Share

Win-Win Solution

Rogen melangkah pelan setelah Davina menggandengnya. Anak-anak terkadang menempatkan orang dewasa dalam posisi yang tidak mudah.

Athaya langsung bangun dari berbaring dan menyandarkan punggung ke headboard begitu Rogen ikut duduk di ranjang.

“Istirahat aja, Ay, kamu pasti capek.” Rogen menyuruh Athaya kembali berbaring.

Athaya tersenyum samar. Ia merasa canggung untuk berbaring di ranjang itu sedangkan ada Rogen di dekatnya.

“Bunda kenapa bangun? Kita tidur sama-sama yuk! Papa juga.” Davina memandang Athaya dan Rogen bergantian.

Rogen terpaksa menganggukkan kepala dan memberi Athaya isyarat dengan matanya agar menuruti kemauan Davina. Jadilah mereka berbaring bertiga. Rogen dan Athaya berada di sisi kanan dan kiri memagari Davina di tengah-tengah mereka.

Davina tersenyum bahagia dan memandang kedua orang tuanya yang membelai kepalanya bergantian. Ini adalah pertama kalinya Davina tidur bertiga dengan Rogen dan Athaya.

“Kenapa Papa dan Bunda tinggalnya pisah-pisah? Kenapa Bunda nggak ti
Zizara Geoveldy

Terima kasih sudah membaca cerita ini. Semoga puas sama ending-nya. Karena mencintai tidak harus memiliki. Karena mengikhlaskan adalah level tertinggi dari mencintai. Sampai jumpa di cerita baru^^

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
Terima kasih untuk karyamu yg Sdh menghibur Thor. Semoga sukses selalu ...
goodnovel comment avatar
Debora Susana
Masih agak Ganjel sih, ngarepnya Rogen sama Aya & Davina ,tapi yg punya cerita kan ziezie pembaca nurut aja
goodnovel comment avatar
Adistha
Duuuh gimna nih thoor knpa ending nya gk berstu.. Tapi y seruuu jugak Davina ank yg baik... Karma memang TDK bisa d hindari jdi jngn suka jhat m orang yg tulus itu. Atw mngkin krna dia orang yg mngkin bgi kita gk setra tpi Allah itu mnyetrakn kita dlm stu... Terimaksih thoor I love you Untuk mu suks
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status