Share

Bab 6

Author: Gina
Suara Evelyn sangat besar. Dalam sekejap, suasana menjadi hening.

Saat Evelyn tersadar, mata semua orang sudah tertuju padanya.

Itu termasuk Romeo dan Violet.

Sekarang ini, semua orang merasa Evelyn adalah wanita yang kejam dan tidak berpendidikan.

Tukang kebun itu membungkuk dan memungut satu per satu mawar yang di lantai. Mulutnya tidak berhenti meminta maaf.

Raut wajah Evelyn langsung berubah menjadi masam ketika dia menyadari tatapan semua orang. Lalu, dia buru-buru mengubah ekspresinya. Dia berkata dengan perasaan bersalah, "Maaf, maaf. Aku terlalu panik. Kakek, kamu baik-baik saja, 'kan?"

Violet yang berdiri tidak jauh telah melihat pemandangan itu.

Meskipun Evelyn ingin memperbaiki kesalahannya, dia sudah terlambat. Dia begitu hanya akan membuat orang merasa dia sedang berpura-pura.

Saat ini, Evelyn juga telah memperhatikan Violet yang berdiri di sebelah Romeo.

"Kenapa dia datang?"

Romeo mengernyit.

Violet melihat ekspresi Romeo. Sepertinya Romeo tidak tahu kalau Evelyn akan datang.

Apa Evelyn datang sendiri?

Violet terdiam.

Plot ini berbeda dari kehidupan sebelumnya. Dia ingat dulu Romeo membawa Evelyn ke pesta malam ini. Setelah itu Evelyn mendapat persetujuan dari Pak Thomas, jadi kehidupannya di luar negeri sangat lancar. Setelah dia lulus, dengan dukungan Romeo dan Pak Thomas, dia pun mengalami kemajuan pesat.

Awalnya, Violet mengira kali ini Romeo tidak mengajak Evelyn karena gadis itu tidak bisa datang.

Ternyata, Evelyn datang sendiri.

"Tuan Romeo!"

Saat Levi mendengar kekacauan di dalam klub, dia bergegas masuk.

Nada Romeo sudah terdengar kesal. "Siapa yang mengizinkannya masuk?"

"Saya ...."

Levi menundukkan kepalanya dan berkata, "Saya mengira Nona Evelyn bisa membantu Anda."

Romeo mengusap alisnya.

Dulu dia selalu bersikap lembut terhadap Evelyn.

Namun, pada pesta kali ini, karena dia sudah membawa Violet, tidak seharusnya Evelyn muncul.

"Nona Evelyn nggak mengenal tempat ini. Cepat periksa keadaannya."

Violet meminum sampanyenya dengan acuh tak acuh.

Romeo melihat Evelyn yang berdiri tidak jauh darinya panik seperti anak rusa. Pada akhirnya, dia tidak tega meninggalkan Evelyn sendirian. "Aku pergi mengeceknya dulu. Aku akan segera kembali."

Violet tidak berkata apa-apa.

Dia tidak terkejut kalau Romeo akan pergi.

Dia tidak pernah bisa melepaskan Evelyn.

Romeo bertanya, "Kenapa kamu datang?"

Evelyn pun menundukkan kepalanya dengan murung.

"Maaf .... Aku mau datang untuk melihat-lihat."

Melihat Evelyn menunduk, Romeo menjadi tidak tega menegurnya lagi.

Bagaimanapun juga, Evelyn adalah anak didikannya. Romeo selalu memperhatikan kerja kerasnya.

"Aku akan meminta Levi mengantarmu pulang."

Melihat Romeo hendak pergi, Evelyn buru-buru menarik lengan baju Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, apa aku boleh tinggal?"

Romeo mengerutkan keningnya.

Dulu Evelyn sangat menurutinya dan memahami statusnya dengan baik. Dia tidak akan pernah mengatakan kata-kata yang keterlaluan seperti ini.

Setelah Evelyn melihat tatapan mata Romeo, dia langsung tahu kalau Romeo tidak senang dengannya. "Maaf, Tuan Romeo .... Aku ...."

Ekspresi Evelyn membuat Romeo merasa tidak tega. "Boleh. Pesta malam ini bisa membantumu ketika kamu pergi ke luar negeri."

