Hari ini adalah hari ujian masuk Violet. Di dalam kantor Presiden Grup Fernandez, Romeo melirik waktu di layar komputernya dan bertanya, "Apa pagi ini Violet sudah pergi ujian?""Pagi-pagi Nyonya sudah pergi. Sekarang seharusnya dia sudah di dalam ruang ujian."Romeo menganggukkan kepalanya. "Apa kamu sudah memberi tahu Kepala Universitas?""Sudah, tapi ....""Tapi apa?""Tapi, Kepala Universitas bilang kali ini Nyonya ujian soal S2. Jadi, Kepala Universitas merasa dia nggak perlu ikut campur karena Nyonya pasti nggak bisa lulus.""S2?"Romeo merasa meskipun Violet mendaftar sebagai mahasiswa baru, dia pasti juga tidak bisa lulus.Apa Violet sudah gila? Bisa-bisanya dia mengikuti ujian soal S2."Biarkan saja dia," ucap Romeo dengan sinis.Memalukan. Terserah dia.Violet sudah sampai di ruang ujian. Di dalam, dia paling muda. Pengawas ujian pun menjadi memperhatikannya.Mayoritas orang di sini adalah orang yang bekerja di bidang keuangan dan sudah mendekati usia tiga puluh. Ada banyak o
Evelyn tercengang.Kenapa Violet bisa ada di sini?Beberapa saat kemudian, kerumunan di luar pintu mengejutkan pengawas ujian. Pengawas ujian berkata dengan marah, "Kalian siswa dari jurusan mana? Apa kalian nggak tahu kalau ini ruang ujian? Semuanya menjauh!"Satu per satu mahasiswa melarikan diri. Tinggal Jane yang pantang menyerah dan masih menarik Evelyn. Jane berkata kepada pengawas ujian, "Pak, kami murid tahun ketiga. Kami juga mau mempersiapkan diri untuk ujian S2. Jadi, kamu mau melihat soal tahun ini."Ketika pengawas ujian melihat Evelyn, ekspresinya menjadi agak lembut.Bagaimanapun juga, Evelyn adalah siswa yang disponsori Romeo. Jadi, pengawas ujian memberikan soal ujian kepada Evelyn dengan mudah.Saat Evelyn melihat soal ujian, ekspresinya menjadi agak masam."Sayang sekali aku nggak dapat melihat Nicholas Edris."Jane menundukkan kepalanya dengan kecewa. Saat ini, dia melihat Evelyn yang dari tadi mengernyit. Jadi, dia bertanya dengan bingung, "Ada apa?"Evelyn menggel
Tatapan Nicholas seakan-akan sudah menangkap basah Violet.Violet tertegun.Dia memang sengaja salah menjawab soal terakhir.Namun, sebelum dia salah menjawab soal itu, dia sudah memeriksa soal lain. Dia yakin nilainya melebihi batas kelulusan untuk mahasiswa S2.Lagi pula, menurut orang lain, dia tidak pernah belajar tentang keuangan. Kalau dia langsung mendapatkan nilai yang mengejutkan, itu pasti akan menuai kritik dan Romeo juga akan mencurigainya.Akan tetapi, bagaimana Nicholas bisa tahu?"Apa kamu mengintip kertas ujianku?" Violet berkata dengan tegas, "Dilarang melihat sekeliling ketika ujian. Kalau kamu melihat kertas ujian orang lain, itu berarti kamu menyontek."Nicholas merasa ini sangat lucu. Dia membungkuk sedikit sehingga jaraknya dengan Violet menjadi dekat. Kemudian, dia berbisik, "Kertasku kosong."Violet juga tidak takut. Dia mengangkat dagunya dan berkata, "Kamu mengumpulkan kertas kosong? Jangan-jangan ... kamu nggak bisa menyelesaikan satu soal pun?"Nicholas meng
