Ekspresi Romeo tampak masam. Violet melihat tubuh Romeo menjadi tegang, jadi dia melewati Romeo.Cahaya di dalam rumah remang-remang. Entah kapan ruang tamu menjadi ruangan makan malam yang romantis.Setelah Violet melihat itu, raut wajahnya juga berubah.Tanpa perlu berpikir, ini pasti kerjaan Nyonya Besar Fernandez. Pantas saja setelah mereka keluar dari mal, Nyonya Besar Fernandez meminta Romeo mengantarnya pulang. Ternyata ini rencananya."Violet, kamu benar-benar hebat.""Ini bukan kerjaanku."Violet ingin menjelaskannya, tapi Romeo sudah melempar tas-tas belanjaan ke lantai. Kemudian, Romeo langsung keluar dari Kediaman Fernandez.Begitu Romeo keluar, dia mendapati mobilnya sudah menghilang.Violet sudah sepenuhnya memahami rencana Nyonya Besar Fernandez. Kalau malam ini dia dan Romeo tidak tinggal bersama, sepertinya Nyonya Besar Fernandez tidak akan berhenti."Berhenti membuang-buang energimu." Violet berkata, "Malam ini kamu tidur di ruang tamu dan aku tidur di kamar tidur."R
Alis Romeo berkerut. Violet mau melepaskan kesempatan mereka bisa berduaan yang bagus ini?Seingatnya, kalau Violet tahu dia mau pergi bertemu dengan Evelyn, Violet pasti akan marah."Bukankah kamu mau mengantar Evelyn ke rumah sakit? Kenapa kamu diam saja?"Violet ingin sekali Romeo segera pergi.Kalau lebih malam lagi, dia takut Charles sudah tidur. Dia juga tidak tahu apa Nyonya Besar Fernandez ada mengatur hal lain lagi atau tidak besok."Pelan-pelan makannya."Romeo melirik makanan di atas meja yang hampir dihabiskan oleh Violet, lalu dia tiba-tiba merasa sedikit jengkel.Violet sudah bersusah payah membuatnya tinggal di rumah, tapi alhasil Violet hanya mementingkan makanannya?Setelah melihat Romeo pergi, Violet bergegas mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Charles."Halo? Tadi aku ada urusan. Sekarang aku pergi ke sana, ya.""Santai saja.""Sampai jumpa!"Pada saat yang sama, di Grup Airlangga, Charles sedang berdiri di depan jendela kantor dan menurunkan ponselnya.William ba
Violet tampak sangat serius.Kata-katanya setengah benar, setengah bohong. Keluarga Gloria memang tidak seperti dulu lagi. Itulah kenapa di kehidupan sebelumnya Romeo makin memperlakukannya dengan dingin.Bagi Romeo, pernikahan mereka hanyalah masalah kepentingan. Setelah Violet kehilangan nilainya, dia bukan siapa-siapa lagi bagi Romeo.Di kehidupan sebelumnya, Keluarga Gloria jatuh dan bangkrut. Dia pun dibuang seperti sampah oleh Romeo."Kamu mau mengurus Keluarga Gloria? Berhenti bercanda."Sebelum William bisa selesai bicara, dia disela oleh tatapan mata Charles.William langsung menyadari kesalahannya. "Nona Violet, aku bukan memandang rendahmu. Tapi, kamu nggak pernah belajar keuangan dan juga nggak pernah belajar cara mengelola perusahaan. Walaupun sekarang Keluarga Gloria hanyalah cangkang kosong, kalian memiliki usaha yang besar. Seorang wanita juga akan kesulitan mendapat kepercayaan para orang tua.""Aku tahu.""Kamu tahu, tapi kamu masih ...."Charles memberi William tatap