Setelah mendengar kata-kata Romeo, Evelyn tersenyum dengan manis.

"A ... apa aku boleh mengikutimu?"

Romeo melirik sekeliling. Sebenarnya dia juga tidak tenang meninggalkan Evelyn sendirian.

"Ya."

Evelyn sangat senang seperti anak kecil.

Levi bertanya, "Tuan Romeo, bagaimana dengan Nyonya?"

"Kamu pergi temani dia. Jangan sampai dia membuat masalah seperti kemarin."

Romeo tahu kalau Violet sering menghadiri pesta malam. Orang yang tidak mengerti keuangan seperti Violet datang hanya untuk menghabiskan waktu.

Yang penting dia tidak sembarangan menghabiskan uang seperti kemarin.

Violet melihat Levi menghampirinya. Levi terlihat canggung, jadi Violet berkata, "Dia pergi menemani Evelyn, ya?"

"Nyonya, Nona Evelyn adalah anak didikan perusahaan, jadi ...."

"Ya, aku mengerti."

Sepertinya Violet memahami hubungan Romeo dengan Evelyn.

Levi pun menghela napas lega.

Namun, dia tidak tahu apakah ini hanya perasaannya, tapi dia terus merasa Violet sudah berbeda dengan dulu.

Evelyn yang berdiri di sisi Romeo berbicara dengan fasih di depan bos-bos lain dan Violet melihat semua itu.

Walaupun nilai Evelyn tinggi, dia masih hanya seorang siswa. Di depan beberapa rubah tua yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia bisnis, sebenarnya apa yang dikatakan Evelyn tidak penting.

Mereka hanya menunjukkan hormat kepada Romeo, jadi mereka memuji Evelyn.

Namun, tak lama kemudian Evelyn mengalami kesulitan saat menghadapi seorang bos asing.

Kalau Violet tidak salah ingat, orang ini adalah seorang tokoh keuangan yang terkenal di Negara Azulia.

Satu-satunya hal yang buruk tentang tokoh besar ini adalah dia hanya bisa berbicara dalam bahasa ibunya. Dia tidak bisa bahasa asing.

Kebetulan, penerjemahnya sedang tidak ada.

"Tuan Romeo ...."

Evelyn menggigit bibirnya sambil melirik Romeo.

Romeo sedang berpikir bagaimana caranya mengatasi kecanggungan ini ketika Violet muncul dan langsung berbicara dengan orang asing ini dalam bahasa Negara Azulia dengan lancar.

Orang asing itu tampak sangat senang ketika dia melihat Violet, kemudian dia langsung berjabat tangan dengan Violet.

Evelyn baru memperhatikan Violet.

Violet mengenakan gaun yang sama dengannya.

Yang berbeda adalah gaun itu tampak cantik dan anggun pada tubuh Violet.

Kalau dibandingkan, Evelyn seperti sedang mengenakan gaun murahan.

Evelyn pun mengepalkan tangannya dengan kesal, tapi seulas senyuman tersungging di bibirnya. "Kak Violet sangat hebat. Kakak bahkan bisa bahasa Negara Azulia."

Violet hanya tersenyum kepada Evelyn dan tidak menjawabnya.

Romeo mengingat Violet bisa berbicara bahasa asing, tapi bahasa Negara Azulia tidak umum dan itu bukan bahasa internasional. Tidak banyak orang yang bisa dan Romeo tidak menyangka Violet bisa.

"Tapi, Kak Violet, tadi apa yang kamu bicarakan dengan Tuan Stephen? Dia tampak sangat senang."

Violet berkata, "Aku bilang kepadanya kalau tanah di kawasan laut tenggara yang dia beli di pelelangan beberapa hari lalu pasti akan laku, jadi dia sangat senang."

"Tanah itu ... akan laku?"

Evelyn tampak bingung.

Dia merasa tanah itu biasa saja.

"Mungkin."

Violet menjawabnya dengan acuh tak acuh.

Namun, di kehidupan lampau, harga jual tanah itu memang tinggi. Kawasan laut itu tiba-tiba berkembang menjadi tempat yang indah dan industri pariwisata di daratan itu benar-benar menghasilkan banyak uang.

Sepertinya dari awal Tuan Stephen sudah tahu kalau kawasan laut itu akan berkembang, makanya dia membeli tanah di situ.

