Share

Bab 10

Author: Gina
last update Last Updated: 2024-04-17 15:44:42
William mengendarai mobilnya ke sebuah gedung yang belum selesai dibangun tidak jauh dari tempat awal mereka.

"Sialan. Bagaimana si Jeffry berengsek itu bisa kepikiran mengurung orang di tempat mengerikan seperti ini?"

William melihat sekeliling. Tempat ini gelap gulita dan dia tidak bisa mendengar suara lain. Hanya ada gema dari kata-kata yang barusan dia katakan.

Charles menyeret Jeffry turun dari mobil. Jeffry tersandung beberapa kali sebelum dia bisa berdiri.

William menendang Jeffry sembari berkata, "Katakan! Di mana orangnya!"

"Me ... mereka yang menyembunyikannya. Awalnya kami ingin memberi pelajaran kepada wanita ja ... Nona Violet. Kami berencana setelah kami menerima uang, kami mau meledakkan gedung ini. Selain Romeo mati, kami bahkan mendapat jumlah uang yang besar. Kami merasa itu akan membantu Tuan Charles. Saya benar-benar nggak menyangka ternyata Nona Violet dan Tuan Charles adalah teman ...."

"Apa? Kamu mau meledakkan gedung ini?" William membelalakkan matanya dan bertanya, "Apa kalian memasang bom waktu?"

Jeffry mengangguk ketakutan. Sekujur tubuhnya gemetar dengan hebat.

Mata Charles seperti laser. Saat Jeffry melihat sepasang mata itu, dia menelan ludah.

"William, ikat dia baik-baik. Kalau gedung ini meledak, aku mau dia mati duluan."

Jeffry segera berlutut dan memohon. Pada akhirnya, dia tetap diikat oleh William.

Gedung yang belum selesai ini terlihat sangat berantakan. Sekarang Charles sudah memastikan kalau Violet baik-baik saja. Yang paling penting saat ini adalah membongkar bom yang ditanam di gedung ini.

Pada saat ini, sebuah mobil Bentley hitam muncul.

Charles langsung tahu kalau pemilik mobil itu adalah Romeo.

"Tuan Romeo, di mana ini? Aku takut ...."

Evelyn yang ketakutan memeluk lengan Romeo.

Romeo menepuk punggung tangan Evelyn dan berkata, "Kamu tinggal di dalam mobil saja. Jangan keluar."

Evelyn menganggukkan kepalanya.

William melihat Romeo turun dari mobil, kemudian dia mendengus. "Istrimu sudah diculik, tapi kamu masih punya waktu untuk bermesraan dengan kekasihmu?"

"Sebenarnya siapa yang menculik Violet?" Romeo mengalihkan pandangannya ke Charles, kemudian berkata, "Kalau aku nggak salah ingat, Jeffry Julius adalah bawahanmu."

Charles berkata dengan sinis, "Dia bertindak sendiri."

William terlihat sangat gelisah. "Tuan-Tuan, kenapa kalian masih berbicara? Kalian nggak mau menghentikan bom?"

"Bom?"

Romeo langsung menjadi gugup.

"Sebuah bom telah dipasang di gedung ini. Aku dan William akan pergi mencari bom, sedangkan kamu pergi mencari Violet. Setelah kamu menemukan Violet, segera pergi."

Setelah mendengar perkataan Charles, Jeffry yang telah diikat berkata dengan suara gemetar, "I ... itu nggak berguna. Saya meminta mereka untuk membunuh orang tanpa meninggalkan bukti apa pun. Jadi, tiga bom telah dipasang di gedung ini. Dan bomnya akan meledak dalam 15 menit ...."

"Apa katamu?! Kenapa sekarang kamu baru memberi tahu kami hal yang begitu penting ini?!"

William menarik kerah baju Jeffry. Dia ingin sekali membunuh berengsek ini sekarang juga.

Jeffry yang sudah dihajar dua kali tidak berani mengangkat kepalanya.

"Sudah nggak sempat menghentikan bomnya. Kita harus segera menemukan Violet!"

Setelah Charles mengatakan itu, dia berlari masuk ke dalam gedung belum selesai itu bersama William.

Romeo berkata kepada sopirnya, "Bawa Evelyn pergi dari sini. Tunggu kabar dariku!"

"Baik, Tuan Romeo!"

Sopir mengendarai mobil keluar dari gedung belum selesai itu.

Evelyn bertanya, "Apa sekarang Kak Violet dalam bahaya?"