Violet melirik ponsel Romeo.Romeo tidak langsung mengangkat ponsel tersebut dan mematikannya.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Kalau kalian nggak bisa segera memberikanku cucu, jangan salahkan aku menggunakan cara licik."Romeo tidak berkata apa-apa.Ini bukan pertama kalinya Nyonya Besar Fernandez meminta cucu.Setelah Nyonya Besar Fernandez pergi, Violet baru berkata, "Apa kamu sudah berbicara dengan pihak kampus?""Sudah," jawab Romeo dengan singkat.Violet berkata, "Kamu menyuruh mereka jangan membiarkanku masuk dari pintu belakang, 'kan?""Kenapa? Sekarang kamu mau memohon padaku agar aku membiarkanmu masuk dari pintu belakang Universitas Ace?"Romeo tertawa, kemudian dia makin memandang rendah Violet. "Kuberi tahu kamu, meskipun aku membiarkanmu masuk dari pintu belakang Universitas Ace, kamu nggak akan bisa lulus.""Aku hanya berharap kamu jangan ikut campur. Kalau aku benar-benar berhasil masuk Universitas Ace, tapi kamu malah meminta Kepala Universitas untuk meng
"Apa kata mereka?" tanya William yang di samping."Dia lulus."William mematung, kemudian berkata, "Lulus? Dia benar-benar lulus?"Ketika dia melihat ekspresi Charles, William masih tidak mau percaya. "Apa kamu nggak mengatakan apa-apa kepada pihak universitas?""Dia yang mengikuti ujian. Itu nggak ada hubungannya denganku.""Astaga ...."William sangat terkejut sehingga rahangnya hampir jatuh. "Ternyata Violet lumayan hebat. Aku mengingat di datanya tertulis kalau dulu dia mengambil jurusan bahasa asing. Itu nggak ada hubungan dengan bidang keuangan.""Violet adalah seorang genius bahasa. Dia sudah mendapatkan gelar S2 ketika dia baru berusia 17 tahun. Dia nggak bodoh."Sejak pertama kali Charles melihat Violet mau membeli tanah itu, dia dapat melihat kalau Violet cerdas.Ini sudah menjadi makin menarik.Keesokan harinya, saat Violet sedang bersandar ke jendela sembari membaca buku keuangan, Bu Martha mengetuk pintu. "Nyonya, desainer dan stylist sudah tiba. Apa sekarang Anda sedang s
Mia tidak jauh lebih tua dari Violet dan mempunyai wajah yang cantik. Setelah Freddy bercerai dengan istri pertama, dia menikahi simpanannya yaitu Mia. Sebenarnya, orang Keluarga Gloria merasa Mia tidak layak menjadi istri kedua Freddy.Namun, karena Freddy sangat menyukai Mia, semua orang di keluarga pun membiarkannya.Namun, Mia suka mencari masalah dengan Violet.Di kehidupan sebelumnya, Violet membiarkan Mia karena Freddy. Namun, beberapa tahun kemudian setelah Keluarga Gloria bangkrut, Mia mengusir Freddy dan mencuri semua properti Freddy.Di kehidupan sekarang, Violet tidak akan segan-segan lagi dengan wanita ini."Nona Muda, meskipun kata-kata Nyonya Mia kasar, ini adalah acara Keluarga Gloria dan seharusnya dia datang karena kalian baru menikah sebulan."Salah satu anggota dari cabang Keluarga Gloria bersuara."Ya. Bagaimana kalau kamu meneleponnya? Kami masih bisa menunggu."Satu per satu orang di sekitar menyahut.Bagaimana mungkin Violet tidak tahu apa isi hati orang-orang i
"Dia adalah karyawan perusahaan kami yang membantuku memilih hadiah. Aku merasa seorang gadis bisa memilih hadiah yang lebih bagus."Romeo memandang Violet dengan tatapan penuh kasih sayang.Kalau bukan karena Violet tahu apa isi hati Romeo, mungkin dia akan tertipu oleh pandangan itu.Saat Mia melihat kemesraan Romeo dan Violet, ekspresinya menjadi agak masam.Dia jelas-jelas pernah mendengar kalau Romeo dekat dengan seorang mahasiswi, selain itu, Romeo tidak menyukai Violet adalah pengetahuan umum."Romeo nggak hanya muda dan sukses, tapi dia juga mencintai Vio. Aku lega menyerahkan Vio kepadamu. Kakakku yang di surga pasti juga merasa lega. Dan untuk acara keluarga kali ini, sebenarnya kamu nggak usah memberi hadiah."Freddy yang merasa senang pun meminta Romeo untuk duduk.Violet memeluk lengan Romeo dan berbisik, "Aku nggak menyangka ternyata kamu lumayan pandai berakting.""Kamu juga."Suara Romeo kembali menjadi sinis.Mia merasa tidak nyaman duduk di kursinya. Dia sesekali mena
