Kesayangan Tuan Muda

Kesayangan Tuan Muda

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Oleh:  Areumagi   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
40Bab
713Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang gadis bernama Lea, keluarganya terlilit utang dengan salah satu bos rentenir yang kejam. Hal itu yang membuat dia memutuskan untuk ke kota, dengan harapan bisa segera melunasi utang itu. Tapi sayang dia malah bertemu dengan seorang CEO yang usianya jauh diatasnya namanya Ken dan dia cukup kejam. Ia harus berurusan dengan CEO itu yang membuat hidupnya semakin sulit. Seiring berjalannya waktu Lea mengenal Ken, begitupun sebaliknya, dan Lea tau kenapa Ken bisa sekejam itu bahkan tak memiliki hati nurani. Sayang saat hubungan mereka baik, kejadian buruk kembali terjadi dihidup Ken. Lea terancam nyawanya karena Ken, dan memutuskan untuk menjauh. Saat itu Lea harus kembali ke kampung dan terpaksa akan menikah dengan bos rentenir itu. Lalu apa yang akan Ken lakukan? Apa dia akan diam saja saat mendengar hal itu? Atau dia justru akan menolong Lea?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 : Kota

Suara gedoran pintu terdengar begitu keras, sampai membuat penghuninya ketakutan hanya untuk sekedar membukanya."Buka pintunya!" "Bu gimana ini? Pak Broto dateng pasti mau nagih utang Bu," ucap Lea ketakutan sembari memeluk adiknya."Kamu jaga Bima disini ya, biar Ibu yang keluar," ucap Nita, dia ibunya Lea yang sekarang menjadi kepala keluarga karena suaminya telah meninggal beberapa bulan yang lalu."Tapi Bu nanti kalau Pak Broto kasar gimana?""Udah kamu tenang saja ya," ucap Nita yang mengusap kepala kedua anaknya sebelum pergi untuk menemui Broto."Buka!""Kak aku takut," Bima ketakutan setiap kali Broto atau anak buahnya datang kerumah untuk menagih utang."Ada Kakak disini, kamu aman,"ucap Lea menenangkan.Sebelum membuka pintu Nita menyiapkan diri untuk setiap makian yang akan dia dengar dari Broto."Buka!""Iya sebentar!"Nita membuka pintu, benar jika Broto yang ad

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
40 Bab

Bab 1 : Kota

Suara gedoran pintu terdengar begitu keras, sampai membuat penghuninya ketakutan hanya untuk sekedar membukanya."Buka pintunya!" "Bu gimana ini? Pak Broto dateng pasti mau nagih utang Bu," ucap Lea ketakutan sembari memeluk adiknya."Kamu jaga Bima disini ya, biar Ibu yang keluar," ucap Nita, dia ibunya Lea yang sekarang menjadi kepala keluarga karena suaminya telah meninggal beberapa bulan yang lalu."Tapi Bu nanti kalau Pak Broto kasar gimana?""Udah kamu tenang saja ya," ucap Nita yang mengusap kepala kedua anaknya sebelum pergi untuk menemui Broto."Buka!""Kak aku takut," Bima ketakutan setiap kali Broto atau anak buahnya datang kerumah untuk menagih utang."Ada Kakak disini, kamu aman,"ucap Lea menenangkan.Sebelum membuka pintu Nita menyiapkan diri untuk setiap makian yang akan dia dengar dari Broto."Buka!""Iya sebentar!"Nita membuka pintu, benar jika Broto yang ad
Baca selengkapnya

Bab 2 : Bertemu Dengan Orang Baru

Ponsel yang terus berdering membuat Kana jengah, ia segera mengangkat telfon itu."Apa? mau apa sih hah?" ia sedikit meninggikan suaranya."Kan gue udah bilang stop ganggu gue, gue capek ngadep in orang kayak Lo!""Stop! pergi jauh-jauh dari hidup gue," Kana sudah terpancing emosi saat baru satu kata keluar dari mulutnya.Saat ia sedang memarahi orang yang ada diseberang sana, pikirannya hanya terfokus untuk bicara membuat dia sedikit oleng saat mengendarai mobil."Udah tau salah, masih aja ngejar nggak punya harga diri apa gimana sih nyebelin," Kana mendengus kesal. Ia terus mengomel sepanjang jalan.Bahkan ia menambah kecepatan mobilnya, sampai membuat ponselnya jatuh. Dengan satu tangan Kana meraih ponsel itu yang mana membuat pandangannya terhalang oleh dasbor mobil."Nah ketemu!" serunya saat berhasil menemukan ponsel.Saat itu juga dia harus mengerem mendadak saat ia melihat seorang perempuan sedang menyeb
Baca selengkapnya