"Ya. Nona Evelyn, Anda jangan berlari ke mana-mana. Di dalam ada bom waktu."

Evelyn menganggukkan kepalanya.

Dia menoleh ke arah gedung belum selesai itu. Sebuah pikiran jahat mendadak muncul di dalam benaknya.

Lebih baik Violet mati saja!

"Violet! Violet! Jawablah kalau kamu mendengarku!"

Di dalam gedung belum selesai, Violet perlahan-lahan membuka matanya. Sepertinya itu suara Romeo.

Dia menggelengkan kepalanya.

Bagaimana mungkin Romeo datang?

Sepertinya saat ini dia sedang bermesraan dengan Evelyn.

"Violet!"

Awalnya Violet merasa kepalanya sangat berat. Setelah dia mendengar suara Charles, dia segera membuka matanya.

Charles?

Saat dia mendengar dengan saksama, di sekitar juga ada suara William dan Romeo.

Jangan-jangan Romeo benar-benar telah datang?

Violet melihat sekeliling dengan saksama. Dia menyadari dia telah dikurung di sebuah kamar yang gelap. Di luar hanya ada cahaya rembulan lemah yang masuk.

Dia bisa melihat keseluruhan bagian luar dengan jelas.

Ini adalah sebuah gedung yang belum selesai dibangun!

"Mm! Mmm!"

Violet ingin berteriak, tapi mulutnya ditutup solasiban.

Sialan!

Sebenarnya siapa yang menculiknya?

Violet berusaha melepaskan ikatan talinya, tapi ini tali nilon. Dia tidak bisa melepaskannya sama sekali.

'Nggak bisa. Violet, kamu harus tenang.'

Violet menarik napas dalam-dalam, lalu dia melihat sekeliling dengan teliti. Dari tadi dia sudah mendengar suara tik ... tik ....

Tiba-tiba, sebuah alarm berbunyi di dalam kepala Violet.

Itu bom!

Violet segera menjatuhkan tubuhnya, kemudian dia merangkak ke luar.

Ketika dia berhasil merangkak keluar dari ruangan berlubang ini, sebuah koridor menyambutnya.

Sepertinya tempat ini berjarak lebih dari sepuluh lantai dari bawah.

Violet membenturkan kepalanya ke tiang di sebelahnya. Dia berharap Romeo dan yang lainnya dapat mendengar suara ini.

Beberapa saat kemudian, Violet mendengar suara langkah kaki.

Suara itu membuat Violet tercengang.

Sepertinya itu bukan suara sepatu kulit laki-laki, tapi sepatu hak tinggi.

Violet mendongak dan melihat Evelyn sedang berjalan menghampirinya.

Wajah Evelyn tampak agak masam. Dia baru turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung belum selesai ini. Dia melihat Violet berada di lantai atas.

Selama Violet mati, posisi Nyonya Fernandez menjadi kosong.

Selama Violet mati, tidak ada lagi yang menghalangi hubungannya dengan Romeo.

Evelyn menghampiri Violet, lalu dia seolah-olah ingin mendorong Violet.

Violet menyadari ada yang janggal, tapi dia tidak tahu apa itu.

Di kejauhan, Romeo juga sudah menemukannya. "Violet!"

Ketika mendengar suara Romeo, Evelyn segera berjongkok. Dia melepaskan lakban di mulut Violet, kemudian berkata, "Kak Violet, apa kamu baik-baik saja? Aku akan melepaskanmu."

Violet memperhatikan ekspresi khawatir Evelyn dengan curiga.

Namun, sepertinya tadi dia telah salah sangka.

"Kenapa kamu naik?"

Romeo mengernyit ketika melihat Evelyn juga telah ikut naik. "Bukankah aku menyuruhmu tunggu di mobil?"

"Aku juga mengkhawatirkan Kak Violet, jadi aku ingin mencarinya bersamamu."

Evelyn tampak agak murung.

Violet berkata, "Ada bom di sini. Di mana Charles dan William? Suruh mereka cepat keluar!"

"Ayo."

Romeo menggendong Violet, kemudian dia berteriak kepada Charles dan William yang masih mencari Violet. "Aku sudah menemukan Violet! Cepat pergi dari sini!"

Charles dan William mendengar suara Romeo. Mereka berdua saling bertatapan sebelum mereka segera turun ke bawah.

William bertanya, "Bagaimana dengan Jeffry?"