Sedangkan Evelyn memang belum memiliki pandangan seperti itu.

Romeo menatap Violet dan itu membuat Violet merasa canggung.

"Ngapain kamu menatapku?"

Romeo bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu kalau tanah itu akan laku?"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zhunia Angel
anak didik apanya.. bulshit!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 7

    Dilihat dari ekspresi Romeo, sepertinya dia sudah tahu kalau tanah itu akan laris manis.Hanya saja, Romeo menyerah untuk membeli tanah tersebut dan memilih untuk menyerahkannya kepada Stephen agar hubungan mereka makin erat.Ini lebih mirip dengan gaya Romeo.Violet berkata dengan serius, "Aku hanya mau memujinya. Kamu berpikir terlalu banyak."Romeo mengerutkan alisnya. Dia seakan-akan sedang berpikir apakah Violet mengatakan yang sebenarnya atau tidak.Namun, dengan kecerdasan Violet, bagaimana mungkin dia bisa tahu berapa nilai tanah itu dalam beberapa tahun ke depan.Romeo merasa dirinya sudah berpikir terlalu banyak."Lebih baik memang seperti itu."Romeo pun tidak menghiraukan Violet lagi. Dia menuntun Evelyn untuk mengenal orang lain.Sebelum Evelyn pergi, dia tersenyum kepada Violet dan terlihat merasa bersalah.Meskipun Evelyn sudah berusaha menyembunyikan tatapan matanya, Violet tetap bisa melihat kesombongan di dalam senyuman Evelyn.Violet meminum habis sampanyenya.Di mat

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 8

    Beberapa menit kemudian, Evelyn keluar dari toilet dengan ekspresi masam. Saat ini dia sudah mengganti pakaiannya menjadi gaun putih.Romeo bertanya, "Ada apa?""Tadi aku mengganti pakaianku di toilet. Ketika aku keluar, aku melihat Kak Violet.""Violet?"Evelyn menganggukkan kepalanya.Lalu, Evelyn berkata, "Aku melihat Kak Violet bersama pria yang waktu itu. Mereka terlihat dekat ...."Setelah mengatakan itu, Evelyn memperhatikan raut wajah Romeo. Kemudian, dia buru-buru berkata, "Tapi, aku mungkin salah melihat. Bagaimana mungkin Kak Violet mengenal orang seperti Charles Griffin .... Dengar-dengar, Charles bukan orang baik.""Violet ...."Nada Romeo menjadi sinis.Kemarin dia sudah bisa melihat kalau Charles tertarik pada Violet.Apa wanita itu tidak bisa menjauh dari bahaya? Kenapa dia mau mendekati orang jahat seperti Charles?Entah kenapa Romeo merasa panik.Violet barusan keluar dari toilet dan dia mendapati Romeo sedang menatapnya dengan ekspresi kesal dan tatapan yang mencurig

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 9

    Menurut garis waktu, identitas Charles tidak akan diumumkan sampai kematian Pak Thomas tiga tahun kemudian.Jangan-jangan kelahiran kembali Violet tanpa sengaja mengubah segalanya?Saat ini, wajah Evelyn menjadi pucat pasti karena ucapan Pak Thomas.Bukankah Charles adalah anak yatim piatu? Bagaimana mungkin dia adalah cucunya Pak Thomas?Kalau begitu, apakah Pak Thomas mendengar apa yang barusan dikatakan Evelyn?Kalau Evelyn menyinggung Pak Thomas, untuk seumur hidupnya dia tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi di dunia keuangan.Setelah memikirkan itu, Evelyn melihat Romeo dan meminta bantuan."Pak Thomas, Evelyn hanya salah bicara. Karena dia masih muda, semoga Pak Thomas bisa memaafkannya."Pak Thomas mendengus sebelum dia berkata, "Dengar-dengar ada seorang genius di sisi Tuan Romeo. Sekarang setelah aku melihatnya, sepertinya dia biasa saja."Wajah Evelyn memucat.Jelas sekali kalau Evelyn telah kehilangan dukungan Pak ThomasViolet melihat semua itu.Kali ini meskipun Romeo me

