Share

Bab 93. Badai Gosip

Pagi itu, suasana desa terasa lebih riuh dari biasanya. Nisa, yang baru saja selesai mengantar Ais ke sekolah, berjalan cepat menuju pabrik. Langkahnya tergesa, bukan karena dikejar waktu, tetapi karena perasaan tak nyaman yang terus menggelayut di hatinya. Sejak meninggalkan rumah tadi, ia merasakan ada sesuatu yang berbeda. Tatapan tetangga yang biasanya ramah kini tampak menghindar, seolah ada sesuatu yang ingin mereka katakan tapi tak berani.

Setibanya di pabrik, Nisa langsung disambut oleh beberapa pekerja yang memulai aktivitas mereka. Namun, ada sesuatu yang aneh dalam cara mereka menyapa. Sapaan yang biasanya disertai senyum tulus, kini terasa dingin dan penuh keraguan. Nisa mencoba mengabaikannya, berpikir mungkin hanya perasaannya saja.

"Nisa, ada rapat pagi ini dengan Pak Ryan. Kita harus menyelesaikan laporan mingguan," kata Andi, yang baru saja datang dan berjalan bersamanya menuju kantor.

Nisa mengangguk. "Iya, Ndi. Sudah siap kok."

Saat mereka berjalan berdampingan, And
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status