Share

Bab 208

Dini hari.

Rafael hendak kembali ke luar negeri. Begitu dia bergerak, Karina pun terbangun. Karina bangkit duduk, menggosok matanya sambil bertanya, "Kamu sudah harus kembali ke sana?"

"Ya," jawab Rafael.

Rafael berbalik dan merangkul leher Karina. Sebelum Karina bisa bereaksi, dia sudah menggigit bibir Karina dan gigi mereka saling bertemu. Ciuman mereka cukup lama dan dalam.

Hanya sedikit lagi hasrat yang terkurung akan terlepas. Untungnya, Rafael masih mengingat pekerjaannya, jadi dia berhenti.

Karina dicium hingga terasa sangat pusing. Ketika kedua bibir itu berpisah, napasnya jelas menjadi tidak teratur.

Karina tersipu malu, menyentuh bibirnya yang sedikit bengkak. Dia memelototi Rafael sambil mengeluh, "Mulutku jadi bengkak, kalau dilihat orang lain gimana dong?"

"Bagus kalau orang lain melihatnya. Dengan begitu, nggak ada yang berani merebut wanitaku."

Rafael mengangkat alisnya dan berkata dengan arogan.

'Dia masih belum melupakan candaanku itu? Nggak sangka Tuan Muda Rafael ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status