Setelah sepuluh tahun bersembunyi dari keberengsekan sang pewaris tahta dari Anthony Group, Cara tak bisa menolak takdir yang kembali mempermainkannya dan bertemu dengan Ethan Anthony. Pria itu kembali muncul di hidupnya, membongkar satu persatu rahasia kelam yang mengikat keduanya. Ethan junior kembar.
View MorePonsel Ethan yang berdering menyela di tengah kesibukan dokter yang memeriksa Cara. Pria itu mengabaikannya, tak melepaskan pengamatannya dari sang dokter. Namun, deringan yang tak kunjung berhenti tersebut tampak mengganggu, Ethan terpaksa mengurus panggilan terebut. Berjalan keluar menjauh. “Ada apa lagi, Bianca?” Cara masih bisa mendengar nada kesal yang diucapkan Ethan sebelum pria itu benar-benar menjauh. Hingga perhatiannya dialihkan oleh pertanyaan dokter tentang apa saja yang ia rasakan. “Mual dan pusing. Sepertinya saya hanya kecapekan, Dok.” “Riwayat penyakit maag?” “Tidak ada. Tapi beberapa hari ini saya kurang berselera makan. Mungkin karena itu.” “Hubungan dengan suami?” Cara menatap sang dokter, tak mengerti. “Ya, hubungan suami istri.” Cara semakin tak mengerti kenapa itu ada hubungannya dengan sakintnya. Dokter wanita itu tersenyum. “Apakah Anda melewatkan tamu bulanan Anda?” Wajah Cara yang sudah pucat tiba-tiba membeku. Menatap kedua mata sang dokter denga
“Dia yang memaksa masuk menggunakan kartu aksesku, Ethan.” Emma mengulurkan kartu hitam mengkilat yang ada di tangannya. “Sepertinya aku harus mengembalikannya padamu, kan? Pengawalmu baru saja membawa barang-barangku ke mobil.” Ethan terdiam. Menatap kartu tersebut tetapi ada hal lain yang memenuhi pikirannya. Alis Emma menyatu melihat Ethan yang tampak lebih diam dari biasanya, dan yang satu ini pasti ada hubungannya dengan kemunculan Bianca yang begitu tiba-tiba tersebut. “Kenapa? Kau baik-baik saja?” Ethan melirik dengan ujung matanya. “Keluarlah. Urusan kita sudah selesai.” Emma terdiam sejenak. “Tidak. Belum, Ethan.” Ethan menghela napas sambil mengambil kartu yang diberikan Emma dan memasukkannya ke dalam laci. “Jika itu tentang perasaanmu. Lupakan, Emma. Aku tak butuh mendengar hal konyol semacam ini lagi.” Wajah Emma memerah, kecewa sekaligus malu. “Kau tak perlu memikirkan apa yang pernah Bianca lakukan untuk hidupmu, Ethan. Saat itu kau masih anak-anak dan dia meman
“Aku berhasil menemukannya. Setelah satu atau dua minggu menyelam di sana.”Cara masih membeku dalam keterkejutannya. Untuk waktu yang cukup lama. Menatap benda dengan hiasan permata tersebut. Ia sudah lupa bagaimana bentuk cincin yang Ethan selipkan di jari manisnya dengan penuh pemaksaan tersebut.“Apakah itu artinya pernikahan kalian juga …”“Ya, aku menggunakan pistol yang menempel di kepalanya untuk memaksanya mengucapka sumpah pernikahan.” Ethan menatap lurus kedua mata Cara. “Matanya yang jernih dipenuhi air mata. Bibirnya bergetar karena ketakutan dan wajahnya yang sepucat mayat tampak begitu cantik di mataku. Tapi …” Ethan sengaja mengulur kalimatnya, mengamati lebih lekat wajah Cara sebelum kemudian menyambar satu ciuman singkat di bibir wanita itu. “Dia memang selalu terlihat cantik. Tepat seperti yang dikatakan oleh Mano. Kau setuju?”Bianca menatap Cara dengan senyum yang lebih lebar. Menyembunyikan ribuan tanya yang mendadak muncul di benaknya. “Kau menyelam?”Ethan meng