Di kehidupan sebelumnya, padahal Romeo bisa membantu Violet hanya dengan satu kata. Namun, Romeo tidak melakukannya dan hanya melihat Violet dengan sinis dari pinggir.Saat Violet memikirkan itu, dia tanpa sadar menarik tangannya dari genggaman Romeo.Romeo pun mengerutkan alisnya sedikit.Namun, untung saja gerakan itu tidak menangkap perhatian orang lain.Setelah acara keluarga berakhir, Romeo dan Violet meninggalkan Kediaman Gloria sambil bergandengan tangan. Setelah mereka berada di luar, Violet menarik kembali tangannya.Romeo menatap telapak tangannya yang kosong dan tiba-tiba merasa sedikit aneh.Beberapa saat kemudian, Violet baru berkata, "Kenapa kamu datang?""Kamu tahu kamu akan dikatain kalau kamu datang sendirian, jadi kenapa kamu masih mau datang?"Violet diam sejenak sebelum menjawab, "Aku ada menanyakanmu."Romeo memanyunkan bibirnya, lalu berkata, "Hari ini hari ulang tahun Evelyn. Aku masih harus pergi menemuinya.""Evelyn ulang tahun?" Violet tercengang. "Kalau begit
"Biarkan dia pergi." Violet berkata, "Tapi, karena orang itu bisa menghubungimu, dia nggak mungkin hanya menghubungimu sekali atau dua kali. Selanjutnya, kalian masih akan lanjut berhubungan, 'kan?"Mata semua orang tertuju pada Barry. Violet lanjut berkata, "Saat dia menghubungimu lagi, aku ingin tahu jam berapa dan di mana kalian akan bertemu. Kalau dia ingin bertemu secara daring, aku ingin rekaman percakapan kalian. Barry, apa kamu keberatan?"Barry mendongak untuk menatap Violet dan tahu Violet ingin menggunakannya sebagai umpan. Walaupun Violet melepaskan mereka, orang itu pasti akan menghubungi lagi untuk memastikan Violet tidak tahu identitasnya.Wanita Charles memang luar biasa. Dia telah memikirkan segalanya.Barry berkata, "Baik, aku berjanji padamu. Tapi, aku juga memiliki satu syarat.""Sekarang nyawa kalian ada di tanganku. Kalian nggak memiliki hak untuk bernegosiasi denganku."Nada Violet terdengar sinis.Dia tidak akan bersikap lembut kepada musuh yang ingin membunuhny
Begitu Charles masuk, dia melihat Violet yang terluka. Dia mengerutkan alisnya, kemudian menendang lutut Barry.Karena kesakitan, Barry berlutut satu kaki untuk menopang dirinya sendiri.Charles mengambil tongkat listrik dari tangan anak buahnya. Ketika dia hendak bertindak, William menghentikan Charles dengan panik dan berkata, "Kamu nggak boleh menggunakan ini! Dia bisa mati!"Charles sudah mengangkat tongkat listrik tinggi-tinggi. Terlihat jelas kalau dia ingin membunuh Barry.Namun, setelah mendengar apa yang dikatakan William, Charles pergi menyerahkan tongkat listrik kepada Violet dan berkata, "Aku sudah menangkapnya. Terserahmu ingin bagaimana melampiaskan amarahmu."Violet menatap tongkat listrik itu, lalu dia menerimanya tanpa ragu. Kemudian, dia berjalan ke belakang Barry dan memukulnya dengan kuat.Kali ini Violet hampir menggunakan seluruh kekuatannya. Darah langsung mengalir keluar dari dahi Barry.Saat Arianna melihat itu, dia berseru."Violet! Kamu sudah berjanji padaku