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 10

    William mengendarai mobilnya ke sebuah gedung yang belum selesai dibangun tidak jauh dari tempat awal mereka."Sialan. Bagaimana si Jeffry berengsek itu bisa kepikiran mengurung orang di tempat mengerikan seperti ini?"William melihat sekeliling. Tempat ini gelap gulita dan dia tidak bisa mendengar suara lain. Hanya ada gema dari kata-kata yang barusan dia katakan.Charles menyeret Jeffry turun dari mobil. Jeffry tersandung beberapa kali sebelum dia bisa berdiri.William menendang Jeffry sembari berkata, "Katakan! Di mana orangnya!""Me ... mereka yang menyembunyikannya. Awalnya kami ingin memberi pelajaran kepada wanita ja ... Nona Violet. Kami berencana setelah kami menerima uang, kami mau meledakkan gedung ini. Selain Romeo mati, kami bahkan mendapat jumlah uang yang besar. Kami merasa itu akan membantu Tuan Charles. Saya benar-benar nggak menyangka ternyata Nona Violet dan Tuan Charles adalah teman ....""Apa? Kamu mau meledakkan gedung ini?" William membelalakkan matanya dan berta

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 11

    Setelah mendengar ucapan Romeo, Evelyn menundukkan kepalanya. Dia berdiri di sebelah Romeo dan seperti seekor kelinci yang terkejut.Violet merasa sedih ketika dia melihat tatapan sinis Romeo yang sama dengan di kehidupan sebelumnya.Awalnya dia ingin berterima kasih, tapi sepertinya Romeo tidak peduli."Aku sangat lelah. Terserah kalian."Violet pun naik ke atas.Saat ini dia sama sekali tidak peduli dengan Romeo dan Evelyn.Malam ini Jeffry dapat menyentuhnya dengan mudah dan itu berarti orang lain juga bisa.Dia tidak boleh selalu bergantung kepada Romeo dan tidak punya kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri sedikit pun.Besok harinya, pagi-pagi Violet sudah bersiap-siap untuk keluar. Dia baru saja turun ke bawah dan dia melihat Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di ruang tamu. Evelyn berdiri di samping dan sepertinya dia baru menangis."Nenek?"Alis Violet berkerut.Nyonya Besar Fernandez jarang datang. Kenapa kali ini dia mendadak datang?"Dengar-dengar kamu menghabiskan 20 t

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 12

    Hanya Romeo yang bisa ditipu oleh Evelyn.Bagaimanapun juga, Romeo menyukai Evelyn. Dia tidak bisa melihat wajah asli Evelyn."Cukup. Ini bukan hal besar. Hari ini Evelyn ada kelas, jadi aku mengantarnya ke kampus dulu."Romeo memberikan kode kepada Evelyn.Evelyn tampak berterima kasih.Kemudian, Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Hari ini aku dan Vio mau pergi berjalan-jalan. Aku melihat kamu nggak sibuk, jadi pergilah bersama kami.""Tapi, Evelyn ....""Minta Levi mengantarnya. Kamu adalah presiden Grup Fernandez. Jangan melakukan hal yang menurunkan derajatmu," kata Nyonya Besar Fernandez.Evelyn menggigit bibirnya, kemudian berkata, "Tuan Romeo, Kak Levi bisa mengantarku ke kampus. Jangan membuat Nyonya Besar marah."Evelyn membungkuk dengan hormat kepada Nyonya Besar Fernandez.Namun, Nyonya Besar Fernandez sama sekali tidak menghiraukannya.Romeo memanyunkan bibirnya, lalu berkata, "Aku mengantarmu keluar."Evelyn pun menganggukkan kepalanya.Setelah melihat Romeo kel

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 13

    Namun, tidak apa-apa. Violet juga tidak berharap Romeo percaya padanya.Tak lama kemudian, Violet dan Romeo masuk ke dalam mobil. Romeo bahkan menggandeng tangannya.Violet tahu ini hanya sebuah akting untuk Nyonya Besar Fernandez.Bagaimanapun juga, orang tua Romeo meninggal lebih awal dan Nyonya Besar Fernandez-lah yang membesarkannya. Jadi, Romeo tetap menghormati dan berbakti kepada Nyonya Besar Fernandez.Violet juga tidak berulah dan bekerja sama dengan Romeo.Nyonya Besar Fernandez mendadak bertanya, "Apa rencanamu untuk tanah itu?"Namun, pertanyaan itu bukan tertuju kepada Violet, melainkan Romeo.Romeo melirik Violet sekilas sebelum menjawab, "Itu tanah Violet, jadi biarkan dia yang menanganinya."Nyonya Besar Fernandez melihat Violet, lalu berkata, "Serahkan saja tanah itu kepada Romeo. Tanggung jawab terpenting wanita masih melayani suaminya dan mendidik anak.""Nenek, urusan Keluarga Fernandez tentu saja ditangani oleh Romeo. Tapi, tanah itu kubeli untuk para tetua Keluarg