Charles berkata dengan sinis, "Tinggalkan dia."

William menggeleng-geleng kepalanya.

Siapa yang menyuruh Jeffry menyinggung Charles?

Evelyn mengikuti di belakang Romeo. Evelyn merasa cemburu ketika dia melihat Romeo menggendong Violet.

"Ah!"

Evelyn tiba-tiba berteriak. Romeo menoleh dan melihat sepatu hak tinggi Evelyn patah.

"Tuan Romeo, maaf .... Sepertinya kakiku terkilir."

Melihat itu, Violet pun berkata dengan datar, "Turunkan aku. Aku baik-baik saja."

"Kamu yakin?"

"Ya."

Setelah mendengar jawaban Violet, Romeo baru menurunkan Violet. Kemudian, dia berbalik untuk menggendong Evelyn.

Charles yang sudah tiba di lantai yang sama melihat pemandangan itu. Dia langsung menyadari kalau kaki Violet terluka.

Seharusnya itu karena tadi Violet berusaha melepaskan tali nilon yang mengikatnya.

Tanpa basa-basi, Charles menggendong Violet.

Violet terkejut. "Ngapain kamu?"

Charles berjalan sambil berkata, "Kakimu juga terluka. Kenapa kamu nggak berkata apa-apa?"

"Lukaku nggak serius." Violet diam sejenak sebelum dia lanjut berkata, "Lagi pula, dia lebih peduli pada Evelyn."

Siapa pun bisa melihat kalau perlakuan Romeo terhadap Evelyn sudah melewati batas.

Violet juga tidak boleh tidak tahu diri.

"Dasar bodoh." Charles mengangkat Violet dan berkata, "Peluk dengan erat."

Violet tidak berkata apa-apa, tapi dia memeluk Charles dengan lebih erat.

"Cepat! Bomnya sudah mau meledak!"

Setelah mendengar teriakan William, Charles mengencangkan pelukannya pada Violet sebelum dia berlari keluar dari gedung belum selesai ini.

Tak lama kemudian, terdengar suara ledakan yang kuat. Gedung yang belum selesai itu pun hancur.

"Naik mobil!"

Setelah Romeo memasukkan Evelyn ke dalam mobil, dia berbalik untuk menjemput Violet. Namun, dia melihat Violet telah masuk ke dalam mobil Charles.

"Tuan Romeo, ayo kita cepat pergi .... Aku takut."

Karena Evelyn terlihat gugup, Romeo hanya bisa masuk ke dalam mobil.

Violet melihat Romeo dan Evelyn duduk bersama di kursi belakang. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa pun dan seolah-olah sudah terbiasa.

Sepanjang jalan, Violet diam saja.

William bertanya, "Apa kamu nggak mau tahu siapa yang menculikmu?"

"Jeffry Julius, 'kan?" jawab Violet.

"Bagaimana kamu tahu?"

William terkejut.

"Aku menebaknya."

Violet tidak heran.

Sebenarnya Violet barusan menebak Jeffry.

Violet tahu dia tidak punya banyak kenalan, jadi dia tidak mungkin bisa menyinggung siapa-siapa. Akhir-akhir ini hal terbesar yang dia lakukan adalah membeli tanah yang senilai 20 triliun itu.

Kalau dia tidak salah ingat, di kehidupan sebelumnya yang membeli tanah itu adalah Jeffry.

Jelas sekali kalau dia telah menghalangi jalan kekayaan Jeffry. Namun, seharusnya Jeffry tidak tahu betapa berharganya tanah itu di masa depan. Dia menginginkan tanah itu pasti karena dia punya motif tersembunyi.

Terlebih lagi, Jeffry adalah bawahan Charles.

Maka itu, Charles datang tepat waktu.

Violet mengambil kesempatan ini dan berkata, "Charles, bawahanmu yang sudah menculikku. Bagaimana kamu akan menebus kesalahan ini?"

"Aku berutang dulu," ucap Charles dengan datar.

William melirik cerminan Charles. Dia benar-benar tidak mengerti apa isi pikiran sahabatnya.

Perbuatan Jeffry jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan Charles, tapi dia masih menerjang bahaya untuk menyelamatkan Violet. Kenapa ini menjadi sebuah utang?

Setelah mobil tiba di depan pintu Kediaman Fernandez, William buru-buru menghentikan mobil.