Barry merasa seolah-olah seluruh tubuhnya telah ditabrak truk dan dia tidak bisa bergerak sama sekali.Charles berkata, "Sebenarnya, kalau kita hanya bertarung, aku benar-benar nggak bisa menang darimu. Sayangnya, kamu nggak sepintar aku."Saat ini Barry tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Charles berkata pada anak buahnya, "Ikat dia dengan borgol tangan dan kaki. Setelah kalian memasukkannya ke dalam kotak, kirim dia kembali ke kota.""Baik, Tuan."Anak buah segera menahan Barry.Saat ini, di Kediaman Edris, Kota Poseidon.Gwen memeriksa luka di kepala Violet, lalu berkata, "Barry keterlaluan! Nanti aku harus memberinya pelajaran!"William berkata, "Nggak perlu. Charles pasti sudah menghajarnya sampai babak belur."Arianna yang berada di seberang dan sudah ditahan diam saja. Gwen melirik Arianna, kemudian berkata, "Arianna, kamu yang menyuruh sekretarismu melakukan ini, 'kan?! Vio sudah cukup baik padamu, tapi kalian masih ingin membunuhnya. Bisa-bisanya kalian menangkapnya! Kali
Charles menunjuk dirinya sendiri dan berkata, "Karena kamu nggak sehebat aku."Beberapa saat kemudian, Barry dapat merasakan kalau halaman ini telah dikepung. Dia memiliki pendengaran yang sensitif. Dia dapat mengetahui dari suara langkah kaki di sekitar kalau tidak kurang dari seratus orang telah mengepung halaman itu.Ternyata Charles bisa mengumpulkan begitu banyak anak buah Keluarga Griffin demi Violet."Aku sudah bilang, selama aku ada hari ini, nggak ada satu orang pun yang bisa masuk ke dalam. Kamu juga nggak terkecuali, apalagi orangmu."Tatapan mata Barry tampak sangat sinis. Dia seolah-olah sedang menatap mayat."Tuan, orang kami sudah menemukan Nyonya dan Nona Arianna."Ketika Barry mendengar itu, alisnya berkerut. "Mustahil! Orangmu nggak mungkin bisa menemukan mereka!""Mereka ada di ruang bawah tanah rumah Keluarga Campbell yang di pusat kota. Kamu suka bermain trik, jadi aku akan menemanimu bermain." Charles berkata, "Aku datang hari ini bukan untuk menyelamatkan Violet,
Violet merasa kepalanya pusing. Dia bertanya, "Kenapa kamu mengatakan ini padaku?""Karena kita sama meskipun kita memiliki sedikit perbedaan. Tapi, aku masih iri pada kehidupanmu. Violet, aku tahu Barry nggak bisa menang dari Charles. Kalau ... malam ini Barry gagal, aku berharap kamu bisa berbelas kasih dan memaafkan Barry."Violet berkata, "Barry sudah memukulku hari ini tanpa belas kasih, jadi apa hakmu memintaku berbelas kasih padanya?""Kita semua adalah pengusaha. Katakan syaratmu. Selama aku bisa melakukannya, aku pasti melakukannya. Selama kamu bisa melepaskan Barry, aku bisa melakukan apa saja.""Baik, ingat kata-katamu. Aku bisa berjanji padamu aku akan melepaskan Barry, tapi aku harus membalas karena Barry sudah memukulku.""Baik. Lagi pula, kamu nggak mati setelah dipukul. Jadi, kamu boleh memukulnya."Di halaman luar, Barry sedang membuka sekaleng makanan kucing, lalu memberi makan kepada anak kucing di halaman.Anak-anak kucing ini sangat dekat dengan Barry. Selesai maka
"Dia nggak bisa mengangkat telepon sekarang."Setelah mendengar apa yang dikatakan Charles, Howard berdiri dari sofa hotel dan bertanya, "Apa maksudmu?""Violet sudah diculik Barry.""Barry?"Ekspresi Howard menjadi masam.Charles juga sudah malas menjelaskan kepada Howard, jadi dia langsung mematikan telepon. Dia naik mobil, lalu menuju ke rumah yang pernah ditinggali Barry.Di dalam kamar hotel, Glenn masuk sambil membawa cangkir. Dia berkata, "Bos, Anda ingin makan makanan lokal atau Barat?"Howard mengernyit dan berkata, "Violet sudah diculik Barry."Glenn tercengang setelah mendengar itu.Kenapa Barry tiba-tiba menculik Violet?Howard menghela napas berat. Dia sudah menasihati Violet untuk jangan menyerang Grup Campbell, tapi Violet tidak mau mendengarnya.Sekarang Barry pun bertindak.Howard sangat memahami Barry.Barry adalah mesin pembunuh yang tidak mempunyai perasaan.Kalau Violet menyerang Arianna, pada akhirnya yang sial pasti Violet sendiri."Panggil mobil dan minta orang