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 14

    Ekspresi Romeo tampak masam. Violet melihat tubuh Romeo menjadi tegang, jadi dia melewati Romeo.Cahaya di dalam rumah remang-remang. Entah kapan ruang tamu menjadi ruangan makan malam yang romantis.Setelah Violet melihat itu, raut wajahnya juga berubah.Tanpa perlu berpikir, ini pasti kerjaan Nyonya Besar Fernandez. Pantas saja setelah mereka keluar dari mal, Nyonya Besar Fernandez meminta Romeo mengantarnya pulang. Ternyata ini rencananya."Violet, kamu benar-benar hebat.""Ini bukan kerjaanku."Violet ingin menjelaskannya, tapi Romeo sudah melempar tas-tas belanjaan ke lantai. Kemudian, Romeo langsung keluar dari Kediaman Fernandez.Begitu Romeo keluar, dia mendapati mobilnya sudah menghilang.Violet sudah sepenuhnya memahami rencana Nyonya Besar Fernandez. Kalau malam ini dia dan Romeo tidak tinggal bersama, sepertinya Nyonya Besar Fernandez tidak akan berhenti."Berhenti membuang-buang energimu." Violet berkata, "Malam ini kamu tidur di ruang tamu dan aku tidur di kamar tidur."R

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1177

    "Kamu ...."Howard tak bisa berkata-kata.Violet sudah memeluk leher Charles sambil melambaikan tangan ke arahnya.Di bawah, Agnes melirik Megan yang melompat dari atas dan sedang berbaring di atas genangan darah. Pada akhirnya, Agnes menghampirinya dan melihat tampang mantan temannya yang sudah tidak bisa dikenali. Agnes merobek sebagian kain gaun hitamnya, kemudian menutupi wajah Megan dengannya.Dulu dia selalu menganggap Megan sebagai teman satu-satunya.Meskipun sekarang dia tahu kalau temannya ini tidak pernah menganggapnya ....Apa gunanya Agnes membenci orang?Itu hanya berarti kamu tidak bisa melepaskannya.Agnes menyeka air matanya, kemudian pergi bersama Charles dan Violet.Di dalam aula, Howard melihat ketiga orang yang sudah pergi itu. Dia langsung sedikit marah. "Semuanya pergi? Mereka meninggalkanku sendirian di sini untuk membereskannya? Apa ini pantas?""Bos, saya merasa ini sangat nggak pantas. Bagaimana kalau kita juga kemba ...."Sebelum Glenn dapat mengucapkan kata

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1176

    Agnes mendorong Howard dan dia sudah menangis. Dia sama sekali tidak sadar setiap kata-katanya membuat wajah Howard makin pucat.Permainan berburu?Permainan itu sangat familier.Sangat sedikit orang yang dapat bertahan dalam permainan macam itu.Apa orang bertubuh lemah seperti Violet bisa bertahan hidup selama dua jam itu?Dia jelas-jelas sudah menemukan tempat aman, tapi dia malah memberikannya kepada orang lain, sementara dia sendiri berlari untuk menarik perhatian.Apa wanita itu bodoh?"Bos ....""Cari!" Howard menahan amarahnya sambil berkata, "Meskipun aku harus menghancurkan tempat ini, kalian harus menemukan Violet!""Baik!"Agnes jatuh ke lantai dengan sedih.Dia tidak pernah menduga dia akan mengalami hal yang begini menakutkan suatu hari.Biasanya dia berpesta dengan senang dan hidup dalam kemewahan. Dia selalu berpikir dunia ini indah.Namun, dia tidak pernah tahu kalau dunia ini juga mempunyai sisi gelap dan mengerikan."Nona Violet sudah ditemukan!"Entah siapa yang ber

