Share

Bab 201

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 11:07:48
"Ya, aku mengerti."

....

Setelah meninggalkan ruang kantor, Karina masih merasa sangat murung.

Meskipun dosen pembimbingnya, Zuhri, sudah memberinya kesempatan untuk membuktikan diri, dia tahu bahwa bukan Zuhri yang memutuskan siapa yang menghadiri pertemuan penelitian ilmiah tersebut. Untuk membalikkan keadaan, dia sekarang harus menyelidiki masalah ini dari awal.

Masalah ini terjadi berawal dari orang yang memposting foto-foto itu.

Sebenarnya tidak sulit untuk mengetahui siapa yang memposting foto tersebut karena hanya perlu melacak alamat IP-nya. Sekarang era digital, selama kamu menggunakan internet, pasti akan meninggalkan jejak. Siapa pun yang ingin, bisa saja melacak alamat rumahmu dengan jelas.

Ini disebut mengumpulkan informasi tentang seseorang dengan menggunakan internet.

Karina memutuskan kembali ke kelas terlebih dahulu untuk mengambil semua bukunya. Sepanjang jalan, dia tentu menerima tatapan aneh dari banyak orang.

Di pertengahan jalan, ponselnya berdering.

Karina terkej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 202

    Detak jantung Karina saat ini bagaikan suara drum.Dia takut Neo akan memberikan jawaban yang tidak sesuai harapannya.Neo yang tiba-tiba tidak bersuara, kelihatannya terkejut karena mendengar pertanyaan itu, membuat Karina semakin cemas.Jantung Karina berdetak semakin kencang.Setelah beberapa saat, terdengar suara tawa kecil Neo dan dia berkata, "Tentu saja karena kemampuanmu sendiri. Kamu yang berada di peringkat pertama dan sudah menerbitkan beberapa jurnal, tapi nggak ada kesempatan untuk berpartisipasi di pertemuan itu, baru aneh, 'kan?"Mendengar itu, Karina langsung menghela napas lega.Karina tiba-tiba merasa dirinya sudah terlalu narsis. Mengapa dia mengira Neo akan menyukai gadis biasa seperti dirinya ini sampai sengaja melakukan kecurangan deminya? Selain itu, kecantikan dan keseksian Amy bukanlah pajangan."Apa ada yang lain?" tanya Neo.Karina kali ini benar-benar merasa lega dan berkata, "Nggak ada lagi. Pak Neo, makasih sudah mengabariku."Pada saat ini, Karina bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 203

    Sekarang, Karina hanya perlu menyakinkan pengelola warnet agar bisa mendapatkan informasi identitas pelanggan yang mendatangi warnet pada hari itu. Dengan begitu, dia bisa tahu siapa yang sengaja memfitnahnya dari belakang.Sore itu, Karina pergi ke sana dengan taksi.Sayang sekali, pengelola warnet tidak akan pernah memberi informasi pribadi semacam ini kepadanya.Sekeras apa pun usaha Karina menjelaskan, pengelola warnet menolak memberikannya.Pada akhirnya, Karina tidak punya pilihan selain pergi.Tidak lama setelah Karina pergi, pengelola itu menelepon seseorang, "Halo, Bos ya? Benar, barusan ada orang datang menyelidiki. Tenang saja, aku nggak beri tahu dia."Karina tidak tahu bahwa tempat ini sudah menjadi wilayah orang dipanggil bos oleh Simon. Siapa pun yang membuka toko di tempat harus mendengarkan kata-kata pria itu. Oleh karena itu, pada saat Karina menginjakkan kakinya ke tempat ini, setiap pergerakannya sudah diawasi dengan cermat.Karina menghela napas tanpa daya. Karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 204

    "Kenapa nggak bicara lagi?"Rafael bertanya setelah tidak bisa mendengar jawaban Karina.Karina menjawabnya dengan cemberut, "Aku takut salah bicara dan membuatmu nggak senang.""Justru aku nggak senang kalau kamu nggak bicara. Ini reaksimu ketika aku meneleponmu? Karina, apa hatimu terbuat dari besi?"Karina menggaruk rambutnya dengan kesal. Mengapa sebelumnya dia tidak menyadari bahwa Rafael berpotensi menjadi suami yang cerewet?"Kamu ingin aku bicara apa? Aku bicara apa pun kamu nggak akan senang, hanya akan dimarahi olehmu.""Baiklah kalau kamu nggak ingin bicara, jawab saja beberapa pertanyaan dariku.""Apa?" tanya Karina dengan bingung."Dengarkan baik-baik. Pertanyaan pertama, kamu hari ini makan tepat waktu?"'Pertanyaan apaan ini?''Apa dia seorang ibu-ibu?'"Cepat jawab," desak Rafael dengan tidak senang."Eh ... seharusnya termasuk makan tepat waktu.""Beneran?""Beneran!" Karina berpikir pagi hari dia sudah minum segelas susu, jadi seharusnya sudah termasuk sarapan."Perta