Romeo menemani Evelyn di rumah sakit semalaman. Pagi hari, dia tiba-tiba menerima telepon dari Levi. Kemudian, Romeo mengerutkan alisnya dan bertanya, "Ujian masuk apaan?""Orang dari universitas tiba-tiba menelepon saya hari ini. Mereka bilang mereka melihat nama istri Tuan di daftar ujian masuk, jadi mereka ingin bertanya pada Tuan Romeo apa Nyonya ada memberi tahu Anda tentang ini."Romeo mengingat dengan jelas semalam Violet masih menemani Nyonya Besar Fernandez jalan-jalan. Kapan dia mendaftar ujian masuk?"Aku mengerti."Setelah Romeo mengakhiri panggilan, keningnya masih berkerut.Apa lagi yang ingin dilakukan Violet?"Tuan Romeo, apa itu telepon dari kampus? Lebih baik aku pulang sekarang juga dan masuk kelas."Evelyn sedang berbaring di ranjang pasien dan Romeo tidak tahu kapan dia terbangun."Aku sudah meminta Levi mengabari kampusmu, jadi hari ini kamu beristirahat di rumah sakit. Lalu, telepon tadi juga bukan tentang kamu.""Kalau begitu, tentang apa?"Evelyn melihat Romeo
Evelyn menggigit bibirnya.Dulu karena dia merasa sangat bangga, dia berbohong kalau Romeo adalah pacarnya setelah beberapa kali diinterogasi oleh teman-teman sekamarnya. Kalau kebohongannya terungkap, martabatnya hilang dan bagaimana dia bisa lanjut tinggal di asrama?Dia pasti akan menjadi buah bibir para mahasiswi di kampus.Setelah bimbang sejenak, Evelyn membalas pesan teks tersebut. "Aku sudah tahu. Kalian nggak usah peduli dulu. Aku memercayai pacarku."Setelah itu, Evelyn mengangkat selimut ranjang pasien, lalu berkata kepada suster di luar, "Halo, aku mau keluar dari rumah sakit."Di luar Universitas Ace, Violet ditarik ke dalam mobil oleh Romeo."Jelaskan padaku," kata Romeo dengan sinis.Violet langsung menjawab, "Aku mau belajar keuangan di Universitas Ace.""Nggak boleh.""Kenapa nggak boleh?""Karena aku adalah suamimu!"Nada Romeo menjadi makin sinis ketika dia berkata, "Violet, jangan mengira aku nggak tahu apa rencanamu.""Apa katamu?""Karena Evelyn belajar di kampus
Jane berkata dengan marah, "Aku sudah merasa wanita itu bukan wanita biasa. Dia tampak licik dan ternyata dia mau merebut pacar orang! Cih! Dasar nggak tahu malu!""Aku merasa wanita itu lumayan cantik." Sandra berkata, "Evelyn, kamu harus berhati-hati. Bagaimana kalau nanti pacarmu direbutnya?"Jane berkata, "Nggak mungkin. Pacar Evelyn sangat mencintainya. Bagaimana mungkin dia akan direbut oleh wanita seperti itu?""Terima kasih kalian sudah mengkhawatirkanku, tapi kalian tenang saja. Hubunganku dengan pacarku baik-baik saja."Evelyn tersenyum.Kemudian, Sandra berkata, "Tapi, dengar-dengar wanita itu juga ingin belajar keuangan di kampus kita. Aku merasa dia mau kuliah di sini karena Evelyn.""Apa?"Evelyn tercengang.Violet mau belajar keuangan di Universitas Ace? Bagaimana mungkin?Sandra berkata, "Ya. Aku sudah sengaja bertanya pada orang administrasi. Wanita itu ditemani oleh kepala dan wakil kepala universitas. Dia pasti kaya dan sepertinya masuk dari pintu belakang."Jane jug
Hari ini adalah hari ujian masuk Violet. Di dalam kantor Presiden Grup Fernandez, Romeo melirik waktu di layar komputernya dan bertanya, "Apa pagi ini Violet sudah pergi ujian?""Pagi-pagi Nyonya sudah pergi. Sekarang seharusnya dia sudah di dalam ruang ujian."Romeo menganggukkan kepalanya. "Apa kamu sudah memberi tahu Kepala Universitas?""Sudah, tapi ....""Tapi apa?""Tapi, Kepala Universitas bilang kali ini Nyonya ujian soal S2. Jadi, Kepala Universitas merasa dia nggak perlu ikut campur karena Nyonya pasti nggak bisa lulus.""S2?"Romeo merasa meskipun Violet mendaftar sebagai mahasiswa baru, dia pasti juga tidak bisa lulus.Apa Violet sudah gila? Bisa-bisanya dia mengikuti ujian soal S2."Biarkan saja dia," ucap Romeo dengan sinis.Memalukan. Terserah dia.Violet sudah sampai di ruang ujian. Di dalam, dia paling muda. Pengawas ujian pun menjadi memperhatikannya.Mayoritas orang di sini adalah orang yang bekerja di bidang keuangan dan sudah mendekati usia tiga puluh. Ada banyak o
