wanto seorang petani, tapi mampu memberikan makanan seadanya kepada Anis. Terlebih kedua kakaknya Anis juga turut memberi makan. Mereka tidak terlalu kekurangan harta. Hari berikutnya. Seperti biasa Aro mengendarai sepeda. “Aro, sepedamu bagus,” ujar Anis sambil memandangi sepeda baru milik Aro. “Iya dong. Ini kan sepeda baru. Ada keranjangnya juga,” “Aku iri loh,” “Kenapa iri?” tanya Aro. “Ingin punya sepeda juga yang seperti sepeda punyamu,” jawab Anis sambil terus menonton aksi Aro yang bersepeda. “Kamu boleh kok meminjam sepeda ini,” “Nggak ah. Aku mana bisa n
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more
Bab 9
Kudus, tahun 2007Terkadang, kakaknya Anis bertandang ke rumah Aro untuk sekadar bercerita keadaan rumahnya. Ibunya Aro lah yang menjadi tempat bercerita. Karena memang, kakaknya Anis juga sudah memiliki anak. Waktu memang begitu cepat memakan waktu yang lain.Hari ini merupakan hari pertama Aro memasuki sekolah baru. SMP. Aro mengenakan tas selempang berwarna coklat. Rambut ia potong pendek menyerupai lelaki. Ia tak lupa mengikat tali sepatunya yang mulai robek.“Bu, belikan sepatu baru, ya.”“Iya, nanti. Sementara kamu pakai sepatu ini dulu, ya.”“Beneran ya, Bu,” rengek Aro.“Iya, bener.”“Ya sudah sana berangkat sekolah.”Aro pun berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda. Tentu saja ia berangkat bersama teman-temannya. Ketika memasuki halaman sekolah, Aro sedikit dikejutkan dengan sesosok gadis belia sedang duduk-duduk di teras kelas.“Itu Anis!”Yup! Sepupunya Anis memang lebih dulu bersekolah di sekolahan itu. Aro merupakan adik kelasnya Anis. Ia berlari kecil menghampiri A
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
Bab 10
Hari berikutnya. Ternyata Aro terlambat masuk kelas. Ia terkena hukuman. Benar kalau tiap kali Unyik atau teman lainnya memberitahu kedatangan guru, Aro merasa bergetar. Itu karena rasa takut.Aro terpaksa membersihkan ruang kelas sendirian. Anis yang kebetulan melewati ruang kelasnya Aro, menahan tawa. Aro yang menyadarinya, menggeletakkan sapu begitu saja. Ia merasa kesal ketika sepupunya mengejek.“Halah dasarrr! Huh!” umpat Aro.“Aro, kamu kenapa sih begitu?” tanya Unyik yang sedari tadi memperhatikan Aro.“Nggak apa-apa, Nyik. Itu loh sepupuku sepertinya mengejek deh aku kena hukuman kayak gini,” jawab Aro sambil mendengkus kesal.“Hari ini dapat salam lagi dari Irsyadi,”“Oh ya?” Aro memutar-mutar kedua bola matanya.“Iya lah. Masa aku bohong sama kamu.”“Ya udah deh, salam balik ya, Nyik.”“Nah gitu dong,”“Yeee kamu,”“By the way, kamu mau nggak aku traktir?”“Hah? Traktir? Tumben sekali, Nyik.” Aro yang tidak mengerti mengedip-ngedipkan matanya.“Bentar lagi aku ultah, jadi k
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more
DMCA.com Protection Status