Di luar pintu Kediaman Fernandez, Romeo sedang menggendong Evelyn keluar dari mobil, kemudian mereka masuk ke dalam rumah. Romeo seakan-akan tidak peduli dengan Violet sama sekali.

"Aku pergi dulu. Terima kasih kepada kalian berdua."

Violet membuka pintu mobil, kemudian masuk ke Kediaman Fernandez sendirian.

William berkata, "Aku kira kamu akan membantunya."

"Dia nggak selemah itu."

Charles memejamkan matanya, lalu berkata, "Ayo pergi."

Di Kediaman Fernandez, Romeo sedang mengoleskan obat untuk Evelyn yang sedang duduk di sofa.

Setelah Violet masuk, Evelyn segera berdiri. "Kak Violet, Tuan Romeo melihatku terluka, jadi dia mengoleskan obat ...."

Sebelum dia bisa selesai bicara, Romeo menyelanya dengan sinis, "Kamu nggak usah menjelaskan padanya."

Related chapters

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 11

    Setelah mendengar ucapan Romeo, Evelyn menundukkan kepalanya. Dia berdiri di sebelah Romeo dan seperti seekor kelinci yang terkejut.Violet merasa sedih ketika dia melihat tatapan sinis Romeo yang sama dengan di kehidupan sebelumnya.Awalnya dia ingin berterima kasih, tapi sepertinya Romeo tidak peduli."Aku sangat lelah. Terserah kalian."Violet pun naik ke atas.Saat ini dia sama sekali tidak peduli dengan Romeo dan Evelyn.Malam ini Jeffry dapat menyentuhnya dengan mudah dan itu berarti orang lain juga bisa.Dia tidak boleh selalu bergantung kepada Romeo dan tidak punya kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri sedikit pun.Besok harinya, pagi-pagi Violet sudah bersiap-siap untuk keluar. Dia baru saja turun ke bawah dan dia melihat Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di ruang tamu. Evelyn berdiri di samping dan sepertinya dia baru menangis."Nenek?"Alis Violet berkerut.Nyonya Besar Fernandez jarang datang. Kenapa kali ini dia mendadak datang?"Dengar-dengar kamu menghabiskan 20 t

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 12

    Hanya Romeo yang bisa ditipu oleh Evelyn.Bagaimanapun juga, Romeo menyukai Evelyn. Dia tidak bisa melihat wajah asli Evelyn."Cukup. Ini bukan hal besar. Hari ini Evelyn ada kelas, jadi aku mengantarnya ke kampus dulu."Romeo memberikan kode kepada Evelyn.Evelyn tampak berterima kasih.Kemudian, Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Hari ini aku dan Vio mau pergi berjalan-jalan. Aku melihat kamu nggak sibuk, jadi pergilah bersama kami.""Tapi, Evelyn ....""Minta Levi mengantarnya. Kamu adalah presiden Grup Fernandez. Jangan melakukan hal yang menurunkan derajatmu," kata Nyonya Besar Fernandez.Evelyn menggigit bibirnya, kemudian berkata, "Tuan Romeo, Kak Levi bisa mengantarku ke kampus. Jangan membuat Nyonya Besar marah."Evelyn membungkuk dengan hormat kepada Nyonya Besar Fernandez.Namun, Nyonya Besar Fernandez sama sekali tidak menghiraukannya.Romeo memanyunkan bibirnya, lalu berkata, "Aku mengantarmu keluar."Evelyn pun menganggukkan kepalanya.Setelah melihat Romeo kel

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 13

    Namun, tidak apa-apa. Violet juga tidak berharap Romeo percaya padanya.Tak lama kemudian, Violet dan Romeo masuk ke dalam mobil. Romeo bahkan menggandeng tangannya.Violet tahu ini hanya sebuah akting untuk Nyonya Besar Fernandez.Bagaimanapun juga, orang tua Romeo meninggal lebih awal dan Nyonya Besar Fernandez-lah yang membesarkannya. Jadi, Romeo tetap menghormati dan berbakti kepada Nyonya Besar Fernandez.Violet juga tidak berulah dan bekerja sama dengan Romeo.Nyonya Besar Fernandez mendadak bertanya, "Apa rencanamu untuk tanah itu?"Namun, pertanyaan itu bukan tertuju kepada Violet, melainkan Romeo.Romeo melirik Violet sekilas sebelum menjawab, "Itu tanah Violet, jadi biarkan dia yang menanganinya."Nyonya Besar Fernandez melihat Violet, lalu berkata, "Serahkan saja tanah itu kepada Romeo. Tanggung jawab terpenting wanita masih melayani suaminya dan mendidik anak.""Nenek, urusan Keluarga Fernandez tentu saja ditangani oleh Romeo. Tapi, tanah itu kubeli untuk para tetua Keluarg

