Home / Romansa / Kembalinya Sang Istri Sah / 4. Kembali Menjadi Tahanan

Share

4. Kembali Menjadi Tahanan

last update Last Updated: 2024-10-12 07:49:20

‘Kau hamil, kan?’ Ethan melempar testpack di tangannya ke wajah Cara.

Cara menunduk, menatap stik kecil yang mendarat di samping sepatunya. Dengan dua garis sebagai hasilnya.

‘Apakah itu mlilikku?’ dengus Ethan.

Cara menelan ludahnya. Kata-kata Ethan memang menyakitkan, tetapi ada fakta yang lebih buruk daripada keraguan pria itu sendiri. Ia tak sudi mengandung anak pria berengsek itu. ‘Kau menemukannya?’

Ethan menggeram dengan dagu Cara yang sedikit terangkat ke arahnya. Sengaja menantangnya dan amarahnya memang semudah itu tersulut oleh Cara. Tangannya menangkap pundak gadis itu dan mendorongnya ke dinding. Menghimpit tubuh mungil tersebut dengan tubuh besarnya hingga Cara kesulitan bernapas.

‘Apakah itu milik Zevan?’

Cara membalas tatapan Ethan dengan keberanian yang hanya seujung kuku. Amarah Ethan memang semengerikan itu. ‘Ya. milik Zevan.’

-Masa sekarang-

Kegelapan menyemburat di seluruh permukaan wajah Ethan hanya dalam hitungan sepersekian detik. Sementara wajah Mano dan Zaheer memucat. Napas keduanya tertahan oleh ketegangan yang seketika membentang di antara Ethan dan Zevan. 

“Kenapa kau begitu terkejut, Ethan?” Zevan yang pertama kali memecah kesunyian tersebut. “Sepuluh tahun kami bersembunyi darimu, kau pikir kami hanya bermain rumah-rumahan?”

Cara melompat berdiri begitu pegangan Ethan melonggar. Berusaha mendapatkan napasnya di tengah situasi yang semakin memburuk. Ketika Ethan melompat ke arah Zevan. Dengan satu tinju mendarat tepat di hidung.

Tubuh keduanya ambruk, jatuh ke lantai dengan suara yang keras. Ethan memang ahli bela diri, tetapi Zevan pun juga memiliki cukup ilmu bela diri yang mumouni untuk melawan Ethan. Dua pukulan mengenai rahangnya sebelum ia berhasil menjatuhkan tubuh Ethan ke samping. 

Cara tak sempat mencerna keterkejutannya. Memekik keras melihat baku hantam yang semakin menjadi sementara Mano dan Zaheer menyaksikan pertengkaran tersebut dengan sikap santai.

“Sebaiknya kau tak ikut campur, Cara,” peringat Mano ketika kaki Cara bergerak maju. “Kau tak setolol itu.”

“Persetan dengan kalian.” Cara mengabaikan peringatan tersebut. Posisi Ethan kembali unggul meski darah menghias ujung bibir pria itu. Duduk di atas perut Zevan. Satu pukulan mendarat di hidung Zevan yang dipenuhi darah, kemudian beranjak berdiri dengan mencengkeram kerah sang sepupu. Mengangkat dan membanting tubuh Zevan ke kursi, jatuh kembali ke lantai.

“Kau pikir aku percaya omong kosongmu?” Ethan kembali mendekat, berjongkok di depan Zevan, yang malah meludahkan darah ke arah Ethan.

“Bukankah kau selalu berbagi wanitamu dengan kami semua?”

Ethan menggeram. Wajahnya benar-benar tak bisa lebih gelap lagi.

Zevan tertawa, mendorong tubuh Ethan yang semoat lengah hingga tersungkur ke belakang. Menghambur ke arah Ethan sebelum pria itu sempat bangun dan dua pukulan menghantam perut serta wajah sebagai balasan. “Aku tak tertarik dengan mantan-mantanmu. Tapi … kau tahu Cara selalu menjadi pengecualian untukku, kan?”

Amarah yang mendidih di ubun-ubun Ethan berhasil mendongkrak amarahnya. Tubuh Zevan kembali dibanting dari atas tubuh Ethan, yang kemudian bangkit berdiri dengan suara menggelegar. Mengambil kursi di sampingnya dan melemparnya ke arah Zevan yang tak sempat menghindar.

Dan kali ini, apa yang dilakukan oleh Ethan berhasil membuat Mano dan Zaheer terkejut. Kursi tersebut mengenai kepala Zevan. Yang tiba-tiba meluruh dan tak bergerak, sementara darah mengalir dari pelipis pria itu. Erangan Zevan mulai melemah, sebelum kemudian kedua matanya terpejam.

