Share

Bab 2

Penulis: Gina
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.

Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.

Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.

Violet?

Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.

Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.

Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.

Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa.

"Kak Violet ... sangat cantik."

Nada Evelyn terdengar agak iri.

Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.

Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn dan Romeo bergandengan tangan. Namun, Violet seakan-akan sudah tahu dan dia menyunggingkan seulas senyuman.

"Itu Nyonya Fernandez. Kalau begitu, siapa wanita yang digandeng Tuan Romeo?"

Seorang wartawan berbisik.

Violet melangkah maju dan meraih lengan Romeo, kemudian dia mengulurkan satu tangan ke arah Evelyn. Dia tersenyum sambil berkata, "Kamu Evelyn Chika yang dibilang Romeo, 'kan? Salam kenal, aku Violet Gloria. Kamu boleh memanggilku Nyonya Fernandez."

Evelyn melepaskan lengan Romeo dengan canggung sebelum menjabat tangan Violet.

"Salam kenal, Nyonya Fernandez."

Dia merasa tenggorokannya sakit ketika dia memanggil Nyonya Fernandez.

Violet berkata, "Aku mendengar dari Romeo kalau kamu adalah murid kurang mampu yang disponsorinya. Apa kamu ada rencana untuk belajar di luar negeri?"

Evelyn melirik Romeo.

Romeo berkata, "Evelyn sangat pintar dan tahun ini dia berencana untuk pergi ke luar negeri. Tapi, dia pemalu, makanya hari ini aku mengajaknya untuk melihat dunia."

Ya, kali ini dia hanya ingin membawa Evelyn untuk melihat dunia.

Romeo yang sekarang belum sepenuhnya menyukai Evelyn. Setelah Evelyn pulang dari luar negeri, Romeo baru benar-benar jatuh cinta padanya.

Meskipun begitu, sekarang, Romeo akan menghadiri semua acara besar dan kecil bersama Evelyn sampai semua orang Kota Poseidon tahu kalau Romeo menyukai seorang mahasiswi.

Akan tetapi, Violet yang sekarang sudah tidak peduli dengan semua itu.

Dia datang ke pelelangan ini bukan untuk berebutan Romeo dengan Evelyn. Dia memiliki tujuan yang lebih penting.

"Kalau begitu, Romeo, kamu jaga Nona Evelyn dengan baik. Aku masuk dulu."

Setelah itu, Violet melepaskan lengan Romeo.

Romeo tercengang.

Dia tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Violet.

Ketika dia sadar, Violet sudah masuk ke tempat lelang.

Alis Romeo pun berkerut.

Sejak kapan Violet yang selalu bertingkah menjadi begini tenang?

Violet duduk di pojok yang tidak mencolok. Seluruh tempat lelang dipenuhi oleh tokoh-tokoh berpengaruh di Kota Poseidon.

Kalau dia tidak salah ingat, pada pelelangan ini ada sebidang tanah terbengkalai yang tidak diinginkan oleh siapa pun dan dibeli oleh seorang pengusaha kecil. Kemudian, sebidang tanah itu menjadi berharga karena disekitarnya terdapat real estat kelas atas. Dapat dikatakan bahwa setiap inci tanah bernilai banyak uang.

Itu juga membuat pengusaha kecil yang tidak dikenal itu menjelma menjadi pengusaha sukses.

Karena dia sudah berencana untuk meninggalkan Romeo, dia harus mencari jalan keluar untuk dirinya sendiri.

Setelah Romeo dan Evelyn duduk, Romeo melihat sekeliling untuk mencari Violet. Lalu, Evelyn yang berada di sebelahnya bertanya, "Tuan Romeo, apa nanti kamu sungguh ingin aku yang mengangkat papan?"

Suara Evelyn membuat Romeo kembali fokus padanya. Romeo berkata, "Ya. Aku percaya pada pandanganmu."

Pipi Evelyn merona merah.

Dia sudah lama belajar keuangan di universitas hanya untuk hari ini.

Violet yang berada di lantai dua melihat Romeo dan Evelyn berbicara dengan senang, kemudian dia mengalihkan pandangannya.