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 14

    Ekspresi Romeo tampak masam. Violet melihat tubuh Romeo menjadi tegang, jadi dia melewati Romeo.Cahaya di dalam rumah remang-remang. Entah kapan ruang tamu menjadi ruangan makan malam yang romantis.Setelah Violet melihat itu, raut wajahnya juga berubah.Tanpa perlu berpikir, ini pasti kerjaan Nyonya Besar Fernandez. Pantas saja setelah mereka keluar dari mal, Nyonya Besar Fernandez meminta Romeo mengantarnya pulang. Ternyata ini rencananya."Violet, kamu benar-benar hebat.""Ini bukan kerjaanku."Violet ingin menjelaskannya, tapi Romeo sudah melempar tas-tas belanjaan ke lantai. Kemudian, Romeo langsung keluar dari Kediaman Fernandez.Begitu Romeo keluar, dia mendapati mobilnya sudah menghilang.Violet sudah sepenuhnya memahami rencana Nyonya Besar Fernandez. Kalau malam ini dia dan Romeo tidak tinggal bersama, sepertinya Nyonya Besar Fernandez tidak akan berhenti."Berhenti membuang-buang energimu." Violet berkata, "Malam ini kamu tidur di ruang tamu dan aku tidur di kamar tidur."R

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 15

    Alis Romeo berkerut. Violet mau melepaskan kesempatan mereka bisa berduaan yang bagus ini?Seingatnya, kalau Violet tahu dia mau pergi bertemu dengan Evelyn, Violet pasti akan marah."Bukankah kamu mau mengantar Evelyn ke rumah sakit? Kenapa kamu diam saja?"Violet ingin sekali Romeo segera pergi.Kalau lebih malam lagi, dia takut Charles sudah tidur. Dia juga tidak tahu apa Nyonya Besar Fernandez ada mengatur hal lain lagi atau tidak besok."Pelan-pelan makannya."Romeo melirik makanan di atas meja yang hampir dihabiskan oleh Violet, lalu dia tiba-tiba merasa sedikit jengkel.Violet sudah bersusah payah membuatnya tinggal di rumah, tapi alhasil Violet hanya mementingkan makanannya?Setelah melihat Romeo pergi, Violet bergegas mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Charles."Halo? Tadi aku ada urusan. Sekarang aku pergi ke sana, ya.""Santai saja.""Sampai jumpa!"Pada saat yang sama, di Grup Airlangga, Charles sedang berdiri di depan jendela kantor dan menurunkan ponselnya.William ba

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 16

    Violet tampak sangat serius.Kata-katanya setengah benar, setengah bohong. Keluarga Gloria memang tidak seperti dulu lagi. Itulah kenapa di kehidupan sebelumnya Romeo makin memperlakukannya dengan dingin.Bagi Romeo, pernikahan mereka hanyalah masalah kepentingan. Setelah Violet kehilangan nilainya, dia bukan siapa-siapa lagi bagi Romeo.Di kehidupan sebelumnya, Keluarga Gloria jatuh dan bangkrut. Dia pun dibuang seperti sampah oleh Romeo."Kamu mau mengurus Keluarga Gloria? Berhenti bercanda."Sebelum William bisa selesai bicara, dia disela oleh tatapan mata Charles.William langsung menyadari kesalahannya. "Nona Violet, aku bukan memandang rendahmu. Tapi, kamu nggak pernah belajar keuangan dan juga nggak pernah belajar cara mengelola perusahaan. Walaupun sekarang Keluarga Gloria hanyalah cangkang kosong, kalian memiliki usaha yang besar. Seorang wanita juga akan kesulitan mendapat kepercayaan para orang tua.""Aku tahu.""Kamu tahu, tapi kamu masih ...."Charles memberi William tatap