Pekikan keras Cara terbungkam oleh telapak tangannya, melompat ke arah Zevan dengan tangisan yang semakin menjadi. Kedua tangannya terulur, membawa kepala Zevan ke pangkuannya. “Z-zevan? Zevan, bangun!”

“Ethan.” Zaheer menahan lengan Ethan yang masih berapi-api. Apa yang dilakukan Cara di hadapan mereka kembali menyulut kecemburuan pria itu. 

Ethan menyentakkan tangan Zaheer. Menyambar lengan Cara dan menyeret wanita itu menjauh.

“Lepaskan!” Cara tak memedulikan lengannya yang hampir remuk oleh pegangan Ethan. Memberontak dari seretan Ethan.

Ethan cukup kewalahan dengan penolakan sekaligus kemarahan Cara. Isakan wanita itu yang menangisi Zevan membuatnya semakin berang bukan main. Ia menyentakkan lengan Cara, dan hanya dalam satu gerakan ringan, tubuh wanita itu dipanggul di pundaknya. Tendangan dan pukulan Cara tentu saja bukan hal yang sulit untuk ia terima. Malah pemberontakan tersebut hanya menyakiti diri wanita itu sendiri.

Tubuh Cara dibanting ke dalam jok belakang mobil, menyusul Ethan yang kembali menangkap pinggang Cara yang masih tak menyerah untuk melarikan diri.

“Semakin kau memperlihatkan kepedulianmu padanya, dia akan menerima lebih banyak hukuman untuk membayar ketidak patuhanmu, Cara,” ancam Ethan. Menangkap rahang Cara yang dibanjiri air mata. 

“Kenapa? Kau ingin membawaku ke rumah sakit? Untuk menggugurkannya. Seperti yang kau lakukan dulu?”

Kedua mata Ethan yang mendelik tampak memerah. Membara oleh amarah yang masih bergemuruh di dadanya. “Kau tahu tubuhmu adalah milikku, Cara. Termasuk rahimmu.”

“Ya, maafkan aku menyerahkan milikmu pada pria lain yang lebih bisa menggetarkan hatiku. Yang tak pernah kau miliki.”

Cengkeraman Ethan semakin menguat.

“Kau masih saja bersikap kekanakan.”

“Ya, dan aku masih berengsek dan gila seperti sepuluh tahun yang lalu. Tak ada yang berubah, Cara. Kau masih istriku yang manis.”

Cara menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan wajah dari cekalan Ethan, usahanya sia-sia. Tetapi kemudian Ethan menyentakkan wajahnya menjauh dengan kasar.

Ethan hanya mendengus tipis melihat Cara yang langsung beringsut menjauh begitu terlepas dari dirinya. Meski tak lagi melakukan ketololan lainnya seperti melompat keluar dari dalam mobil, suara sesenggukan wanita itu masih terdengar hingga mobil berhenti di basement rumah sakit.

“Turun.” Ethan turun lebih dulu dan mengulurkan tangan kea rah Cara.

Cara mengedarkan pandangan ke sekeliling mobil. Hanya ada mobil-mobil lainnya yang terparkir dan lambang AMC yang begitu familiar membuatnya tersadar bahwa mereka berada di gedung rumah sakit milik Anthony Group.

Cara menggeleng, beringsut menjauh hingga punggungnya membentur pintu mobil. Pintu mobil yang tak dikunci memberinya kesempatan untuk keluar dari sisi yang lain.

“Jika kau berani mengambil satu langkah untuk melarikan diri, kupastikan akan mematahkan kakimu, Cara.”

Cara tentu saja tak mendengar peringatan tersebut. Sebelum Ethan menutup mulut, wanita itu sudah mendapatkan langkahnya yang ketiga. Suara tembakan yang tepat mengenai kaki kiri membuat tubuhnya berguling ke samping. Mengerang kesakitan. Begitu menemukan rasa sakit tersebut dengan kedua matanya, darah mengucur dari tempat peluru bersarang. Ancaman Ethan memang tak pernah menjadi sebuah omong kosong.