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 205

    Tiba-tiba hanya terdengar keheningan di ujung ponsel.Senyuman Karina seketika pun memudar dan hatinya menjadi panik. 'Apa dia benaran marah?'Saat Karina sedang memikirkan cara untuk menyelamatkan diri, terdengar suara dingin Rafael, "Karina, tamat sudah riwayatmu."Setelah mengatakan itu, Rafael langsung menutup telepon."Tut tut tut ...."'Gawat!'Karina buru-buru menelepon kembali, mencoba melakukan upaya terakhir, tetapi terdengar suara operator memberi tahu bahwa nomor ponsel Rafael telah dimatikan.Hanya terdengar nada sibuk.Karina menjadi semakin ketakutan. 'Masa bercandaku sudah kelewatan? Kenapa dia begitu sensitif? Aku hanya bercanda!'Dia segera meletakkan ponselnya, seakan-akan ponselnya itu batu panas. Sambil menepuk-nepuk dadanya, dia berkata pada diri sendiri, "Karina, nggak apa-apa. Rafael baru akan kembali setelah beberapa hari lagi. Pada saat itu, amarahnya pasti sudah hilang!"'Benar!''Rafael sangat sibuk, dia pasti nggak akan mengingat masalah ini lagi setelah be

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 206

    "Karina, kamu masih berani menghindariku ya?" Rafael menggertakkan giginya dan mengucapkan setiap kata dengan penuh penekanan. Dia terlihat seperti ingin memakan Karina hidup-hidup.Karina merinding, lalu memaksakan diri untuk tersenyum dan bertanya, "Tuan Muda Rafael, kamu sudah kembali ya?"Jika bisa, dia ingin sekali menggali tanah dan bersembunyi di dalamnya.Rafael menatap Karina, seakan-akan sedang tersenyum sambil berkata dengan dingin, "Kalau aku nggak kembali, bukankah kamu akan melarikan diri dengan pria bajingan lain?"Karina tidak menyangka Rafael menganggap serius bercandaannya.Senyuman Karina menjadi semakin aneh. Dia segera mengganti topik pembicaraan, "Apakah kamu haus? Aku akan mengambilkanmu segelas air!"Sembari mengatakan itu, dia hendak menyelinap keluar. Dia berjalan melewati Rafael dan berencana lari ke bawah untuk bersembunyi, tetapi sebelum dia bisa keluar dari pintu, Rafael mengulurkan tangannya yang panjang dan langsung menarik Karina kembali."Karina, kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 207

    "Kalau kamu masih bicara lagi, aku akan membuatmu nggak bisa bangun dari ranjang besok."'Sungguh mesum!''Sungguh nggak tahu malu!'Karina menatap Rafael, dia tidak mengerti bagaimana pria ini bisa mengucapkan kata-kata tidak senonoh seperti itu dengan tenang.Meskipun berpikir demikian, Karina benar-benar tidak berani mengucapkan sepatah kata pun."Oh, kenapa kamu nggak bicara?" Rafael tertawa kecil menatap Karina yang mengatupkan bibirnya. 'Bukankah tadi dia sangat pandai bicara?'Karina berani marah, tetapi tidak berani bicara.Melihat Karina yang seperti itu, senyuman Rafael semakin dalam. Dia mengusap kepala Karina sebagai pembalasan dan berkata, "Aku lelah hari ini. Tidurlah."Setelah mengatakan itu, dia dengan paksa membaringkan Karina ke tempat tidur, memeluknya seperti bantal, lalu menutup mata untuk tidur.Melihat semua ini, Karina benar-benar bingung. 'Apa yang terjadi?''Dia langsung tidur?'Setelah semua keributan ini, Karina tidak merasa mengantuk sama sekali.Karina yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 208

    Dini hari.Rafael hendak kembali ke luar negeri. Begitu dia bergerak, Karina pun terbangun. Karina bangkit duduk, menggosok matanya sambil bertanya, "Kamu sudah harus kembali ke sana?""Ya," jawab Rafael.Rafael berbalik dan merangkul leher Karina. Sebelum Karina bisa bereaksi, dia sudah menggigit bibir Karina dan gigi mereka saling bertemu. Ciuman mereka cukup lama dan dalam.Hanya sedikit lagi hasrat yang terkurung akan terlepas. Untungnya, Rafael masih mengingat pekerjaannya, jadi dia berhenti.Karina dicium hingga terasa sangat pusing. Ketika kedua bibir itu berpisah, napasnya jelas menjadi tidak teratur.Karina tersipu malu, menyentuh bibirnya yang sedikit bengkak. Dia memelototi Rafael sambil mengeluh, "Mulutku jadi bengkak, kalau dilihat orang lain gimana dong?""Bagus kalau orang lain melihatnya. Dengan begitu, nggak ada yang berani merebut wanitaku."Rafael mengangkat alisnya dan berkata dengan arogan.'Dia masih belum melupakan candaanku itu? Nggak sangka Tuan Muda Rafael ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 209

    "Haih, orang kaya punya banyak koneksi. Bagaimana kalau aku meretas ponselnya," usul Abila dengan tegas.Karina berkedip kaget. "Kamu bisa melakukan itu juga?""Tentu saja." Abila menyibakkan rambut dari dahinya dengan anggun dan lanjut berkata, "Jangan remehkan kakak seniormu ini.""Hehe. Kalau kamu melakukan ini, kamu nggak akan berurusan dengan polisi, 'kan?""Eh .... Masalah sepele seperti ini nggak perlu beri tahu polisi," ujar Abila dengan wajah datar.Karina ikut mengangguk dengan serius.Jangan menambah masalah pada polisi.Kemudian, tanpa sepengetahuan Yani, ponselnya tiba-tiba mati tanpa alasan.Dia tidak dapat menghidupkan ponselnya apa pun yang terjadi. Hal ini membuatnya sangat marah hingga ingin menghancurkan ponselnya. Namun, setelah beberapa saat, ponselnya berfungsi kembali.Yani tidak terlalu memikirkan masalah ini. Dia tidak tahu bahwa semua data di ponselnya telah dicuri.Ruang komputer.Karina mengagumi keterampilan meretas Abila yang luar biasa ketika mencari info

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status