Evelyn memang punya kemampuan. Ini juga salah satu alasan kenapa nanti Romeo terpikat dengan Evelyn.

Di kehidupan sebelumnya, Evelyn telah membeli sebidang tanah berkualitas tinggi untuk Romeo. Semenjak itu, pandangan Romeo terhadap Evelyn berubah.

Namun, sebenarnya, dari awal tanah itu memang tidak buruk, ada properti Grup Fernandez juga di dekatnya. Jadi, Evelyn mengambil uang Romeo dan menaikkan harganya tanpa ragu. Karena itu, nilai properti Grup Fernandez di sekitar tanah itu juga meningkat. Apa pun yang terjadi, Romeo tidak akan rugi.

Dan kalaupun tidak ada Evelyn, Grup Fernandez tetap akan membeli tanah itu.

Benar saja, pelelangan baru dimulai dan Evelyn sudah mulai mengangkat papannya.

Tiga bidang tanah berkualitas tinggi pertama dimenangkan oleh Evelyn.

Romeo duduk di samping Evelyn seperti seorang pelindung.

"New Moon Poseidon, harga awalnya 2 triliun!"

"4 triliun."

Selama pelelangan, ini pertama kalinya Violet bersuara dan semua orang terkejut.

Romeo mengerutkan alisnya.

Kenapa wanita ini menggila?

Evelyn berbisik, "Tanah itu nggak begitu berharga. Kak Violet akan membayar 4 triliun dengan sia-sia."

Romeo mengeluarkan ponselnya, kemudian dia mengirim pesan teks kepada Violet. "Violet, sebenarnya ngapain kamu?"

Violet menundukkan kepalanya untuk melirik pesan teks di ponselnya sekilas. Kemudian, dia mengabaikannya.

"4 triliun, sekali ...."

"4 triliun, dua kali ...."

...

"Astaga. Violet gila, ya? Dia membeli tanah itu seharga 4 triliun?"

William yang berada di lantai dua terkejut.

"6 triliun."

Di sampingnya, Charles perlahan-lahan mengangkat papannya.

William hampir terjatuh dari kursinya.

William menggertakkan giginya dan berkata, "Charles, apa kamu juga sudah gila?"

Di seberang mereka, Violet mengerutkan alisnya. Dia ingin tahu orang gila mana yang ingin merebut tanah terlantar darinya. Begitu dia mengangkat kepalanya, matanya tertuju pada Charles Griffin yang ada di seberang.

Violet samar-samar mengingat kalau Charles berkecimpung dalam bisnis gelap. Kapan dia juga terlibat dalam pengembangan real estat?

"8 triliun!"

Violet meningkatkan harganya dengan tenang.

Alis Romeo makin berkerut. Dia mengetik, "Violet, diam!"

Kali ini Violet langsung mematikan ponselnya.

"10 triliun."

Provokasi Charles yang disengaja membuat Violet menggertakkan giginya dengan kuat.

Baiklah. Dia ingin bermain, 'kan?

Violet langsung berseru, "20 triliun!"

"Gila! Wanita ini benar-benar sudah gila!"

William tidak bisa berkata-kata.

Romeo yang berada di lantai satu berdiri. Dia yang selama ini diam saja juga tidak bisa memahami isi pikiran Violet.

Menurutnya, tanah ini bahkan tidak bernilai 2 triliun.

Namun, Violet ingin membelinya dengan harga 20 triliun?

Charles menatap tatapan Violet yang acuh tak acuh. Dia tersenyum, lalu mengangkat papannya.

"20 triliun, sekali ...."

"20 triliun, dua kali ...."

"20 triliun, tiga kali! Terjual!"

Seiring dengan suara palu, jantung Violet mencelus ke bawah.

Meskipun dia berhasil membeli tanah itu, dia harus membayar tambahan 16 triliun tanpa alasan.

Ini gara-gara Charles!

Violet memelototi Charles dari kejauhan.

William melihat Charles dan berkata, "Woi, woi. Violet sedang memelototimu. Kalau aku jadi dia, aku pasti ingin membunuhmu!"

Charles mengangkat alisnya. Dia seakan-akan tidak peduli.

