Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant
Senyuman di wajah Evelyn langsung menjadi tegang."Kenapa?""Malam ini Tuan Romeo mau membawa Nyonya Fernandez, jadi Nona Evelyn nggak usah ikut."Evelyn memaksakan seulas senyuman sambil berkata, "Ternyata dia membawa Nyonya Fernandez, ya .... Syukurlah. Aku memang nggak mau pergi ....""Itu bagus."Evelyn mencengkeram ponselnya yang sudah mati dan menggigit bibirnya.Teman-teman sekamarnya yang di belakang saling bertatapan."Evelyn, pacarmu nggak membatalkan janjinya denganmu, 'kan?""Dengar-dengar acara malam ini adalah pesta internasional. Bukankah kamu bilang pacarmu mengadakan pesta ini khusus untuk mengajakmu bertemu dengan beberapa pengusaha asing?"Evelyn memaksakan seulas senyuman ketika dia melihat beberapa tatapan curiga itu. "Dia punya satu tamu penting yang harus diajaknya. Aku nggak mau merepotkannya."Evelyn menundukkan kepalanya untuk melihat gaun yang sedang dia pegang dan ekspresinya terlihat sedikit masam.Selama ini Romeo tidak menyukai Violet, kenapa dia tiba-tib
Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.Itu termasuk Romeo dan Violet.Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo."Kenapa dia datang?"Romeo mengernyit.Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan dat
Dilihat dari ekspresi Romeo, sepertinya dia sudah tahu kalau tanah itu akan laris manis.Hanya saja, Romeo menyerah untuk membeli tanah tersebut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Stephen agar hubungan mereka makin erat.Ini lebih mirip dengan gaya Romeo.Violet berkata dengan serius, "Aku hanya mau memujinya. Kamu berpikir terlalu banyak."Romeo mengerutkan alisnya. Dia seakan-akan sedang berpikir apakah Violet mengatakan yang sebenarnya atau tidak.Namun, dengan kecerdasan Violet, bagaimana mungkin dia bisa tahu berapa nilai tanah itu dalam beberapa tahun ke depan.Romeo merasa dirinya sudah berpikir terlalu banyak."Lebih baik memang seperti itu."Romeo pun tidak menghiraukan Violet lagi. Dia menuntun Evelyn untuk mengenal orang lain.Sebelum Evelyn pergi, dia tersenyum kepada Violet dan terlihat merasa bersalah.Meskipun Evelyn sudah berusaha menyembunyikan tatapan matanya, Violet tetap bisa melihat kesombongan di dalam senyuman Evelyn.Violet meminum habis sampanyenya.Di mat
Beberapa menit kemudian, Evelyn keluar dari toilet dengan ekspresi masam. Saat ini dia sudah mengganti pakaiannya menjadi gaun putih.Romeo bertanya, "Ada apa?""Tadi aku mengganti pakaianku di toilet. Ketika aku keluar, aku melihat Kak Violet.""Violet?"Evelyn menganggukkan kepalanya.Lalu, Evelyn berkata, "Aku melihat Kak Violet bersama pria yang waktu itu. Mereka terlihat dekat ...."Setelah mengatakan itu, Evelyn memperhatikan raut wajah Romeo. Kemudian, dia buru-buru berkata, "Tapi, aku mungkin salah melihat. Bagaimana mungkin Kak Violet mengenal orang seperti Charles Griffin .... Dengar-dengar, Charles bukan orang baik.""Violet ...."Nada Romeo menjadi sinis.Kemarin dia sudah bisa melihat kalau Charles tertarik pada Violet.Apa wanita itu tidak bisa menjauh dari bahaya? Kenapa dia mau mendekati orang jahat seperti Charles?Entah kenapa Romeo merasa panik.Violet barusan keluar dari toilet dan dia mendapati Romeo sedang menatapnya dengan ekspresi kesal dan tatapan yang mencurig