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1175

    Charles sama sekali tidak menghiraukan Megan. Dia hanya menatap Violet yang berada di lantai dengan gugup. Dia segera mencari luka di tubuh Violet. Setelah dia memastikan Violet tidak terluka, baru dia menghela napas lega.Charles bertanya dengan suara rendah, "Apa kamu senang membuatku selalu khawatir?""Kali ini ... nggak sengaja."Megan menatap Charles dan Violet. Dia merasa dirinya seperti sebuah lelucon."Charles, Violet, kalian jangan pernah berharap bisa tahu siapa dalang di balik masalah ini."Megan tersenyum sedih, kemudian dia melangkah mundur dan bersandar di pagar koridor. Namun, dia bersandar dan jatuh dari lantai lima.Bam!Saat mendengar suara itu, Howard yang sedang mencari Violet pun menoleh ke arah bawah.Megan sedang berbaring di atas genangan darah.Itu membuat Howard memikirkan Grace.Grace juga mati seperti ini.Mungkin menurut mereka, bunuh diri bisa membuat mereka mendapatkan sedikit penyesalan dan cinta dari orang yang mereka cintai.Namun, kenyataannya itu ada

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1174

    "Charles, kamu ....""Suruh orangmu mencarinya. Ada yang perlu kutangani sekarang.""Apa yang lebih penting daripada Violet?!"Tatapan mata Charles tampak sangat dingin. "Aku nggak akan melepaskan orang yang sudah menyakitinya."Di lantai lima, Megan melihat Charles datang. Semua orang sudah melarikan diri, jadi Megan marah dan mulai mengomel, "Charles, Charles! Kenapa kamu selalu merusak rencanaku?! Apa Violet sangat penting? Sampai kamu nggak peduli kamu terluka dan kamu bersikeras harus menyelamatkannya?!"Megan berteriak dengan kuat seolah-olah begitu bisa melampiaskan amarahnya.Dia sama sekali tidak sadar kalau dari tadi Violet sudah berdiri di belakangnya."Permainan sudah berakhir."Suara Violet terdengar sedikit terengah-engah. Megan menoleh saat ini. Dia melihat Violet sedang berdiri di belakangnya, tapi Violet bergerak lebih cepat. Dia tidak tahu hal menakutkan apa lagi yang akan dilakukan Megan, jadi dia langsung menekan Megan ke lantai.Megan lemah dan sama sekali bukan la

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1173

    Bam!Terdengar suara yang sangat keras. Pintu besar telah ditendang buka. Pada saat yang sama, beberapa pengawal hotel terhempas. Saat semua orang bertopeng yang berada di lantai dua melihat itu, satu per satu orang langsung melarikan diri.Dalam sekejap terjadi kekacauan.Suara yang tiba-tiba itu pun menarik perhatian Megan. Dia segera menoleh ke arah pintu besar. Dia melihat Charles hanya mengenakan kemeja putih. Ada darah yang menodai kemeja dan wajahnya. Tidak tahu apa itu darahnya sendiri atau orang lain.Megan tidak menyangka dia masih dapat melihat Charles.Namun, cintanya terhadap Charles sudah lama tiada. Sekarang dia hanya merasakan kebencian."Bunuh mereka! Bunuh mereka!"Suara Megan menggelegar di aula.Para pemburu berlari ke luar, tapi tak lama kemudian sejumlah besar orang menyerbu masuk dan menendang mereka.Sekelompok pengawal berpakaian hitam masuk, kemudian membentuk dua baris.Howard berjalan masuk, kemudian dia menginjak seorang pemburu yang berbaring di lantai. Ek

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1172

    Saat keempat pengawal itu hendak mengejar Violet, Violet malah berkata, "Megan! Peraturan permainan bilang hanya pemburu yang boleh mengejar. Kamu nggak bilang pengawal juga boleh mengikuti permainan ini!""Aku yang membuat peraturan permainan. Semua kata-kataku berlaku!"Megan berkata dengan sinis, "Tangkap dia!""Baik!"Keempat pengawal itu berlari ke arah Violet. Violet mundur dua langkah, lalu berkata, "Apa kalian ada memikirkan konsekuensinya kalau kalian menyentuhku?"Keempat pengawal itu tidak peduli. Violet lanjut berkata, "Berapa banyak uang yang Megan berikan pada kalian? Aku bisa membayar kalian dua kali lipat!"Violet mengerutkan alisnya saat melihat empat pengawal itu tetap tidak peduli.Megan di samping tertawa terbahak-bahak. "Violet, Violet, kamu nggak perlu menghabiskan energimu! Hari ini kamu nggak mungkin bisa menyuap satu orang pun di sini! Hari ini adalah hari kematianmu!"Melihat keempat orang itu mendekat dan di belakangnya sudah jalan buntu, Violet hanya bisa me