Related chapters

  • Kembalinya Sang Istri Sah   5. Kembali Terulang

    ‘Minum.’ Ethan mengulurkan dua butir obat berwarna putih yang ada di telapak tangannya.Cara melirik tak tertarik pil tersebut. Ia tak cukup tolol untuk tidak bisa menebak benda apa itu. Begitu ia mengakui bahwa anak dalam kandungannya adalah anak Zevan, tentu saja Ethan terbutakan oleh kecemburuan pria itu dan tak menunggu lama bagi pria itu untuk melenyapkan anak dalam kandungannya. Kebenciannya yang begitu mendalam pada pria itu, membuatnya semakin besar kepala untuk mempermainkan perasaan Ethan.‘Kau tahu apa yang kuinginkan.’‘Benarkah?’‘Bukankah bulan depan umurmu 17. Kau ingin menjadi orang tua di usiamu sekarang?’Cara mendengus tipis. Menampar tangan Ethan hingga dua pil tersebut jatuh ke lantai. ‘Bukan karena anak ini anak Zevan?’Wajah Ethan membeku. Bibirnya menipis keras ketika lagi-lagi nama Zevan di sebut. Ethan mengambil dua pil itu, lalu menangkap rahang Cara dan memaksa kedua pil tersebut masuk ke dalam mulut gadis itu.Cara tak memberontak, selain karena kekuatan E

    Last Updated : 2024-10-14
  • Kembalinya Sang Istri Sah   6. Kembali Terancam

    Sejak Ethan membawanya ke tempat ini dua jam yang lalu, Cara masih belum menemukan cara untuk keluar dari tempat ini. Setelah pulang dari rumah sakit, Ethan membawanya ke penthouse pria itu –dilihat dari koleksi pakaian, tas, sepatu, jam tangan, dan dasi yang ada di ruang penyimpanan, tentu saja Ethan tinggal di tempat ini-. Salah satu bangunan yang berada di bawah naungan Anthony Group. Yang pasti dengan pengamanan tingkat tinggi.Satu-satunya jalan keluar hanya bisa menggunakan kartu akses yang dipegang oleh Ethan. Pun begitu, ada orang-orang yang bekerja di sini yang bisa keluar masuk tempat ini. Hanya saja, semuanya terlalu setia sehingga tak ada satu pun yang percaya dengan omong kosong tentang sakit perut atau kepalanya yang pusing dan ia sangat membutuhkan bantuan dokter karena luka di kakinya terasa nyeri dan tak tertahankan. Semua sandiwaranya hanya dijawab dengan jawaban yang sama. ‘Tuan Ethan melarang Anda keluar. Meskipun –maaf- Anda sekarat.’Cara benar-benar putus asa. S

    Last Updated : 2024-10-14
  • Kembalinya Sang Istri Sah   7. Kembali Mengingat Masa Lalu

    ‘Rh-null?’ Kedua alis Ethan berkerut dengan laporan medis yang dibawa oleh Zaheer. Ia tak sungguh menyuruh sepupunya itu membawa berkas tersebut, hanya untuk memastikan tak ada yang serius sehingga tak perlu menjadi baku hantam mereka sebuah masalah di depannya. Namun, ketidak sengajaan yang ia temukan dalam berkas tersebut berhasil menarik perhatiannya. ‘Kenapa golongan darahnya Rh-null? Bukankah dia AB-?’ Zaheer menjulurkan kepala, membaca laporan tersebut. ‘Dia memang Rh-null, Ethan. Kenapa kau terkejut?’ Wajah Ethan terangkat, menatap Zaheer dengan pikirannya yang melayang ke masa lalu. Saat Cara mengalami pendarahan, sudah terlambat baginya untuk membawa gadis itu ke rumah sakit besar yang berada di bawah naungan Anthony Group. Keduanya bertemu Zevan yang baru saja turun dari mobil, dan permusuhan di antara mereka membuat Ethan tak memiliki pilihan selain menumpang di mobil pria itu. Membawa Cara ke klinik terdekat. Saat itu kecemasan yang begitu besar dan tak pernah ia

    Last Updated : 2024-10-17
  • Kembalinya Sang Istri Sah   8. Kembali Terjerat

    Cara menjilat bibirnya yang mendadak kering mendengar percakapan Ethan dengan entah siapa yang ada di seberang. Tetapi ketika obat penggugur kandungan diungkit, ia tahu apa yang tengah coba pria itu gali. Cara kembali merapatkan pintu kamar mandi. Bersandar di pintu dan membiatkan ingatan masa lalu itu membawanya. Ketika pertama kalinya ia mengetahui tentang kehamilan itu. Siang itu, ia sedang makan siang dengan Zevan di gudang penyimpanan barang-barang. Tempat keduanya sering menyendiri dan bersembunyi dari kaki tangan Ethan. Setelah menghabiskan makannya, tiba-tiba ia muntah dan kepalanya pusing. Lalu jatuh pingsan dan Zevan membawanya ke klinik terdekat. Zevan pikir Zaheer atau Mano yang menaburi bekal makan siang Cara dengan sesuatu. Tetapi rupanya dokter mengatakan tentang gejala kehamilan dan meminta Cara melakukan beberapa tes lanjutan. Zevan bahkan tak terkejut dengan kehamilan tersebut, meski tak menyangka Ethan akan kehilangan kendali hingga membuat masalah besar semacam