"Violet telah diculik? Apa itu benar?""Tentu saja nggak! Tempat apa ini? Ini Kota Poseidon. Siapa yang berani sekali menculik Violet di depan Charles? Kecuali orang itu sudah bosan hidup."Gwen berpikir dengan saksama sejenak, kemudian dia berkata, "Apa yang kamu katakan agak masuk akal ...."Setelah itu, Gwen tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Dia berkata, "Bukan! Dasar bodoh! Apa kamu lupa ada siapa di Kota Poseidon? Barry, si orang gila itu! Dia nggak peduli apa Charles akan membunuhnya atau nggak. Tadi Violet keluar untuk menyelesaikan masalah Grup Campbell!""Apa?! Sialan! Bagaimana aku bisa melupakannya?"William baru mengingatnya. Saat ini dia tampak sedikit panik dan dia berkata, "Jadi, bagaimana ini? Aku akan mengumpulkan orang sekarang juga, lalu pergi ke rumah Keluarga Campbell!""Nasi sudah menjadi bubur! Cepat cari Charles!"Kemudian, Gwen telah mengeluarkan ponselnya untuk mengumpulkan orang.William juga tanpa sadar mulai memanggil orang.Saat ini Jacob dan Agnes su
"Aku nggak peduli. Aku hanya ingin mereka mengembalikan semua kehilanganmu."Arianna menatap Barry dan untuk sesaat dia tidak bisa berkata-kata.Arianna pergi mengangkat Violet yang tak sadarkan diri, kemudian dia berkata, "10% saham itu nggak penting bagiku. Kamu nggak perlu melakukan ini sama sekali. Terlebih lagi, Kota Poseidon terlalu besar. Aku terlalu menjunjung tinggi diriku. Kembalikan Violet kepada Charles. Konflikku dengan mereka sudah berakhir."Kemudian, Arianna ingin mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Nathan.Saat ini, Barry meraih tangan Arianna yang ingin menelepon.Arianna berkata, "Apa lagi yang ingin kamu lakukan. Aku sudah nggak ingin berselisih dengan mereka. Juga nggak ada artinya kamu melakukan hal berbahaya seperti ini untukku.""Ada." Barry berkata dengan tegas, "Aku nggak ingin melihatmu kalah. Di hatiku, kamu adalah orang yang nggak akan kalah pada siapa pun."Kemudian, Barry menggendong Violet dari pelukan Arianna. Barry juga menyimpan ponsel Arianna.Bar
"Sebenarnya jawabannya sangat simpel. Para pemegang saham Grup Fernandez mungkin nggak bersih. Ada rahasia mereka di tangan Howard, jadi mereka hanya bisa menuruti apa pun yang dikatakan Howard."Ketika Arianna mendengar itu, dia tertawa.Pantas saja.Pantas saja pada saat rapat pemegang saham sebelumnya, Violet hanya perlu mengungkit nama Howard dan para pemegang saham langsung berubah pikiran.Ternyata itu karena Howard memiliki rahasia mereka."Baiklah. Meskipun aku tahu ini perbuatanmu, aku kalah kali ini. Tapi, Violet, sebenarnya aku nggak membencimu. Jadi, aku memberitahumu ini dengan niat baik. Kamu memegang saham Grup Fernandez pasti bukan hal baik. Orang itu pasti nggak akan melepaskanmu.""Kamu tahu siapa orang itu, 'kan?""Kenapa kalau aku tahu? Kita sudah ditakdirkan menjadi musuh. Kali ini aku kalah padamu, tapi berikutnya akan ada orang yang lebih hebat untuk melawanmu. Pada saat itu tiba, kamu nggak akan seberuntung sekarang."Arianna menuangkan teh untuk Violet, lalu di