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 17

    Romeo menemani Evelyn di rumah sakit semalaman. Pagi hari, dia tiba-tiba menerima telepon dari Levi. Kemudian, Romeo mengerutkan alisnya dan bertanya, "Ujian masuk apaan?""Orang dari universitas tiba-tiba menelepon saya hari ini. Mereka bilang mereka melihat nama istri Tuan di daftar ujian masuk, jadi mereka ingin bertanya pada Tuan Romeo apa Nyonya ada memberi tahu Anda tentang ini."Romeo mengingat dengan jelas semalam Violet masih menemani Nyonya Besar Fernandez jalan-jalan. Kapan dia mendaftar ujian masuk?"Aku mengerti."Setelah Romeo mengakhiri panggilan, keningnya masih berkerut.Apa lagi yang ingin dilakukan Violet?"Tuan Romeo, apa itu telepon dari kampus? Lebih baik aku pulang sekarang juga dan masuk kelas."Evelyn sedang berbaring di ranjang pasien dan Romeo tidak tahu kapan dia terbangun."Aku sudah meminta Levi mengabari kampusmu, jadi hari ini kamu beristirahat di rumah sakit. Lalu, telepon tadi juga bukan tentang kamu.""Kalau begitu, tentang apa?"Evelyn melihat Romeo

    Last Updated : 2024-04-17
  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 18

    Evelyn menggigit bibirnya.Dulu karena dia merasa sangat bangga, dia berbohong kalau Romeo adalah pacarnya setelah beberapa kali diinterogasi oleh teman-teman sekamarnya. Kalau kebohongannya terungkap, martabatnya hilang dan bagaimana dia bisa lanjut tinggal di asrama?Dia pasti akan menjadi buah bibir para mahasiswi di kampus.Setelah bimbang sejenak, Evelyn membalas pesan teks tersebut. "Aku sudah tahu. Kalian nggak usah peduli dulu. Aku memercayai pacarku."Setelah itu, Evelyn mengangkat selimut ranjang pasien, lalu berkata kepada suster di luar, "Halo, aku mau keluar dari rumah sakit."Di luar Universitas Ace, Violet ditarik ke dalam mobil oleh Romeo."Jelaskan padaku," kata Romeo dengan sinis.Violet langsung menjawab, "Aku mau belajar keuangan di Universitas Ace.""Nggak boleh.""Kenapa nggak boleh?""Karena aku adalah suamimu!"Nada Romeo menjadi makin sinis ketika dia berkata, "Violet, jangan mengira aku nggak tahu apa rencanamu.""Apa katamu?""Karena Evelyn belajar di kampus

    Last Updated : 2024-04-17

Latest chapter

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1001

    Di luar kantor polisi Kota Poseidon.Mobil Charles dan Violet berhenti di luar. Devon berlari dari kejauhan, kemudian berkata, "Tuan Charles, Nyonya Griffin, akhirnya kalian sudah sampai!"Saat melihat Devon berkeringat dan wajahnya yang kuyu, Violet tahu kalau Howard pasti telah menimbulkan masalah di kantor polisi."Dia berada di dalam?""Ya, dia berada di dalam! Kumohon pada kalian, cepat bawa dia pergi. Aku benar-benar sudah nggak bisa bersabar!"Devon mengatup kedua tangannya ke arah Charles dan Violet. Dia seolah-olah sedang memuja Tuhan.Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Ternyata Howard lumayan merepotkan.""Aku nggak masuk."Di samping, Charles sedang memutar kunci mobil di tangannya sambil berkata, "Kalau aku masuk, dia nggak akan mengucapkan sepatah kata pun.""Dia sendiri yang memintamu datang ke sini. Kamu benar-benar nggak mau masuk?""Aku malas melihatnya."Setelah mendengar kata-kata Charles, Violet tertawa. "Baiklah, aku mengerti."Di dalam kantor polisi, Howard e

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 1000

    Bam!Howard menendang meja di depannya, kemudian berkata, "Bukan aku yang membeli mesin itu dan aku bukan orang Kota Poseidon! Aku ini membantu kalian menangkap orang."Kedua interogator itu melihat Howard seolah-olah mereka sedang melihat orang gila.Seorang interogator bertanya dengan tenang, "Katakan, ada apa dengan tangan dan mesin di dalam kotak?""Aku sudah bilang dari tadi kalau aku ini datang ke Kota Poseidon untuk membantu kalian menangkap orang. Ngapain kamu menangkapku?!"Howard memang orang yang temperamental. Kini dia sedang berpikir bajingan mana yang telah menjebaknya. Dia sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan.Interogator mengabaikannya dan lanjut bertanya, "Sudah berapa kali kalian mengirim mesin itu? Siapa pembelinya? Siapa penjualnya?""Aku CEO Grup Lionel. Apa kalian pernah mendengar Keluarga Lionel dari Kota Oaker? Kalian menangkapku? Dan masih bertanya siapa penjualnya? Aku juga ingin tahu siapa yang membeli mesinku!""Kalau begitu, mesin itu berasal dari pe

