Setelah sepuluh tahun bersembunyi dari keberengsekan sang pewaris tahta dari Anthony Group, Cara tak bisa menolak takdir yang kembali mempermainkannya dan bertemu dengan Ethan Anthony. Pria itu kembali muncul di hidupnya, membongkar satu persatu rahasia kelam yang mengikat keduanya. Ethan junior kembar.
View MoreTubuh Cara menegang, tanpa sadar tangannya memegang perutnya dan seketika menyesali keputusannya mengambil satu gelas. Tadinya ia pikir Ethan akan mengajaknya minum untuk melecehkannya. Tak sulit menebak apa yang ada di otak kotor pria itu ketika menatap tubuhnya. Ia tahu ke mana keduanya akan berakhir. Dan sekarang, ia tak peduli jika tubuhnya harus menjadi boneka pemuas nafsu pria itu. Selama dirinya tidak hamil lagi. “Aku akan mengambil gelas tambahan.” Cara berbalik, dan setengah detik berikutnya memekik keras karena tubuhnya yang ditarik Ethan dan jatuh ke sofa yang empuk. “Ck, kenapa pikiranmu selalu mudah ditebak, sayang,” decak Ethan geli. “Duduklah.” “Kau ingin aku menemanimu minum, kan?” “Jika itu juga yang kau inginkan,” senyum Ethan penuh makna. Mengambil pembuka botol anggur dan membukanya. Menuangkan ke gelas yang kemudian disodorkan pada Cara. “Minumlah.” Cara meneguk ludahnya. Sejenak menatap gelas anggur yang berisi setengah lalu mengambilnya dan meneguknya dal
Dengan langkah terburunya, Emma menyusul Ethan yang baru saja keluar dari ruang Arman Anthony menuju pintu utama. Mano dan Zaheer pun ikut beranjak melihat sang sepupu akan hengkang dari tempat ini, sementara meja makan masih belum selesai dibereskan. “Tunggu, Ethan. Apa kau akan pulang?” Emma akhirnya berhasil menangkap lengan Ethan meski harus merelakan sepatu hak tingginginya yang entah tadi ditinggalkan di mana. “Makan malam …” “Kau bisa pulang sendiri, kan?” Ethan menarik tangannya. “A-apa maksudmu?” “Hanya ini tujuanku datang ke tempat ini.” “A-apa?” Emma kembali tercekat. “K-kau …” Ethan mendesah gerah. “Jangan berharap lebih, Emma. Kau tahu bagaimana pendapatku dengan pertunangan ini. Kedua orang tua kita sudah mengambil keuntungan terlalu banyak dalam perjodohan ini. Kau ingin mereka memanfaatkan kita terus-menerus?” “Aku tak mempermasalahkannya. Aku menginginkanmu. Aku menginginkan pernikahan ini.” Ethan tertawa kecil. “Aku tahu. Lalu?” “Aku tak ingin membatalkan p
“Kalian sibuk menyingkirkanku dan dia … bukankah setidaknya tidak menyia-nyiakan waktu sebanyak itu hanya untuk membuat sepupunya repot.” Ethan menekan kata sepupu yang membuat emosi melintasi kedua manik pria itu. “Bukannya sibuk menjadi penerus sebagai cucu kesayangan kakek, dia malah sibuk melarikan diri dengan istri orang lain.” “A-apa?” Armen tercekat. “Istri? Apa maksudmu, Ethan?” Arman berusaha mengendalikan keterkejutannya. “Kau menikahinya dengan pistol di kepala,” protes Zevan tak terima. Ethan sama sekali tak menyangkal. “Itu tak menghapus fakta bahwa dia masih istriku, sepupu.” Seringai Ethan naik lebih tinggi melihat kedua tangan Zevan yang mengepal hingga buku-buku jari pria itu memutih. Tubuhnya condong ke depan. “Pernikahan kami sah. Dan … kau berpikir bisa menggunakan anak-anakku untuk menginjak kepalaku? Pikirkanlah, Zevan. Aku tak sebodoh sepuluh tahun yang lalu.” Lagi, Arman Anthony berhasil dibuat terperangah oleh pengakuan sang cucu. Setelah pernikahan da
“Siapa dia?” Arman menelengkan kepala dengan ketertarikan. “Kau ingin memperkenalkan pada kami?” “Dia akan merasa rendah diri jika keluarga ini mengenalnya.” “Apa? Kenapa?” Ada tawa lembut yang terselip dalam suara Arman. “Jika kau seserius itu padanya, kau tak mungkin menyembunyikannya dari kami, kan?” “Dia … bukan berasal dari kelas sosial seperti semua orang di rumah ini.” Ujung mata Zevan melirik ke seberang meja. Ketegangan di wajah Ethan nyaris tak tertahankan. Dengan kemarahan sebesar itu, Zevan yakin sang sepupu mampu membalik meja di antara mereka dan membuat keduanya berada dalam baku hantam yang lebih menarik lagi. “Dia hanya seorang yatim piatu yang tumbuh besar di panti asuhan. Bersekolah di sekolah kita karena ikut program beasiswa.” Ada dengus mencemooh yang menyusul begitu Zevan menceritakan sepucuk cerita tentang Cara. Juga kesiap keras karena sakit terkejutnya. Pun begitu, tak ada yang berani menyela karena Arman Anthony yang menginginkan detail tersebut. “Tak h