    Last Updated : 2024-10-18
  • Kembalinya Sang Istri Sah   9. Kembali Menjadi Istri Simpanan

    Kepala Cara terdongak. Rasa sakit di kepalanya masih bisa ia tahan, tetapi ketika matanya melirik ke depan dan melihat Emma yang menertawakannya, tangannya bergerak melempar makanan yang ada di piring ke arah wanita itu. Emma menjerit, matanya melotot sempurna dan tangannya sudah memegang gelas susunya ketika Ethan memberikan isyarat tangan untuk meninggalkan ruang makan. “T-tapi …” “Keluar!” geram pria itu tanpa melepaskan tatapan tajamnya pada Cara. Emma terpaksa beranjak, berjalan dengan kedua langkah di hentak-hentakkan di lantai. Sementara tangannya menyingkirkan nasi dan lauk pauknya yang menempel di rambut dan mengotori pakaiannya. Gerutuan tentang rambutnya yang baru keluar dari salon bergema di seluruh ruangan. Cara harus membayar semua itu dengan mahal. “Apakah aku salah?” desis Cara kemudian. Mengabaikan rasa sakit di kepalanya. “Aku memang simpananmu. Dan aku tak berminat untuk kau akui. Kau memberiku pilihan dan aku memutuskan pilihan. Kenapa kau tersinggung dengan p

    Last Updated : 2024-10-18
  • Kembalinya Sang Istri Sah   10. Permainan Lama

    “Apa yang kau lakukan, Ethan. Dia harus …” “Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak ikut campur urusanku, Emma. Jangan melewati batasanmu.” Desisan Ethan penuh peringatan yang keras. menyentakkan lengan wanita itu begitu keduanya keluar dari ruang tidur. “Kaulah yang lebih dulu melewati batasanmu, Ethan. Apa yang kau lakukan dengannya, hah? Kalian bahkan sudah menikah tanpa sepengetahuanku. Sepuluh tahun yang lalu? Aku tahu dulu kau begitu menggilainya. Tapi menikahi gadis murahan yang tak jelas asal-usulnya adalah kegilaan di level yang berbeda.” “Kau mulai menceramahiku?” Bibir Ethan menipis keras. “Kau hanya bermain-main dengannya, kan? Kenapa kau membiarkan dirimu dibutakan olehnya?” Tangan Ethan menangkap rahang Emma, menghentikan wanita itu melanjutkan kelancangannya. “Aku tak ingat meminta pendapatmu tentang wanita-wanitaku, Emma.” “Tapi aku tunanganmu.” Suara lift berdenting dari sisi lain ruangan. “Ya, jika kau masih ingin menjadi tunanganku. Sebaiknya tutup

    Last Updated : 2024-10-18
  • Kembalinya Sang Istri Sah   11. Kecurigaan Yang Menguat

    Jemari Ethan tak berhenti mengetuk-ngetuk pangkuannya. Kerutan di kening menunjukkan otaknya yang berpikir dalam. Menerka dan mempertimbangkan. Sesekali desahan lolos dari bibirnya. Sementara pandangannya tak lepas dari Cara yang berbaring memunggungi posisinya. Selimut yang tadi menutupi hingga pundak, kini tersingkap sampai di perut saat wanita itu bergerak mendapatkan kenyamanan. Kenyamanan yang tak benar-benar didapatkan ketika sesekali wanita itu tersentak kaget. Seolah terbangun dari mimpi buruk.Tak heran jika dirinyalah yang menjadi mimpi buruk wanita itu. Yang artinya, dirinya ada di dalam pikiran dan alam bawah sadar Cara. Batinnya mendengus.Ponselnya berkelip, nama sang sepupu muncul di sana. “Kau di bawah?”“Ya.”Ethan langsung beranjak. Berjalan ke samping tempat tidur dan mengambil ponsel Cara tanpa menciptakan suara sekecil apa pun. Berjalan keluar dan menutup pintu dengan hati-hati.Mano muncul dari arah ruang tamu. Dengan tas di tangan kanan menghampirinya. Keduanya

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembalinya Sang Istri Sah   12. Kembali Ke Keluarga Besar