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1171

    Pada saat yang sama, di dalam ruangan pribadi sebuah restoran.Howard menundukkan kepala untuk melihat jam tangan. Kini sudah jam 9 lewat 15 menit.Satu jam sudah berlalu. Dia penasaran dengan situasi pesta di sana."Tuan Howard, dengan bantuan Anda dan Nona Violet, tampaknya putra saya akan memiliki masa depan yang cerah. Saya bersulang sekali lagi untuk Anda."Stefan tampak sangat senang, tapi Howard merasa orang tua ini sangat berisik.Kring, kring.Saat ini, ponsel Howard berdering. Dia melihat ponselnya dan itu adalah nomor tak dikenal.Namun, Howard tahu persis nomor ponsel siapa ini.Dia segera mengangkat telepon. Charles yang berada di ujung telepon berkata dengan gelisah, "Ada jebakan di Hotel Grand! Suruh orang-orangmu ke sana sekarang juga!""Apa?!"Tatapan mata Howard langsung menjadi sinis dan suhu di sekitar hampir sedingin kutub utara.Stefan di samping masih belum tahu apa yang terjadi, jadi dia bertanya dengan bingung, "Tuan Howard, ada apa dengan Anda?"Sebelum Stefan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1170

    Kali ini hal ini dapat dianggap sebagai berkah tersembunyi."Hati-hati. Kalau perlu, aku akan bertindak.""Tapi, kebanyakan kamu nggak bisa bertindak, 'kan?"Pemburu di sini terlalu banyak. Kalau Percy ketahuan, itu akan lebih merepotkan."Tenang saja. Aku bisa menjaga diriku dengan baik."Kalau hal terburuk terjadi, dia masih memiliki senjata rahasia. Violet menundukkan kepala untuk melihat jam tangannya.Sinyal di seluruh tempat ini sudah diblokir.Jam tangan yang diberikan Romeo sebelumnya memiliki tombol alarm, tapi itu hanya dapat digunakan ketika ada sinyal.Tadi dia berlari ke lantai dua selain untuk memberikan Agnes waktu, sebenarnya dia sedang mencari sinyal dan mencari Megan.Sekarang dia sudah tahu kalau Megan berada di lantai lima, jadi dia tidak perlu menghabiskan waktu di lantai dua lagi."Terima kasih. Aku berutang budi lagi padamu."Percy melemparkan pisau lipat kecil ke arah Violet, kemudian berkata dengan sinis, "Yang penting kamu mengingatnya."Kemudian, Percy mengge

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1169

    Semua sosialita kabur dengan panik. Mereka sudah tidak peduli di mana Violet. Namun, mereka berlari ke arah Violet.Gaun putih Violet terlalu mencolok. Para pemburu juga langsung berlari ke arah Violet.Agnes melihat lantai satu yang kosong, kemudian dia berlari ke lift untuk naik ke lantai dua.Karena hanya ada satu lift yang langsung menuju ke area kursi di lantai dua.Orang-orang yang memakai topeng itu masih menonton permainan ini.Agnes sudah berusaha menenangkan napasnya. Dia bersembunyi di sudut area kursi yang tidak mencolok. Saat ini semua orang sedang melihat ke lantai bawah dan benar-benar tidak ada yang memperhatikan Agnes."Tolong! Tolong!"Seorang sosialita sudah diseret oleh pemburu ke sudut karena sepatu hak tingginya. Hanya terdengar teriakan wanita itu di seluruh aula.Agnes melihat sosok yang memakai gaun putih itu menghilang di lantai dua, lalu dia tanpa sadar ikut merasa gelisah.Para sosialita itu belum tahu. Begitu mereka menangkap Violet, permainan ini akan bera

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status