Evelyn tercengang.Kenapa Violet bisa ada di sini?Beberapa saat kemudian, kerumunan di luar pintu mengejutkan pengawas ujian. Pengawas ujian berkata dengan marah, "Kalian siswa dari jurusan mana? Apa kalian nggak tahu kalau ini ruang ujian? Semuanya menjauh!"Satu per satu mahasiswa melarikan diri. Tinggal Jane yang pantang menyerah dan masih menarik Evelyn. Jane berkata kepada pengawas ujian, "Pak, kami murid tahun ketiga. Kami juga mau mempersiapkan diri untuk ujian S2. Jadi, kamu mau melihat soal tahun ini."Ketika pengawas ujian melihat Evelyn, ekspresinya menjadi agak lembut.Bagaimanapun juga, Evelyn adalah siswa yang disponsori Romeo. Jadi, pengawas ujian memberikan soal ujian kepada Evelyn dengan mudah.Saat Evelyn melihat soal ujian, ekspresinya menjadi agak masam."Sayang sekali aku nggak dapat melihat Nicholas Edris."Jane menundukkan kepalanya dengan kecewa. Saat ini, dia melihat Evelyn yang dari tadi mengernyit. Jadi, dia bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Evelyn menggel
Di luar kantor polisi Kota Poseidon.Mobil Charles dan Violet berhenti di luar. Devon berlari dari kejauhan, kemudian berkata, "Tuan Charles, Nyonya Griffin, akhirnya kalian sudah sampai!"Saat melihat Devon berkeringat dan wajahnya yang kuyu, Violet tahu kalau Howard pasti telah menimbulkan masalah di kantor polisi."Dia berada di dalam?""Ya, dia berada di dalam! Kumohon pada kalian, cepat bawa dia pergi. Aku benar-benar sudah nggak bisa bersabar!"Devon mengatup kedua tangannya ke arah Charles dan Violet. Dia seolah-olah sedang memuja Tuhan.Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Ternyata Howard lumayan merepotkan.""Aku nggak masuk."Di samping, Charles sedang memutar kunci mobil di tangannya sambil berkata, "Kalau aku masuk, dia nggak akan mengucapkan sepatah kata pun.""Dia sendiri yang memintamu datang ke sini. Kamu benar-benar nggak mau masuk?""Aku malas melihatnya."Setelah mendengar kata-kata Charles, Violet tertawa. "Baiklah, aku mengerti."Di dalam kantor polisi, Howard e
Bam!Howard menendang meja di depannya, kemudian berkata, "Bukan aku yang membeli mesin itu dan aku bukan orang Kota Poseidon! Aku ini membantu kalian menangkap orang."Kedua interogator itu melihat Howard seolah-olah mereka sedang melihat orang gila.Seorang interogator bertanya dengan tenang, "Katakan, ada apa dengan tangan dan mesin di dalam kotak?""Aku sudah bilang dari tadi kalau aku ini datang ke Kota Poseidon untuk membantu kalian menangkap orang. Ngapain kamu menangkapku?!"Howard memang orang yang temperamental. Kini dia sedang berpikir bajingan mana yang telah menjebaknya. Dia sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan.Interogator mengabaikannya dan lanjut bertanya, "Sudah berapa kali kalian mengirim mesin itu? Siapa pembelinya? Siapa penjualnya?""Aku CEO Grup Lionel. Apa kalian pernah mendengar Keluarga Lionel dari Kota Oaker? Kalian menangkapku? Dan masih bertanya siapa penjualnya? Aku juga ingin tahu siapa yang membeli mesinku!""Kalau begitu, mesin itu berasal dari pe