Cara menatap punggung Ethan dan Zaheer yang menghilang di antara kerumunan para tamu. Acara sudah berubah menjadi lebih santai. Para undangan membentuk kerumunan. Saling mengobrol antara keluarga, teman lama, atau sekedar kolega. Hanya dirinyalah yang tak memiliki siapa pun untuk diajak bicara, apalagi mengobrol dan bercanda tawa.Tak ingin terlihat lebih tolol, Cara mengedarkan pandangan ke sekeliling. Mencari-cari sesuatu yang bisa dikerjakannya di tengah keramaian pesta ini. Dan rasa lapar yang mendadak datang membawa kakinya menuju meja prasmanan di seberang ruangan. menemukan pie telur di tepi meja. Tangannya terulur, tetapi pemilik tangan lain yang terulur seketika membuatnya membeku.“Kau memiliki keberanian yang besar datang ke tempat ini?” Irina meletakkan pie telur di tangannya ke piring milik Cara. Tatapannya dingin, begitu pun ujung bibirnya yang membentuk senyum datar. Seperti yang selalu dimiliki Ethan ketika tak menyukai keputusannya untuk tidak membalas perasaan pria i
“Ada apa dengan malam ini?” Cara menurunkan gaun pesta yang baru saja dibawa Ethan masuk. Lengkap dengan sepatu dan penata rias yang akan datang beberapa saat lagi. “Kita perlu memberikan selamat untuk pertunangan Emma dan Zevan, kan? Bagaimana pun dia adalah saudaraku.” Cara baru teringat. Zevan sempat memberitahunya tentang kesepakatan dalam pernikahan tersebut ketika keduanya tak sengaja bertemu di lobi dua hari yang lalu. Pria itu baru saja mengunjungi butik yang kebetulan berada di sekitar gedung Ethan. “Kau lupa?” Ethan meletakkan kedua tangannya di pinggang Cara, membawa tubuh wanita itu menempel di tubuhnya. Tak ada lagi penolakan dari wanita itu, bahkan wanita itu sudah mulai terbiasa dengan sentuhan-sentuhan ringannya. Pun begitu, masih saja ada jarak jika itu pembicaraan tentang Zevan. Cara menggeleng pelan. “Aku terlalu sibuk. Aku tak ingat kalau acaranya malam ini. Dan aku tak yakin keberadaanku dibutuhkan di tempat itu. Itu acara yang ….” “Aku membutuhkanmu
“Kenapa kau tak memindahkannya di sini saja, Ethan. Aku tahu sejak awal kau berniat memindahkan si kembar di tempat ini, kan?” Cara mengamati wajah Ethan dengan hati-hati sebelum melanjutkan. “Jika tidak, kau tak mungkin mempersiapkan kamar untuk mereka di lantai dua.” Ethan memberikan senyum tipis. Tak akan menyangkal. “Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran?” “Kau lupa, aku selalu melakukan apa pun yang kusuka.” Jawaban klasik khas Ethan, Cara membatin. “Lalu apa yang harus kulakukan agar kau berubah pikiran?” “Kau tahu apa yang kuinginkan Cara.” Ethan memutar wajah menghadap Cara. Wanita itu bersandar miring di kepala ranjang dengan tangan memegang selimut di dada. Menghalangi pandangannya dari ketelanjangan tubuh wanita itu. Tangannya terulur, menarik turun selimut tersebut. “Berhenti berselingkuh di belakangku.” Cara menelan ludah. Ketegangan bercampur wajahnya yang merah padam akan tatapan intens Ethan yang mengamati dadanya. Ethan mengucapkannya dengan penuh ketenangan, t
Braakkk ….Telapak tangan Ethan menggebrak meja dengan keras.“Hanya karena aku menyukaimu, bukan berarti kau bisa mengabaikan pekerjaanmu seperti ini, Cara. Aku sudah mengatakan untuk mempersiapkannya sebelum tuan Heri datang. Bagaimana mungkin kau melakukan keteledoran semacam ini, hah?”Cara tetap bergeming. Tahu Ethan tak membutuhkan alasan konyol berkasnya tertumpah kopi apalagi mesin print yang mendadak kehabisan tinta.“Ini peringatan pertama, Cara. Dan sebaiknya kau tahu kalau kesempatan lain tak pernah ada untuk siapa pun.” Ethan melempar berkas di depannya ke hadapan Cara. “Keluar.”Cara mengambil berkas tersebut dan berjalan keluar. Ethan bukannya tak tahu Joannalah yang membuat masalah dengan Cara, tapi keterdiaman Cara yang seolah tak membutuhkan bantuannyalah yang membuatnya kesal. Dan campur tangan Emma yang masih saja berusaha mengusik Cara kali ini benar-benar melewati batas,“Aku tak butuh mengetahui apa yang diberikan Emma untuk membuat Cara berada dalam masalah. T