Bab 3 : Mencari Pekerjaan

Pagi hari tiba dan Lea sudah bersiap dengan pakaiannya yang terlihat rapi dan formal.Bahkan dia sudah menyiapkan amplop coklat berisi dokumen seperti yang Kana katakan tadi pagi."Hari ini kamu aku bantu cari kerja, semoga aja dapet ya," ucap Kana sembari menghidangkan sarapan."Makasih kak, tapi aku bisa sendiri kok," tolak Lea dengan sopan."Udah kamu ikutin aja, lagian cari kerja di kota sebesar ini tuh nggak gampang Lea. Dan belum tentu kamu bisa langsung dapet kerja,"Lea mengamati wajah Kana yang terlihat cantik, bahkan kecantikannya semakin terpancar karena hatinya juga baik."Makasih kak, aku nggak tau lagi harus bilang apa sama Kakak. Suatu saat aku akan balas semua kebaikan Kak Kana," ucap Lea sungguh-sungguh."Aduh apa sih, kalau suatu saat aku butuh bantuan kamu. Apa kamu bisa Lea? Anggap aja itu sebagai balas budimu aku nggak mau kalau kamu nilai kebaikanku dengan uang,""Iya, pasti Lea bantu apapu
Baca selengkapnya

Bab 4 : Rendra

"Kamu mau jadi office girl disini, tugasnya membersihkan seluruh kantor dan menjaga agar kantor ini selalu dalam keadaan bersih disetiap sudut ruangan," jelas Desi."Office girl? Saya mau Bu, mau banget!" jawab Lea penuh antusias. Ini lah yang ia mau sejak awal mendapatkan pekerjaan. Apapun pekerjaannya akan ia lakukan.Ia pikir akan ditolak mentah-mentah tapi ternyata ia akan diterima disini. Senangnya."Kamu yakin?" tanya Desi memastikan."Iya Bu, saya yakin seratus persen," jawab Lea penuh semangat."Baiklah kalau begitu, besok kamu bisa mulai kerja. Dan besok akan saya jelaskan tentang peraturan dan sistem kerja di kantor ini,""Iya Bu, sekali lagi terimakasih banyak atas bantuan dan kesempatannya saya janji akan bekerja sungguh-sungguh," Lea meraih tangan Desi menggenggamnya dengan penuh keyakinan.Lea keluar setelahnya, dilihat dari raut wajahnya tanpa bertanya Kana bisa tahu jika Lea mendapatkan apa yang dia mau.
Baca selengkapnya

bab 5 : Maling?

"Lepas!" Jessica berteriak, memberontak minta dilepas dari genggaman seseorang yang tak tau siapa."Sebaiknya anda pergi, sebelum saya laporkan ke security agar kalian diusir dari sini," ucap Rendra dengan sangat halus. Bahkan ia mempersilahkan Jessica pergi dengan tangan yang menunjuk ada arah pintu keluar."Akh! Sial awas aja Lo Na. Sampai kapanpun urusan kita nggak akan pernah selesai," ancam Jessica yang akhirnya pergi dari sana.Kana merasa lega ada Rendra disini. Rendra adalah salah satu orang kepercayaan keluarganya. Dia asisten pribadi Kakaknya."Ngapain disini?" tanya Kana "Saya diperintah oleh Tuan untuk menjaga anda selagi dia belum kembali," jawab Rendra dengan sangat formal.Kana melirik sekilas pada Lea, lalu menarik Rendra agar sedikit menjauh, "Kapan dia pulang?" tanyanya to the point."Minggu ini,""Minggu ini?" Kana menatap Rendra tak percaya, "Ah iya hampir lupa, cewek yang disana itu Lea. Dia akan kerja di kantornya Papa aku titip dia bisa kan?"Rendra mengernyitka
Baca selengkapnya

Bab 6 : Bos Datang

Lea memukul orang itu tanpa henti sampai tangannya dicekal oleh Rendra yang entah sejak kapan sudah ada disana."Dia bukan maling," ucapnya lirih."Kok Om bisa disini, om juga maling ya? Maling! Maling!" Lea berteriak sekencang mungkin."Berisik!" seketika Lea terdiam saat suara orang yang tidur di ranjangnya berteriak. Lea mundur beberapa langkah ia takut. Ada dua orang asing disini sementara sang pemilik rumah sedang tak ada."Siapa sih, berisik banget ganggu orang tidur aja!" ucap orang itu dengan dingin.Lea melirik pada Rendra sekilas meminta penjelasan atas ini, hanya Rendra yang ia kenal disini."Ada apa Pak?" tanya security yang tiba-tiba sudah ada diambang pintu."Enggak apa-apa, bisa bantu saya untuk mindahin dia ke kamar sebelah," ucap Rendra memohon. Lantas kedua security itu membopong tubuh laki-laki itu keluar.Lea mengikuti juga sampai keluar, Rendra menatap Lea dari atas sampai bawah. Menyelidik pada wanita yang baru saja ia temui beberapa waktu lalu."Bersyukurlah kamu
Baca selengkapnya