Violet mengulurkan tangan untuk meraih tangan Charles.Charles terlihat cuek di luar, tapi sebenarnya dia memiliki hati paling lembut.Seharusnya para anak buah itu sudah mengikuti Charles selama beberapa tahun.Trik yang digunakan orang di balik masalah ini sangat jahat. Dia membuat mereka mematahkan sayap mereka sendiri dan melemparkan satu per satu bawahan mereka ke penjara."Aku baik-baik saja," ucap Charles dengan suara rendah.Dia menggenggam tangan Violet sambil berkata, "Ayo masuk ke dalam."Violet mengangguk.Ada puntung rokok dan sisa rokok berserakan di lantai ruang.Violet pernah melihat mesin-mesin ini di Kota Oaker.Dia juga mengingat Howard membawanya ke area terbuka yang sedang dibangun dulu. Howard mengatakan dia ingin membuat taman hiburan yang penuh dosa.Violet diam untuk beberapa saat, lalu dia berkata, "Sepertinya ini berhubungan dengan Howard."Di Kota Oaker, tanpa persetujuan Howard, mesin-mesin ini pasti tidak bisa dikirim ke Kota Poseidon.Charles melambaikan
Anak buah Charles menahan semua pelanggan di dalam.Charles berkata, "Antar mereka ke kantor polisi. Biarkan Pak Devon menginterogasi mereka.""Baik."Charles melihat sekelompok demi sekelompok pelanggan dibawa pergi, kemudian dia menoleh ke para karyawan yang ditahan di lantai dan berkata, "Kalian ingin berbicara sendiri atau ingin aku yang membuat kalian berbicara?""Sa ... saya!"Salah satu karyawan segera mendongak, kemudian berkata, "Tuan, beberapa dari kami ingin menghasilkan uang. Saat itu, salah satu teman kami bilang belakangan ini ada pengusaha berinvestasi untuk membuka arkade. Selama kamu bergabung dan membayar biaya waralaba, kamu dapat menjalankan bisnis sendiri! Dan kamu nggak perlu mengurus dekorasi lokasi dan mesin, tapi kalau kamu ingin bergabung dengan bisnis arkade ini, ada peraturan nggak tertulis yaitu penerima waralaba harus penduduk lokal Kota Poseidon! Selain itu, mereka harus memiliki latar belakang ....""Latar belakang yang kamu maksud adalah orang itu harus
Saat Jacob tidak tahu bagaimana menjawab, anak buah Charles tiba-tiba berlari masuk dari luar. Ketika dia melihat Violet, dia ragu sejenak. Maka itu, dia mendekati Charles dan berbisik kepadanya."Tuan ...."Di depan semua orang, Charles berkata, "Nggak ada orang luar di sini. Katakan saja.""Baik."Anak buah itu segera menegakkan punggungnya, lalu berkata, "Kediaman Fernandez kebakaran. Api menyebar dengan cepat dan telah habis terbakar!"Setelah kata-kata itu diucapkan, suasana langsung menjadi hening.Charles melirik sinis anak buahnya.Bulu kuduk anak buah itu langsung berdiri.Bukankah Charles yang berkata tidak ada orang luar di sini?Ketika tidak ada orang di aula yang berani berbicara, Jacob mendadak berteriak. Kemudian, dia mulai berakting dengan kaku. "Kediaman Fernandez? Kebakaran? Astaga, masalah ini besar. Seingatku, Nyonya Griffin adalah mantan istri Tuan Romeo, 'kan? Kita harus pergi melihatnya. Kalau benar-benar ada korban, kita harus membantu membersihkan tulang-tulang
Awalnya beberapa orang itu ingin melawan, tapi mereka bahkan tidak bisa mengangkat tangan. Dalam sekejap, teriakan terus terdengar di aula."Ampun! Ampun!"Sekujur tubuh pria yang memimpin itu ditekan ke lantai. Dia berusaha mendongak, tapi dia melihat ternyata orang yang berdiri di depannya adalah Charles!Muka pria itu langsung memucat. "Tuan Charles .... Tuan Charles, ampuni saya .... Ampuni saya, Tuan Charles!"Charles mengangkat kakinya, kemudian menginjak muka pria itu. Dia melihat ke kiri dan kanan, setelah itu dia bertanya, "Orang dari pelabuhan Barat?""Be ... benar! Ampun, Tuan Charles!""Tangan ini yang sudah menyentuh istriku?""Istri?"Wajah pria itu menjadi makin pucat. Dia tidak menyangka wanita yang diganggu tadi ternyata adalah Nyonya Griffin!Namun, dia langsung menyadari orang yang dirangkul Charles adalah Violet, orang yang hanya dikatai tadi.Dia pun buru-buru berkata, "Nggak, nggak! Saya nggak sempat ...."Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, pria itu mera
