Share

Bab 75. Jangan Salah Pilih

"Hidup itu nggak hanya makan cinta, Sep. Tapi uang! Kita itu butuh uang! Apa lagi kamu sekarang kan punya dua anak. Kalau memang memang mau mendekati Nisa lagi, jangan pakai hati, tapi kamu harus pintar memanfaatkan dia lagi."

Ibu macam apa yang menyuruh anaknya melakukan hal yang buruk seperti ini?

Bukankah seharusnya seorang ibu itu menjadi pendidik yang baik untuk anak anaknya. Ketika sang anak melakukan hal yang salah, ibu tentu harus mengingatkan dan menunjukan mana hal yang benar. Tapi ini apa?

Bukannya menyuruh Asep untuk mencari pekerjaan agar bisa menyokong ekonomi keluarga, tetapi malah disuruh merampok ke Nisa lagi. Dasar!

Asep mendengus kasar dan kembali menatap sang ibu.

"Sudah, Bu. Mulai sekarang, ibu nggak usah ngatur ngatur hidup Asep lagi." Surat cerai itu, sepertinya telah membuat Asep sedikit berubah pikiran. "Asep ingin benar benar berubah. Menjadi seorang suami yang baik untuk Nisa, dan ayah yang baik untuk Ais. Aku ingin memperbaiki Semuanya, Bu. Sudah cukup sela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status