Menurut garis waktu, identitas Charles tidak akan diumumkan sampai kematian Pak Thomas tiga tahun kemudian.Jangan-jangan kelahiran kembali Violet tanpa sengaja mengubah segalanya?Saat ini, wajah Evelyn menjadi pucat pasti karena ucapan Pak Thomas.Bukankah Charles adalah anak yatim piatu? Bagaimana mungkin dia adalah cucunya Pak Thomas?Kalau begitu, apakah Pak Thomas mendengar apa yang barusan dikatakan Evelyn?Kalau Evelyn menyinggung Pak Thomas, untuk seumur hidupnya dia tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi di dunia keuangan.Setelah memikirkan itu, Evelyn melihat Romeo dan meminta bantuan."Pak Thomas, Evelyn hanya salah bicara. Karena dia masih muda, semoga Pak Thomas bisa memaafkannya."Pak Thomas mendengus sebelum dia berkata, "Dengar-dengar ada seorang genius di sisi Tuan Romeo. Sekarang setelah aku melihatnya, sepertinya dia biasa saja."Wajah Evelyn memucat.Jelas sekali kalau Evelyn telah kehilangan dukungan Pak ThomasViolet melihat semua itu.Kali ini meskipun Romeo me
"Sialan! Apa kamu nggak bisa mengatakan sesuatu yang lebih baik?"Gwen memukul kepala William, kemudian berkata, "Tadi beberapa senior Keluarga Edris datang dan bilang ingin mengambil kembali stempel pribadi dari Vio. Aku sudah meneleponmu berkali-kali, kenapa kamu nggak angkat telepon?!"William memegang kepalanya dan berkata, "Aku bukannya nggak ingin angkat telepon. Charles ...."William melirik Charles sekilas, lalu mengubah kata-katanya. "Ada rapat dengan Keluarga Griffin, jadi aku mendiamkan ponselku. Aku bukannya sengaja nggak angkat telepon.""Kalau lain kali kamu nggak angkat teleponku lagi, kamu akan mati!""Ya, ya! Pasti nggak ada lain kali lagi!"William segera menjawab Gwen.Charles berkata, "Sepertinya masalahnya sudah kelar."Setelah mendengar ucapan Charles, William berkata dengan bingung, "Sudah? Jadi, apa yang terjadi dengan orang ini?"William menunjuk Aaron yang di lantai dan berkata, "Kenapa anak ini tidur di sini saat siang-siang bolong?""Aku membuatnya pingsan."
Samuel berkata, "Tapi, ada rumor yang mengatakan empat keluarga besar bertanggung jawab atas rahasia harta karun Kota Poseidon. Rahasia ini selalu dipegang oleh kepala Keluarga Edris."Jacob bertanya, "Kalau begitu, hanya Nathan yang tahu tentang rahasia harta karun Kota Poseidon?"Samuel menggelengkan kepala, lalu berkata, "Itu adalah kecelakaan seumur hidup. Kasus penculikan Keluarga Edris menyebabkan kematian orang tua Nathan. Jadi, sudah nggak ada yang tahu rahasia Kota Poseidon lagi. Apa Nathan mengetahuinya atau nggak, kalian perlu menanyakannya. Tapi, aku merasa dia nggak tahu. Bagaimanapun juga, kecelakaan waktu itu mendadak. Seharusnya ayahnya belum sempat memberitahunya di mana letak harta karun Kota Poseidon.""Nak, apa permata warisan Keluarga Edris ada di tanganmu?"Saat Jethro menanyakan itu, Violet langsung mengingat permata biru pemberian Nicholas. Violet berkata, "Ya. Kalau kalian menginginkannya kembali ...."Jethro tersenyum dan melambaikan tangannya. Dia berkata, "N