Di lantai satu, Evelyn menarik-narik lengan jas Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, Kak Violet akan membuatmu rugi."

Romeo berkata dengan sinis, "Dia sendiri yang menawarkan harga itu, aku nggak akan membayarnya."

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tan
bagus bisa lanjut
goodnovel comment avatar
Putrinya Subanglarang
blom baca AQ semoga cerita nya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 3

    Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 4

    Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 5

    Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 6

    Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.Itu termasuk Romeo dan Violet.Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo."Kenapa dia datang?"Romeo mengernyit.Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan dat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 7

    Dilihat dari ekspresi Romeo, sepertinya dia sudah tahu kalau tanah itu akan laris manis.Hanya saja, Romeo menyerah untuk membeli tanah tersebut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Stephen agar hubungan mereka makin erat.Ini lebih mirip dengan gaya Romeo.Violet berkata dengan serius, "Aku hanya mau memujinya. Kamu berpikir terlalu banyak."Romeo mengerutkan alisnya. Dia seakan-akan sedang berpikir apakah Violet mengatakan yang sebenarnya atau tidak.Namun, dengan kecerdasan Violet, bagaimana mungkin dia bisa tahu berapa nilai tanah itu dalam beberapa tahun ke depan.Romeo merasa dirinya sudah berpikir terlalu banyak."Lebih baik memang seperti itu."Romeo pun tidak menghiraukan Violet lagi. Dia menuntun Evelyn untuk mengenal orang lain.Sebelum Evelyn pergi, dia tersenyum kepada Violet dan terlihat merasa bersalah.Meskipun Evelyn sudah berusaha menyembunyikan tatapan matanya, Violet tetap bisa melihat kesombongan di dalam senyuman Evelyn.Violet meminum habis sampanyenya.Di mat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 8

    Beberapa menit kemudian, Evelyn keluar dari toilet dengan ekspresi masam. Saat ini dia sudah mengganti pakaiannya menjadi gaun putih.Romeo bertanya, "Ada apa?""Tadi aku mengganti pakaianku di toilet. Ketika aku keluar, aku melihat Kak Violet.""Violet?"Evelyn menganggukkan kepalanya.Lalu, Evelyn berkata, "Aku melihat Kak Violet bersama pria yang waktu itu. Mereka terlihat dekat ...."Setelah mengatakan itu, Evelyn memperhatikan raut wajah Romeo. Kemudian, dia buru-buru berkata, "Tapi, aku mungkin salah melihat. Bagaimana mungkin Kak Violet mengenal orang seperti Charles Griffin .... Dengar-dengar, Charles bukan orang baik.""Violet ...."Nada Romeo menjadi sinis.Kemarin dia sudah bisa melihat kalau Charles tertarik pada Violet.Apa wanita itu tidak bisa menjauh dari bahaya? Kenapa dia mau mendekati orang jahat seperti Charles?Entah kenapa Romeo merasa panik.Violet barusan keluar dari toilet dan dia mendapati Romeo sedang menatapnya dengan ekspresi kesal dan tatapan yang mencurig

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 9

    Menurut garis waktu, identitas Charles tidak akan diumumkan sampai kematian Pak Thomas tiga tahun kemudian.Jangan-jangan kelahiran kembali Violet tanpa sengaja mengubah segalanya?Saat ini, wajah Evelyn menjadi pucat pasti karena ucapan Pak Thomas.Bukankah Charles adalah anak yatim piatu? Bagaimana mungkin dia adalah cucunya Pak Thomas?Kalau begitu, apakah Pak Thomas mendengar apa yang barusan dikatakan Evelyn?Kalau Evelyn menyinggung Pak Thomas, untuk seumur hidupnya dia tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi di dunia keuangan.Setelah memikirkan itu, Evelyn melihat Romeo dan meminta bantuan."Pak Thomas, Evelyn hanya salah bicara. Karena dia masih muda, semoga Pak Thomas bisa memaafkannya."Pak Thomas mendengus sebelum dia berkata, "Dengar-dengar ada seorang genius di sisi Tuan Romeo. Sekarang setelah aku melihatnya, sepertinya dia biasa saja."Wajah Evelyn memucat.Jelas sekali kalau Evelyn telah kehilangan dukungan Pak ThomasViolet melihat semua itu.Kali ini meskipun Romeo me