Saat mendengar nama Agnes, Jacob langsung berlari ke arah suara itu.Violet mengikutinya. Dia melihat setelah Agnes masuk, dia dihalangi oleh beberapa preman.Agnes mengenakan rok pendek kotak-kotak biru dan putih gaya sekolah. Dengan rambut keriting berwarna kuning keemasannya tergerai, dia tampak seperti putri dari keluarga kaya.Violet merasa sedikit dilema setelah melihat pakaian Agnes.Agnes benar-benar putri yang tidak mengenal dunia luar. Bisa-bisanya dia berdandan seperti itu ke tempat seperti ini. Begitu dia masuk, sepertinya akan ada banyak pria yang menatapnya.Kalau itu terjadi, Violet tidak mungkin bisa melakukan penyelidikan secara diam-diam."Kalian semua minggir!"Pada saat ini, Jacob sudah berjalan ke depan Agnes. Tinggi badannya 185 sentimeter dan dia mempunyai tubuh yang bagus. Hanya dengan berdiri di samping Agnes, auranya menjadi sangat kuat.Agnes berkata dengan marah, "Kak! Berani-beraninya mereka menyentuhku! Potong tangan mereka! Aku ingin menjadikannya makanan
Jacob mengikuti Violet. Dia sama sekali tidak terlihat seperti pacar Violet, tapi seperti anak Violet.Violet melirik Jacob sekilas.Dia mengingat ketika di rumah Keluarga Knowles sebelumnya, Jacob sangat berkarisma.Kenapa dia menjadi penakut setelah dia tiba di Kota Poseidon?"Uhuk, uhuk."Jacob bertanya dengan serius, "Ada apa di belakang?"Karyawan berjalan di depan sambil berkata, "Kami nggak bisa meletakkan mesin di belakang ke depan. Mesin di luar hanya bisa digunakan untuk ditukar dengan boneka, sedangkan mesin di dalam bisa ditukar menjadi uang. Bukankah itu lebih asyik daripada memancing ikan?"Ketika Jacob mendengar mesin itu bisa ditukar menjadi uang, Jacob langsung berkata, "Tapi, dengar-dengar permainan seperti itu sudah dilarang.""Bukankah kita memainkannya secara diam-diam. Kalau itu orang biasa, aku nggak akan memberitahunya.""Ternyata kamu adalah karyawan tempat ini.""Biasanya tugasku adalah menarik pelanggan untuk Bos.""Apa mesin di belakang memenangkan uang tuna
Di dalam arkade, Jacob mengeluarkan 10 juta untuk membeli koin. Kasir melirik kartu bank yang tak terhitung jumlahnya dan setumpuk besar uang tunai di dompet Jacob. Lalu, dia melirik pria berpakaian kasual di sampingnya."Tuan, ini koin Anda."Jacob menyerahkan dua keranjang berisi koin kepada Violet, lalu sengaja meninggikan suaranya dan berkata, "Bermainlah sesukamu! Aku mentraktir hari ini!""Kalau begitu, terima kasih, Tuan Knowles."Violet sengaja menekankan suaranya ketika dia menyebut "Tuan Knowles".Ketika kedua orang itu berjalan ke mesin pancing, Jacob merendahkan suaranya dan bertanya, "Apa ini benar-benar akan berhasil?"Violet berbisik, "Tentu saja. Menurutku, sudah nggak ada orang lain yang bermurah hati seperti Tuan Knowles di arkade ini. Mereka sangat bodoh kalau mereka nggak memanfaatkan kesempatan ini.""Kalau begitu, kenapa harus aku yang membayar?""Tuan Knowles, aku nggak bawa uang.""Kamu ....""Terlebih lagi, siapa yang membiarkan wanita membayar ketika mengajak