Lalu, Aaron pingsan.Violet menundukkan kepala untuk melihat Aaron yang sudah pingsan. Kemudian, dia menatap kedua pria tua itu dan berkata, "Bapak-Bapak sekalian, kalian nggak usah mengujiku lagi, 'kan?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, Gwen dan Jacob tampak terkejut.Menguji?Apa ini terlihat seperti ujian?Samuel melihat ekspresi percaya diri Violet, lalu dia langsung melihat sosok Tuan Besar Gloria. Samuel berkata, "Apa kamu mengira kami sedang bercanda?"Nada Samuel terdengar sinis. Kata-kata itu membuat jantung Gwen dan Jacob berdebar sekali lagi.Violet berkata, "Kalau kalian benar-benar ingin stempel pribadi, kalian nggak perlu datang dan beromong kosong denganku. Kalian bisa mengutus orang untuk merebutnya dariku. Kalian sudah lama nggak ikut campur dalam urusan Keluarga Edris. Sekarang kalian malah datang jauh-jauh untuk membuat drama. Selain ingin menguji apa aku akan menyerahkan stempel pribadi di bawah tekanan, itu juga karena seseorang telah memberi tahu kalia
Lalu, ada seorang jenius pengembangan perangkat lunak yang dipuji sebagai anak ajaib pada usia tiga belas tahun. Di era ketika teknologi komputer masih langka, dia telah membobol lebih dari belasan mesin dan memberikan kontribusi besar bagi sains dan teknologi. Keterampilan meretasnya menciptakan banyak mitos tiga puluh tahun yang lalu.Yang berdiri di belakang pernah diterima oleh presiden berbagai negara ketika dia masih muda. Dia mulai mengembangkan bom atom pada usia 30 tahun, memenangkan banyak penghargaan di dalam dan luar negeri, selain itu merupakan seorang jenius fisika yang sudah pensiun....Kalau salah satu dari orang ini menunjukkan kekuatannya, dia bisa menggemparkan Kota Poseidon.Suasana di aula sangat menyesakkan.Saat Gwen dan Jacob yang berada di lantai dua melihat Violet berdiri di depan pintu, mereka bergegas menuruni tangga.Bahkan Gwen yang selama ini tak kenal takut pun memperlambat langkahnya saat turun ke bawah karena dia takut menimbulkan keributan dan mengga
Charles mengelap moncong pistolnya sambil berkata pada orang di samping, "Bereskan ini.""Baik, Tuan Charles."Beberapa pengawal maju untuk membereskan mayat Billy. Beberapa pemegang saham yang awalnya mendukung Billy sedang gemetar ketakutan.Charles bersandar di kursinya sambil menatap pemegang-pemegang saham itu. Dia berkata dengan sinis, "Aku akan memberi kalian dua pilihan. Aku membeli saham kalian atau ... kalian akan berakhir sepertinya."Setelah mendengar dua pilihan yang diberikan Charles, mereka saling bertatapan. Mereka sangat ketakutan sehingga tubuh mereka gemetaran."Ka ... kami akan menyerahkan saham Grup Griffin kami dengan sukarela!""Kami akan ... menyerahkan saham kami dengan sukarela!"AC di ruang rapat dinyalakan pada suhu 20 derajat, tapi orang-orang itu berkeringat deras.Charles menoleh ke arah pengacara. Pengacara melangkah maju, kemudian dia membagikan perjanjian pengalihan saham kepada orang-orang itu.Karena orang-orang itu terpaksa, mereka hanya bisa menand
"William, kamu bukan orang Keluarga Griffin. Jadi, jangan ikut campur dalam urusan kami!""Ya. Kamu hanya anak Keluarga Airlangga. Dulu, leluhurmu hanya wakil jenderal di Keluarga Griffin. Kamu nggak memiliki hak untuk bersuara!"Ucapan-ucapan mereka membuat ekspresi William langsung menjadi masam. "Dasar bedebah! Coba katakan itu sekali lagi!"Charles mengangkat tangannya untuk menghentikan William. Kemudian, dia berkata, "Jadi, kalian ingin aku mengundurkan diri?""Bukan mengundurkan diri, tapi kami ingin memungut suara."Billy berkata, "Keluarga Griffin sudah lama menduduki jabatan CEO Grup Griffin. Karena kami adalah pemegang saham Grup Griffin, kami memiliki tanggung jawab untuk memilih kandidat yang lebih cocok. Itu nggak harus kamu, Charles.""Baiklah kalau begitu. Pilihlah."Setelah mendengar apa yang dikatakan Charles, William kaget dan melihatnya. "Charles, apa kamu serius? Orang-orang ini jelas hanya ingin mencari alasan untuk menyingkirkanmu! Kamu ....""Karena mereka ingin