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 10

    William mengendarai mobilnya ke sebuah gedung yang belum selesai dibangun tidak jauh dari tempat awal mereka."Sialan. Bagaimana si Jeffry berengsek itu bisa kepikiran mengurung orang di tempat mengerikan seperti ini?"William melihat sekeliling. Tempat ini gelap gulita dan dia tidak bisa mendengar suara lain. Hanya ada gema dari kata-kata yang barusan dia katakan.Charles menyeret Jeffry turun dari mobil. Jeffry tersandung beberapa kali sebelum dia bisa berdiri.William menendang Jeffry sembari berkata, "Katakan! Di mana orangnya!""Me ... mereka yang menyembunyikannya. Awalnya kami ingin memberi pelajaran kepada wanita ja ... Nona Violet. Kami berencana setelah kami menerima uang, kami mau meledakkan gedung ini. Selain Romeo mati, kami bahkan mendapat jumlah uang yang besar. Kami merasa itu akan membantu Tuan Charles. Saya benar-benar nggak menyangka ternyata Nona Violet dan Tuan Charles adalah teman ....""Apa? Kamu mau meledakkan gedung ini?" William membelalakkan matanya dan berta

Bab terbaru

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1201

    Setelah semua orang mendengar apa yang dikatakan Violet, mereka saling bertatapan.Tidak masalah kalau orangnya diganti.Namun, kenapa orang itu harus Howard Lionel?Mengingat pesta yang pernah diadakan Grup Lionel di Kota Poseidon dulu, banyak yang di antara mereka menghadirinya. Ini berarti Grup Lionel memegang rahasia mereka.Kalau mereka menyinggung Grup Lionel dan begitu Howard tidak senang, Howard akan menyebarkan video mereka pada waktu itu .... Kalau begitu, bukankah reputasi mereka akan hancur?Saat ini Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis, kemudian dia berkata, "Violet, otakmu sedang bermasalah, ya? Dia adalah orang Kota Oaker, bagaimana kekuasaannya bisa meraih begini panjang? Terlebih lagi, Grup Fernandez sudah sepakat membuat Arianna menjadi CEO baru perusahaan. Apa maksudmu membuat onar pada saat ini?""Kalian hanya sudah sepakat, tapi selama kalian menyetujuinya, jabatan Arianna masih bisa dicabut, 'kan?"Violet melirik semua orang. Semua pemegang saham itu tidak berani

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1200

    Arianna duduk di kursi utama, lalu dia berkata, "Tadi aku nggak langsung datang karena sebenarnya aku sedang menunggu orang. Semua orang juga tahu kalau 45% saham milik Tuan Romeo nggak berada di tanganku, jadi aku sedang menunggu kontrak pengalihan saham orang itu. Dengan begitu, baru acara penerimaan jabatan ini sukses, 'kan?"Tok, tok.Barry mengetuk pintu di luar ruang rapat.Arianna berkata, "Masuk."Semua orang melihat Barry menyerahkan sebuah berkas kepada Arianna.Arianna mendongak, lalu bertanya, "Kenapa lambat sekali?""Maaf.""Yasudah."Lagi pula, benda sudah berada di tangannya. Tidak ada perbedaan kalaupun Barry lebih cepat atau terlambat.Arianna membuka berkas tersebut, lalu melihat ada setumpuk kertas di dalam.Arianna mengerutkan alisnya. Halaman pertama kosong. Arianna membalik halaman pertama, lalu melihat kata makian yang tertulis di sana.Ekspresi Arianna pun menjadi masam. Dia terus membalikkan dokumen di tangannya yang menunjukkan sebuah gambar animasi. Kepalan t