Ethan meninggikan senyumnya. “Tiba-tiba aku berubah pikiran.” “Apa maksudmu?” “Jika aku ingin punya anak, itu harus dari perutmu.” Ethan tertawa geli dengan wajah Cara yang memucat dan kengerian yang begitu kental di kedua mata wanita itu. “Ck, kenapa kau begitu tertekan, istriku. Aku tak mengatakan akan memiliki sekarang.” “Kau menipuku!” Ethan tak menyangkal. “Kau masih ingin berkonsultasi dengan dokter atau kita bisa langsung pulang. Keputusan ada di tanganmu.” Cara menekan kemarahannya. Mencoba berpikir jernih. Pil? Ia tak yakin bisa meminumnya dengan tepat waktu. Ia memaksa kembali duduk dan mengatakan ingin suntikan saja. “Berapa besar kemungkinan kontrasepsi itu tidak bekerja dengan baik? Dan apa saja yang harus dihindari.” Kali ini Ethan memberikan apa yang diinginkan oleh Cara. Ia menatap lurus mata sang dokter, yang langsung mengarahkan Cara naik ke ranjang pasien. Melakukan beberapa pemeriksaan yang tak dipertanyakan oleh Cara lagi. Sepertinya wanita itu memang akan
Jemari Ethan tak berhenti mengetuk-ngetuk pangkuannya. Kerutan di kening menunjukkan otaknya yang berpikir dalam. Menerka dan mempertimbangkan. Sesekali desahan lolos dari bibirnya. Sementara pandangannya tak lepas dari Cara yang berbaring memunggungi posisinya. Selimut yang tadi menutupi hingga pundak, kini tersingkap sampai di perut saat wanita itu bergerak mendapatkan kenyamanan. Kenyamanan yang tak benar-benar didapatkan ketika sesekali wanita itu tersentak kaget. Seolah terbangun dari mimpi buruk.Tak heran jika dirinyalah yang menjadi mimpi buruk wanita itu. Yang artinya, dirinya ada di dalam pikiran dan alam bawah sadar Cara. Batinnya mendengus.Ponselnya berkelip, nama sang sepupu muncul di sana. “Kau di bawah?”“Ya.”Ethan langsung beranjak. Berjalan ke samping tempat tidur dan mengambil ponsel Cara tanpa menciptakan suara sekecil apa pun. Berjalan keluar dan menutup pintu dengan hati-hati.Mano muncul dari arah ruang tamu. Dengan tas di tangan kanan menghampirinya. Keduanya
“Apa yang kau lakukan, Ethan. Dia harus …” “Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak ikut campur urusanku, Emma. Jangan melewati batasanmu.” Desisan Ethan penuh peringatan yang keras. menyentakkan lengan wanita itu begitu keduanya keluar dari ruang tidur. “Kaulah yang lebih dulu melewati batasanmu, Ethan. Apa yang kau lakukan dengannya, hah? Kalian bahkan sudah menikah tanpa sepengetahuanku. Sepuluh tahun yang lalu? Aku tahu dulu kau begitu menggilainya. Tapi menikahi gadis murahan yang tak jelas asal-usulnya adalah kegilaan di level yang berbeda.” “Kau mulai menceramahiku?” Bibir Ethan menipis keras. “Kau hanya bermain-main dengannya, kan? Kenapa kau membiarkan dirimu dibutakan olehnya?” Tangan Ethan menangkap rahang Emma, menghentikan wanita itu melanjutkan kelancangannya. “Aku tak ingat meminta pendapatmu tentang wanita-wanitaku, Emma.” “Tapi aku tunanganmu.” Suara lift berdenting dari sisi lain ruangan. “Ya, jika kau masih ingin menjadi tunanganku. Sebaiknya tutup
Kepala Cara terdongak. Rasa sakit di kepalanya masih bisa ia tahan, tetapi ketika matanya melirik ke depan dan melihat Emma yang menertawakannya, tangannya bergerak melempar makanan yang ada di piring ke arah wanita itu. Emma menjerit, matanya melotot sempurna dan tangannya sudah memegang gelas susunya ketika Ethan memberikan isyarat tangan untuk meninggalkan ruang makan. “T-tapi …” “Keluar!” geram pria itu tanpa melepaskan tatapan tajamnya pada Cara. Emma terpaksa beranjak, berjalan dengan kedua langkah di hentak-hentakkan di lantai. Sementara tangannya menyingkirkan nasi dan lauk pauknya yang menempel di rambut dan mengotori pakaiannya. Gerutuan tentang rambutnya yang baru keluar dari salon bergema di seluruh ruangan. Cara harus membayar semua itu dengan mahal. “Apakah aku salah?” desis Cara kemudian. Mengabaikan rasa sakit di kepalanya. “Aku memang simpananmu. Dan aku tak berminat untuk kau akui. Kau memberiku pilihan dan aku memutuskan pilihan. Kenapa kau tersinggung dengan p
Cara menjilat bibirnya yang mendadak kering mendengar percakapan Ethan dengan entah siapa yang ada di seberang. Tetapi ketika obat penggugur kandungan diungkit, ia tahu apa yang tengah coba pria itu gali. Cara kembali merapatkan pintu kamar mandi. Bersandar di pintu dan membiatkan ingatan masa lalu itu membawanya. Ketika pertama kalinya ia mengetahui tentang kehamilan itu. Siang itu, ia sedang makan siang dengan Zevan di gudang penyimpanan barang-barang. Tempat keduanya sering menyendiri dan bersembunyi dari kaki tangan Ethan. Setelah menghabiskan makannya, tiba-tiba ia muntah dan kepalanya pusing. Lalu jatuh pingsan dan Zevan membawanya ke klinik terdekat. Zevan pikir Zaheer atau Mano yang menaburi bekal makan siang Cara dengan sesuatu. Tetapi rupanya dokter mengatakan tentang gejala kehamilan dan meminta Cara melakukan beberapa tes lanjutan. Zevan bahkan tak terkejut dengan kehamilan tersebut, meski tak menyangka Ethan akan kehilangan kendali hingga membuat masalah besar semacam
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments