Share

Ketika dua halangan memilih berdamai

Selamat membaca.

“Pas sekali jemputanmu sudah sampai.”

Ayah Luna menyeringai saat melihat mobil mewah milik Bara yang sedang memasuki area parkiran kediaman Arthur.

Luna menyeringai. “Ayah, aku benci Ayah.”

“Ayah tau nak. Ayah tau!”

Keduanya saling melayangkan tatapan penuh permusuhan tapi sejujurnya tuan Arthur tak pernah ingin memusuhi Luna. Dia hanya ingin yang terbaik untuk Luna, tapi anehnya dia tak bisa menerima Luna. Keburukan seolah menyelimuti Luna dan kehancuran selalu dekat dengan keluarga mereka.

‘Maafkan aku Ayah.’ ucap Luna membatin. Dia tahu dengan jelas apa yang saat ini sedang dipikirkan oleh Ayahnya itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Ia harus merubah semua yang lihat sang waktu–meski harus menjadikan dirinya sebagai yang terburuk di hadapan ayahnya sendiri.

Drap!

Suara langkah kaki mendekat dengan tergesa-gesa. Luna dan ayahnya menatap ke arah pintu yang terkunci, sang ayah berniat membuka pintu itu namun….

Brak!

Pintu itu didobrak secara paksa. Mata kedua nya membelala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status