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1199

    Sementara itu, Violet sedang mengambil jalan memutar ke Grup Fernandez dengan tenang.Aaron mengerutkan alisnya saat dia melihat Violet masih memiliki suasana hati untuk bersenandung.Apa Violet tidak berperasaan?Aaron mengakui Charles memang merupakan seorang legenda sampai batas tertentu, tapi menyerahkan Charles dan Gwen untuk melawan prajurit elite milik Bos adalah mimpi belaka.Suaminya sudah mau mati, tapi Violet tidak khawatir sedikit pun?Apa-apaan dengan keluarga ini?William yang duduk di kursi penumpang depan berkata, "Tuan Muda Aaron, kamu nggak perlu khawatir. Keluargamu sudah dilindungi Howard. Meskipun kamu ketahuan, keluargamu akan baik-baik saja."Aaron diam saja.Yang dia khawatirkan bukan Keluarga Fenty, melainkan kegagalan ini. Kalau Violet pergi ke Grup Fernandez dan mengambilnya, itu sangat merepotkan.Pada saat yang sama, di Grup Fernandez.Arianna yang sudah tiba di perusahaan melihat jam tangannya. Levi di sebelahnya berkata, "Bu Arianna, masih ada sepuluh men

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1198

    "Berengsek!"Pria itu belum mencabut pengubah suaranya, tapi William telah buru-buru melepaskan topengnya. Lalu, baru dia mencabut pengubah suara di lehernya. William berkata, "Siapa yang menyuruhmu menembakku?! Ini pakaian khusus buatan tangan edisi terbatasku! Ganti rugi!""..."Aaron menundukkan kepala untuk melihat pistol di tangannya, lalu dia melihat sopir yang keluar dari mobil.Semua yang terjadi barusan ... adalah akting?"Maaf, Tuan Muda Aaron. Kami hanya ingin berhati-hati. Maafkan kami kalau kamu merasa tersinggung."Violet berdiri dari lantai, kemudian menepuk kotoran di tubuhnya.Sedangkan semua orang yang bertopeng dan mengepung mereka tadi adalah pengawal Grup Edris.Aaron mengernyit dan berkata, "Kenapa? Kalian mengujiku?""Ini pertama kalinya kamu datang ke Kota Poseidon, 'kan?" Violet berkata, "Ini bukan jalan ke Grup Fernandez dari Kediaman Edris, tapi sebaliknya. Kalau kamu memperhatikannya, seharusnya tadi kamu sudah tahu.""Ternyata semalam kamu memintaku mengiri

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1197

    Aaron dan Violet naik mobil.William dan Gwen berdiri di depan pintu dengan khawatir. Charles sudah menyiapkan pistolnya dan mengisi peluru."Berhenti melihat." Charles berkata, "Ayo pergi.""Ha? Pergi ke mana?"William tercengang. Saat dia sadar, Charles melemparkan pakaian kepada William. "Ganti bajumu dan bersiap-siap untuk berangkat.""?"William tidak mengerti.Apa maksudnya?!Mobil Violet sudah menuju ke Grup Fernandez.Aaron berkata, "Nona Violet, kalau mereka benar-benar menyergapmu, bagaimana itu? Aku membantumu atau mereka?""Kamu bertindak sesuai situasi saja."Violet sengaja mengeluarkan dokumen, lalu Aaron meliriknya sekilas. Seharusnya itu kontrak pengalihan saham Grup Fernandez.Violet berkata, "Mereka datang untuk ini. Seharusnya mereka nggak akan membunuhku, 'kan?""Itu ... nggak pasti.""Oh?" Violet berkata, "Kalau aku memberi mereka kontrak ini, apa mereka nggak akan melepaskanku?""Nggak pasti.""Kenapa?""Karena keberadaan Nona Violet adalah sebuah ancaman bagi mer

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1196

    Violet tersenyum dan berkata, "Makanya, ini dapat membuktikan apa yang barusan dia katakan kepada kita. Sebenarnya dia mengatakan yang sebenarnya atau bukan?"Wajah Gwen memucat, lalu dia berkata, "Kalau dia berbohong ....""Aku ini suka bertaruh. Semuanya tergantung pada takdir."Saat Nathan mendengar apa yang dikatakan Violet, keningnya yang tadi berkerut menjadi mulus. Kemudian, dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dengan pasrah. Dia berkata, "Karena Nona Violet sudah membuat keputusan, kita semua hanya bisa mendengarkannya. Pokoknya, nggak boleh terjadi apa-apa.""Tuan Nathan, kenapa kamu juga ...?"Gwen mengkhawatirkan keselamatan Violet. Akhirnya, Charles juga mengubah kata-katanya. "Biarkan dia pergi. Bagaimanapun juga, aku nggak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Vio."William melongo.Ada apa ini?Bukankah dua pria ini berubah pikiran terlalu cepat?William berkata, "Charles, pikir baik-baik. Kalau benaran terjadi sesuatu, kamu akan menjadi duda!""Cukup."Gwen menye