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 999

    Violet mengulurkan tangan untuk meraih tangan Charles.Charles terlihat cuek di luar, tapi sebenarnya dia memiliki hati paling lembut.Seharusnya para anak buah itu sudah mengikuti Charles selama beberapa tahun.Trik yang digunakan orang di balik masalah ini sangat jahat. Dia membuat mereka mematahkan sayap mereka sendiri dan melemparkan satu per satu bawahan mereka ke penjara."Aku baik-baik saja," ucap Charles dengan suara rendah.Dia menggenggam tangan Violet sambil berkata, "Ayo masuk ke dalam."Violet mengangguk.Ada puntung rokok dan sisa rokok berserakan di lantai ruang.Violet pernah melihat mesin-mesin ini di Kota Oaker.Dia juga mengingat Howard membawanya ke area terbuka yang sedang dibangun dulu. Howard mengatakan dia ingin membuat taman hiburan yang penuh dosa.Violet diam untuk beberapa saat, lalu dia berkata, "Sepertinya ini berhubungan dengan Howard."Di Kota Oaker, tanpa persetujuan Howard, mesin-mesin ini pasti tidak bisa dikirim ke Kota Poseidon.Charles melambaikan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 998

    Anak buah Charles menahan semua pelanggan di dalam.Charles berkata, "Antar mereka ke kantor polisi. Biarkan Pak Devon menginterogasi mereka.""Baik."Charles melihat sekelompok demi sekelompok pelanggan dibawa pergi, kemudian dia menoleh ke para karyawan yang ditahan di lantai dan berkata, "Kalian ingin berbicara sendiri atau ingin aku yang membuat kalian berbicara?""Sa ... saya!"Salah satu karyawan segera mendongak, kemudian berkata, "Tuan, beberapa dari kami ingin menghasilkan uang. Saat itu, salah satu teman kami bilang belakangan ini ada pengusaha berinvestasi untuk membuka arkade. Selama kamu bergabung dan membayar biaya waralaba, kamu dapat menjalankan bisnis sendiri! Dan kamu nggak perlu mengurus dekorasi lokasi dan mesin, tapi kalau kamu ingin bergabung dengan bisnis arkade ini, ada peraturan nggak tertulis yaitu penerima waralaba harus penduduk lokal Kota Poseidon! Selain itu, mereka harus memiliki latar belakang ....""Latar belakang yang kamu maksud adalah orang itu harus

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 997

    Saat Jacob tidak tahu bagaimana menjawab, anak buah Charles tiba-tiba berlari masuk dari luar. Ketika dia melihat Violet, dia ragu sejenak. Maka itu, dia mendekati Charles dan berbisik kepadanya."Tuan ...."Di depan semua orang, Charles berkata, "Nggak ada orang luar di sini. Katakan saja.""Baik."Anak buah itu segera menegakkan punggungnya, lalu berkata, "Kediaman Fernandez kebakaran. Api menyebar dengan cepat dan telah habis terbakar!"Setelah kata-kata itu diucapkan, suasana langsung menjadi hening.Charles melirik sinis anak buahnya.Bulu kuduk anak buah itu langsung berdiri.Bukankah Charles yang berkata tidak ada orang luar di sini?Ketika tidak ada orang di aula yang berani berbicara, Jacob mendadak berteriak. Kemudian, dia mulai berakting dengan kaku. "Kediaman Fernandez? Kebakaran? Astaga, masalah ini besar. Seingatku, Nyonya Griffin adalah mantan istri Tuan Romeo, 'kan? Kita harus pergi melihatnya. Kalau benar-benar ada korban, kita harus membantu membersihkan tulang-tulang