Bab 7 : Kesan Pertamaku - Kamu Menyebalkan Ken

Usai acara sambutan dan perkenalan singkat itu, masing-masing karyawan kembali pada pekerjaannya masing-masing."Rendra, tolong ambil berkas yang saya minta pada HRD tadi, sekarang!" ucap Ken saat baru saja memasuki kantornya."Baik,"Ken melihat ke sekelilingnya, kantor yang luas dan juga fasilitas yang bagus tak jauh berbeda dengan yang ada di Amerika bahkan disini lebih baik.Sebuah bingkai kecil di meja kerjanya pun masih ada disana, sebuah foto keluarga yang diambil saat terakhir Ken datang ke Indonesia waktu itu.Pintu diketuk dari luar, Rendra masuk dengan membawa berkas berisikan identitas para karyawan di kantor ini."Ini Pak," ucap Rendra. "Taruh diatas meja, kamu boleh keluar,""Sebelum saya keluar, boleh saya tanya sesuatu?" "Apa?" tanya Ken sembari ia membuka berkas itu membacanya dengan seksama. Anggap saja sebagai bentuk perkenalan yang tanpa melibatkan sentuhan ataupun obrolan."Kenapa
Baca selengkapnya

Bab 8 : Mencari Tahu Kejadian Semalam

"Lo yang bener dong, bersihin itu sekarang!" tegasnya kemudian meninggalkan Lea begitu saja.Lea berdecak kesal, ia juga merasa beruntung karena Ken tak mengenalinya. Memang benar ya kata banyak orang jika sedang dalam keadaan mabuk dalam semalam semuanya hilang dalam ingatan yang tersisa hanyalah kepingan-kepingannya.Lea mulai membersihkan apa yang sudah ia kacau kan setelahnya ia pergi dari sana meninggalkan Bos menyebalkan itu."Bener kata Kak Kana kalo bos disini galak, udahlah nggak usah dipikir lanjut kerja aja," gumam Lea.Didalam kantor Ken sulit untuk melanjutkan pekerjaannya, ia seperti teringat sesuatu saat Lea tadi berteriak. Ia kemudian mengambil ponselnya menghubungi seseorang yang bisa memberikan jawaban tentang kejadian semalam."Pak Anton, tolong siapkan rekaman CCTV sejak kedatangan saya ke apartemen terutama lantai atas. Saya akan kesana setelah makan siang," ucap Ken to the point lalu menutup telfon itu tanpa mendenga
Baca selengkapnya

Bab 9 : Fakta Terungkap

Hari berganti setelah fajar menyingsing, semalam Kana tak kembali ke Apartemen ia memilih untuk menginap di rumah sekaligus mengawasi gerak gerik Ken."Selamat pagi Pak Ken," sapa para pegawai saat Ken memasuki lobi. Wajahnya terlihat tak bersahabat pagi ini.Bahkan Rendra pun hanya berbicara seperlunya saja, ia bisa membaca suasana hati Ken hanya dari wajahnya."Bawa ob yang kemarin buatin gue kopi, sekarang!" pintanya saat baru duduk di kursinya."Baik," sudah bisa Rendra duga jika Ken sudah tau siapa yang membuatnya babak belur tempo hari. Tak ada yang bisa Rendra lakukan jika begini, "Apa Kana tau?" cicitnya."Lea kamu dipanggil ke ruangan CEO sekarang," ucap Rendra pada Lea yang sepertinya baru saja tiba.Semua pegawai yang ada disana bergidik ngeri saat mendengar Lea disuruh ke ruangan paling menyeramkan itu. "Kamu ada buat masalah Lea?" tanya Ola."Hati-hati ya Lea, dulu juga ada yang di suruh ke ruang CEO tanpa t
Baca selengkapnya

Bab 10 : Mencari Kana

Kana membawa mobilnya hingga sampai ke sebuah pantai, tempat yang biasa ia kunjungi saat sedang dalam mood yang buruk."Lea turun, kita hirup udara segar," ujar Kana. Ia turun lebih dulu baru disusul dengan Lea dengan langkah ragu nya. Ia masih senantiasa menunduk sedari tadi."Udaranya seger ya,""I-iya," jawabnya lirih. "Aku kenal tempat ini karena seseorang, tapi sayang kita harus berpisah entah sampai kapan."Ucapan Kana barusan membuat Lea berani mengangkat kepalanya, mengerling pada Kana yang ada disamping kanannya."Lea, aku minta maaf sama kamu Karna nggak cerita tentang siapa aku sebenernya," Kana balas mengerling pada Lea."Bukannya aku nggak mau cerita ke kamu. Hanya saja aku ingin mencari waktu yang tepat kapan aku harus bercerita ke kamu, tapi mungkin ini adalah waktu yang tepat.""Kak Kana nggak perlu minta maaf, kakak nggak salah kok itu hak kakak mau cerita ke aku atau enggak. Aku disini memang salah Karn
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status