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1195

    Di hadapan keempat orang itu, Aaron berkata, "Orang itu memintaku membunuhmu, tapi aku gagal. Pada malam kalian menangkapku, dia muncul lagi. Dia mengancamku dengan nyawa orang tuaku. Dia memintaku mengawasimu. Aku pun nggak punya pilihan selain membantunya.""Itu masuk akal."Violet mengangguk, lalu bertanya, "Tapi, yang kuinginkan adalah sebuah alasan untukku memercayaimu. Kamu belum memberitahuku alasannya.""Aku ...."Aaron menundukkan kepalanya, lalu menjawab, "Aku nggak bisa memberi alasan."Setelah mendengar ucapan Aaron, William tertawa. "Nak, dari tadi kamu bertele-tele. Tapi, sebenarnya kamu nggak mempunyai bukti untuk kami memercayaimu?""Kalau aku sungguh ingin membunuh Nona Violet, malam itu aku nggak akan muncul dan memberi kode kepada Tuan Charles untuk menyelamatkannya."Aaron menatap Violet dengan serius dan berakta, "Aku berutang budi pada Nona Violet. Di masa depan kalau ada bahaya, aku bersedia menggunakan nyawaku untuk menyelamatkan Nona Violet.""Itu terdengar san

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1194

    Charles langsung menarik Aaron ke ruang tamu. Aaron menatap komputer mikro di tangan William dan mengalihkan pandangannya beberapa kali. Violet bertanya, "Katakan. Kamu ingin mengirim informasi ini kepada siapa?""Aku ... nggak ingin mengirimnya kepada siapa-siapa.""Jangan berbohong. Jangan kira hanya anak muda seperti kalian yang menggunakan ini. Aku juga bisa menggunakannya dan sudah menggunakannya lebih lama darimu."Dalam beberapa menit, William sudah memecahkan kata sandi komputer.William menggunakan proyeksi layar untuk memproyeksikan isi komputer ke televisi. Terlihat jelas ada surel di dalam, tapi belum ada waktu untuk mengeditnya.Violet berkata, "Nggak usah bertanya lagi. Langsung cari tahu surel siapa itu.""Ini surel luar negeri." William berkata, "Beri aku dua jam dan aku bisa mengetahui data pemiliknya.""Kalian nggak perlu mencari tahu. Itu nggak berguna."Aaron berkata, "Surel itu milikku."Saat Violet mendengar surel itu milik Aaron, alisnya berkerut. "Apa maksudmu?"

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1193

    "Eh, sudah keluar?"Di bawah, keempat orang sedang bermain mahyong.Aaron disuruh Violet untuk duduk. William melihat Charles sudah keluar, lalu berkata, "Nggak apa-apa kalau kami nggak boleh mendengar percakapan antara dua tokoh besar, tapi bahkan Violet juga nggak boleh mendengarnya?""Itu urusan pribadi."Charles turun ke bawah, lalu dia melihat tiga orang itu membuat sinyal rahasia di bawah meja dan bersiap untuk menipu Aaron bersama-sama.Dia mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihat apa-apa.Sedangkan Violet memberi Charles kode melalui tatapan matanya. Charles pun berjalan ke belakang Aaron. Dia melirik, lalu memberi isyarat ke arah Violet.Aaron mengeluarkan sebuah ubin."Oke!"Violet langsung mendorong ubin-ubinnya.Aaron menatap meja dengan bingung.Bagaimana dia bisa kalah?William berkata, "Aduh, Nak, kamu masih sangat muda. Bisa-bisanya kamu begini cepat dikalahkan oleh Violet. Bayar.""..."Aaron menghela napas berat, kemudian memberikan Violet dua lembar ua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status