Violet berharap dia salah.Dia menundukkan kepala dan menatap dokumen di tangannya, kemudian dia terdiam.Seharusnya Pure belum ada di pasaran, jadi kenapa Romeo mengakuisisi merek ini?Jangan-jangan ... dia juga?Violet menutup dokumen itu, lalu dia langsung menelepon resepsionis Grup Fernandez.Suara resepsionis di ujung telepon berkata, "Selamat pagi, ini Grup Fernandez."Setelah Violet mendengar suara itu, dia tidak membuka mulutnya."Halo?"Suara resepsionis itu terdengar lagi.Violet berkata, "Apa Tuan Romeo kalian ada janji hari ini?""Kami minta maaf, tapi jadwal Tuan Romeo untuk beberapa hari ini sudah penuh. Anda boleh meninggalkan nama dan nomor telepon. Kami akan menghubungi Anda dalam delapan jam.""Nggak usah."Violet mematikan telepon.Dia mengingat apa yang pernah dikatakan Arianna kepadanya sebelumnya.Kalau Arianna juga terlahir kembali, itu membuktikan kalau itu tidak hanya terjadi padanya.Kalau memang seperti itu, maka Romeo ....Kalau Romeo juga terlahir kembali,
Jordan menyerahkan dokumen di tangannya kepada Violet.Violet membuka dokumen tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah perusahaan besar di pasar, tapi ada beberapa nama merek yang membuat Violet mengerutkan kening."Keluarga Fernandez sudah bekerja sama dengan sangat banyak merek besar dan juga telah mengakuisisi beberapa mereka. Sebelumnya beberapa merek ini bekerja sama dengan kita, tapi sekarang mereka melihat Grup Fernandez karena Romeo telah mengambil alih."Jordan berkata, "Dilihat dari tindakan Grup Fernandez belakangan ini, kemungkinan besar mereka akan memperluas skala bisnis mereka, kemudian menyingkirkan Grup V dari pasar. Dengan cara ini, pangsa pasar kami di Kota Poseidon yang semula sebesar 70% mungkin akan menurun hingga hanya 40% atau bahkan lebih rendah dari itu."Melihat Violet diam saja, Jordan pun berkata, "Bu Violet, kita harus memikirkan cara. Kalau nggak, cepat atau lambat suatu hari Grup Fernandez akan menelan semua keuntungan kita.""Beberapa merek ini ... teras
Jacob kembali ke kamarnya. Selagi tidak ada orang di sekitarnya, dia segera mengunci pintu.Dia mengeluarkan ponselnya, lalu menelepon rumah Keluarga Knowles dengan cepat."Halo? Zoe? Aku mencari ayahku. Cepat suruh dia angkat telepon.""Apa yang terjadi? Anaknya hidup kembali! Cepat suruh ayahku angkat telepon!"Zoe yang berada di ujung telepon menatap gagang telepon.Apa?Anak siapa hidup kembali?"Zoe, siapa yang menelepon?"Tuan Besar Knowles perlahan-lahan menuruni tangga. Zoe tercengang, kemudian menjawab Tuan Besar Knowles, "Tuan Besar, ini telepon dari Tuan Muda Jacob. Tuan Muda bilang entah anak siapa hidup kembali."Ketika Tuan Besar Knowles mendengar itu, dia mengerutkan alisnya. Dia menghampiri telepon rumah, lalu memegang gagang telepon. Dia mendengar Jacob berkata, "Halo? Zoe? Apa kamu mendengarku?"Tuan Besar Knowles menghela napas berat saat mendengar suara anak bodohnya. Dia berkata, "Omong kosong apa yang kamu katakan?""Ayah!" Saat Jacob mendengar suara ayahnya, dia