“Apa kau benar-benar akan membawa mereka ke sini?” Cara mencoba memberanikan diri mempertanyakan janji Ethan tersebut. Keduanya masih bergelung di tempat tidur. Ethan membiarkan lengannya dijadikan bantalan untuk kepala Cara, sementara kedua tubuh telanjang mereka masih saling menempel di balik selimut.Ethan tak mengatakan apa pun. Satu-satunya hal yang ia pedulikan saat ini adalah Cara yang masih berada dalam pelukannya. Biasanya wanita itu akan langsung beringsut menjauh begitu ia selesai menuntaskan hasratnya pada tubuh Cara. Dan untuk pertama kalinya, Cara tak menjauh. Meski memang wanita itu memiliki tujuan setelah menyenangkannya, tetap saja wanita berada dalam pelukannya. Sekarang.“Kau tak menjawab pertanyaanku,Ethan.”Ethan tersenyum, sedikit menurunkan wajahnya untuk mendaratkan satu kecupan di ujung kepala. “Kenapa kau begitu terburu-buru. Jangan merusak kesenanganku dengan pertanyaanmu itu, Cara. Kau membuatku salah paham dan berpikir kau melakukan semua ini untuk mereka.
“Terima kasih banyak. Sekarang aku tak perlu mencemaskan seseorang akan menyelinap masuk ke dalam apartemen kami.” “Apa kartu akses yang kalian bilang adalah kartu akses yang itu?” Tatapan Cara menusuk tajam pada Emma. Tak perlu mencerna lebih lama untuk menebak apa yang tengah mereka perbincangkan. Emma melengkungkan senyum tanpa penyesalannya. “Jadi kartu akses itu kau yang memberikannya pada Zevan?” Emma mengedikkan bahunya. Dengan senyum yang semakin lebar. “Kau benar-benar licik, Emma.” Cara mendorong Emma hingga wanita itu terhuyung, tetapi Joanna dan Bella dengan sigap menahan Emma. “Apa yang kau lakukan, Cara? Beraninya kau menyentuhkan tangan kotormu itu pada nona Emma,” bela Joanna dengan mata mendelik sempurna. Mendorong tubuh Cara lebih kuat sebagai balasan. “Tak hanya menggoda tunangan nona Emma, sekarang kau bahkan bersikap kasar pada beliau. Di mana akal sehatmu, hah? Apa kau benar-benar tak punya rasa malu?” Cara menepis tangan Joanna yang hendak mendorongnya
Part 1 Kembali Ke Sarang HarimauKedua tangan Cara saling meremas satu sama lain. keduanya lembab oleh keringat. Karena kegugupannya yang berlebihan. Kedua matanya tak berhenti menatap pintu kayu ganda yang ada di hadapannya. Menunggu setiap detik yang terasa begitu lama. Satu getaran lembut mengalihkan perhatiannya, ia gegas merogoh ponsel di dalam tasnya. Membaca pesan singkat yang dikirim oleh Zevan.‘Tarik napas dan hembuskan. Semoga berhasil.’Cara mengikuti instruksi tersebut, seketika kegugupannya perlahan berkurang dan tautan tangannya melonggar. Ia sudah melalui tes tiga kali dengan penuh perjuangan dan kegigihannya. Tes terakhir tak akan berakhir sia-sia begitu saja, kan?Pun ia sempat mendengar selentingan kabar tentang sang bos besar sedikit rewel dan cerewet untuk posisi asisten pribadi yang sedang dilamarnya saat ini. Bahkan cara bernapas pun akan salah saat suasana hati sang bos besar sedang buruk. Itulah sebabnya posisi ini memiliki bayaran yang fantastis. Daripada asi
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments