Share

41. Keris Beracun

Candramaya terus menggoyang-goyangkan tubuh Indrayana. Begitu banyak pemikiran buruk yang melintas di kepalanya.

"Aku mengantuk," ujar Indrayana lirih. Nafasnya semakin terengah-engah dengan mata sedikit terbuka. Dan akhinya dia benar-benar terpejam dan tidak sadar

Candramaya histeris, rasa takut kini menjalar di tubuhnya. Bibir dan tubuhnya gemetaran, apakah pemuda ini mati?

"Ibu ..bagaimana ini? Hiks!" Ujar Candramaya dengan tangisannya.

Sebuah bisikan terdengar lirih di telinganya, "Hisap racun dalam lukanya, cepat!"

Racun? Jadi keris itu mengandung racun.

Tanpa pikir panjang Candramaya merobek pakaian Indrayana dan menghisap lukanya. Dia memuntahkan cairan berwarna putih seperti bisa ular. Gadis itu berulang kali melakukannya sampai yang dia hisap darah segar.

Wajah Indrayana berangsur memerah, Candramaya menangis di atas dada suaminya. Tanpa sadar dia memeluknya. Dalam hati dia berkata, "Jangan mati, aku mohon."

Dia menyalahkan dirinya, kenapa dia begitu gegabah. Sekali la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status