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 996

    Awalnya beberapa orang itu ingin melawan, tapi mereka bahkan tidak bisa mengangkat tangan. Dalam sekejap, teriakan terus terdengar di aula."Ampun! Ampun!"Sekujur tubuh pria yang memimpin itu ditekan ke lantai. Dia berusaha mendongak, tapi dia melihat ternyata orang yang berdiri di depannya adalah Charles!Muka pria itu langsung memucat. "Tuan Charles .... Tuan Charles, ampuni saya .... Ampuni saya, Tuan Charles!"Charles mengangkat kakinya, kemudian menginjak muka pria itu. Dia melihat ke kiri dan kanan, setelah itu dia bertanya, "Orang dari pelabuhan Barat?""Be ... benar! Ampun, Tuan Charles!""Tangan ini yang sudah menyentuh istriku?""Istri?"Wajah pria itu menjadi makin pucat. Dia tidak menyangka wanita yang diganggu tadi ternyata adalah Nyonya Griffin!Namun, dia langsung menyadari orang yang dirangkul Charles adalah Violet, orang yang hanya dikatai tadi.Dia pun buru-buru berkata, "Nggak, nggak! Saya nggak sempat ...."Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, pria itu mera

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 995

    Saat mendengar nama Agnes, Jacob langsung berlari ke arah suara itu.Violet mengikutinya. Dia melihat setelah Agnes masuk, dia dihalangi oleh beberapa preman.Agnes mengenakan rok pendek kotak-kotak biru dan putih gaya sekolah. Dengan rambut keriting berwarna kuning keemasannya tergerai, dia tampak seperti putri dari keluarga kaya.Violet merasa sedikit dilema setelah melihat pakaian Agnes.Agnes benar-benar putri yang tidak mengenal dunia luar. Bisa-bisanya dia berdandan seperti itu ke tempat seperti ini. Begitu dia masuk, sepertinya akan ada banyak pria yang menatapnya.Kalau itu terjadi, Violet tidak mungkin bisa melakukan penyelidikan secara diam-diam."Kalian semua minggir!"Pada saat ini, Jacob sudah berjalan ke depan Agnes. Tinggi badannya 185 sentimeter dan dia mempunyai tubuh yang bagus. Hanya dengan berdiri di samping Agnes, auranya menjadi sangat kuat.Agnes berkata dengan marah, "Kak! Berani-beraninya mereka menyentuhku! Potong tangan mereka! Aku ingin menjadikannya makanan

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 994

    Jacob mengikuti Violet. Dia sama sekali tidak terlihat seperti pacar Violet, tapi seperti anak Violet.Violet melirik Jacob sekilas.Dia mengingat ketika di rumah Keluarga Knowles sebelumnya, Jacob sangat berkarisma.Kenapa dia menjadi penakut setelah dia tiba di Kota Poseidon?"Uhuk, uhuk."Jacob bertanya dengan serius, "Ada apa di belakang?"Karyawan berjalan di depan sambil berkata, "Kami nggak bisa meletakkan mesin di belakang ke depan. Mesin di luar hanya bisa digunakan untuk ditukar dengan boneka, sedangkan mesin di dalam bisa ditukar menjadi uang. Bukankah itu lebih asyik daripada memancing ikan?"Ketika Jacob mendengar mesin itu bisa ditukar menjadi uang, Jacob langsung berkata, "Tapi, dengar-dengar permainan seperti itu sudah dilarang.""Bukankah kita memainkannya secara diam-diam. Kalau itu orang biasa, aku nggak akan memberitahunya.""Ternyata kamu adalah karyawan tempat ini.""Biasanya tugasku adalah menarik pelanggan untuk Bos.""Apa mesin di belakang memenangkan uang tuna

  • Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali   Bab 993

    Di dalam arkade, Jacob mengeluarkan 10 juta untuk membeli koin. Kasir melirik kartu bank yang tak terhitung jumlahnya dan setumpuk besar uang tunai di dompet Jacob. Lalu, dia melirik pria berpakaian kasual di sampingnya."Tuan, ini koin Anda."Jacob menyerahkan dua keranjang berisi koin kepada Violet, lalu sengaja meninggikan suaranya dan berkata, "Bermainlah sesukamu! Aku mentraktir hari ini!""Kalau begitu, terima kasih, Tuan Knowles."Violet sengaja menekankan suaranya ketika dia menyebut "Tuan Knowles".Ketika kedua orang itu berjalan ke mesin pancing, Jacob merendahkan suaranya dan bertanya, "Apa ini benar-benar akan berhasil?"Violet berbisik, "Tentu saja. Menurutku, sudah nggak ada orang lain yang bermurah hati seperti Tuan Knowles di arkade ini. Mereka sangat bodoh kalau mereka nggak memanfaatkan kesempatan ini.""Kalau begitu, kenapa harus aku yang membayar?""Tuan Knowles, aku nggak bawa uang.""Kamu ....""Terlebih lagi, siapa yang membiarkan wanita membayar ketika mengajak

DMCA.com Protection Status