    Ethan meninggikan senyumnya. “Tiba-tiba aku berubah pikiran.” “Apa maksudmu?” “Jika aku ingin punya anak, itu harus dari perutmu.” Ethan tertawa geli dengan wajah Cara yang memucat dan kengerian yang begitu kental di kedua mata wanita itu. “Ck, kenapa kau begitu tertekan, istriku. Aku tak mengatakan akan memiliki sekarang.” “Kau menipuku!” Ethan tak menyangkal. “Kau masih ingin berkonsultasi dengan dokter atau kita bisa langsung pulang. Keputusan ada di tanganmu.” Cara menekan kemarahannya. Mencoba berpikir jernih. Pil? Ia tak yakin bisa meminumnya dengan tepat waktu. Ia memaksa kembali duduk dan mengatakan ingin suntikan saja. “Berapa besar kemungkinan kontrasepsi itu tidak bekerja dengan baik? Dan apa saja yang harus dihindari.” Kali ini Ethan memberikan apa yang diinginkan oleh Cara. Ia menatap lurus mata sang dokter, yang langsung mengarahkan Cara naik ke ranjang pasien. Melakukan beberapa pemeriksaan yang tak dipertanyakan oleh Cara lagi. Sepertinya wanita itu memang akan

    Last Updated : 2024-10-21

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 3

    My Lovely Wife“Jadi apa yang kau katakan?”Ethan menggeleng. “Ponselku berdering. Theo sudah di bawah.”Zaheer hanya manggut-manggut. “Tapi menurutmu sampai kapan dia akan berpikir dirinya masih hamil?”“Kapan pun itu, tak akan lama. Ck, aku tak tahu kehamilan. Menurutmu berapa minggu perut harus terlihat besar?”“3-4 bulan biasanya sudah mulai terlihat perkembangannya. Seperti Yang dikatakan Cara. Apalagi ini kehamilan keduanya.”Napas Ethan tertahan sejenak. “Aku tak tahu bagaimana cara memberitahunya.”“Kau akan menemukannya.” Zaheer mengedikkan bahu. “Seperti biasanya.”Ethan tak membalas.“Setelah keguguran itu, rahimnya juga sudah kembali normal.”Tambahan penjelasan Zaheer yang sudah diketahuinya itu membuat Ethan semakin dilanda dilema. Tak ada cara selain menghadapinya. Cara memang perlu tahu.Pada akhirnya, setelah empat hari masih dalam pengawasan intens dokter Faryal

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 2

    Jangan Meninggalkan Kami“E-ethan?” lirihnya dengan suara yang lemah. Tenggelam di antara isakan Ethan yang mulai membasahi punggung tangannya, yang menempel di wajah pria itu. Cara mulai menepikan rasa pusing yang menggelitik kepalanya. Entah bagaimana ia berada di tempat ini, terbangun dan menemukan Ethan yang terisak di sampingnya.‘Kami benar-benar membutuhkanmu, sayang.’ Bisikan yang diucapkan dengan penuh permohonan tersebut adalah kalimat pertama yang menyambutnya begitu kesadaran perlahan mulai muncul dan menguasainya. Istriku. Itu adalah panggilan terindah yang pernah diucapkan oleh Ethan. Dengan penuh ketulusan yang menghangatkan dadanya. Akan tetapi, kenapa suara Ethan terdengar begitu sedih? Kenapa pria itu bahkan … menangis? Tangannya mulai bergerak pelan. Menatap kepala Ethan yang masih tertunduk dengan menggenggam tangannya. Genggamannya semakin kuat, tetapi setidaknya tangannya masih bisa digerakkan, untuk mendapatkan perhatian Ethan

  • Kembalinya Sang Istri Sah   Extra Part 1

    Kembalilah, Kami Membutuhkanmu“Mama masih tidur?” gumam Cheryl, menjatuhkan kepalanya di pundak sang papa. Sementara Darrel yang berdiri di samping Ethan hanya menatap lurus pada ranjang pasien. Tempat sang mama berbaring dengan mata terpejam. Dengan dua mesin di samping kanan dan kiri ranjang yang mengeluarkan bunyi konstan, terhubung dengan tubuh rapuh Cara sebagai penunjang hidup. Sementara ketiganya berdiri di balik dinding kaca. Sejak tiga puluh menit yang lalu. Ethan merasakan genggaman tangan Darrel yang menguat. Pertanyaan Cheryl juga pertanyaan yang tak diucapkan sang putra. Sekaligus pertanyaan yang belum ia temukan jawabannya. Mereka masih menunggu. Berharap di tengah keputus asaan yang seolah tak ada ujungnya.“Sudah lima menit.” Ethan lebih memilih mengalihkan pembicaraan.  Ini sudah kedua kali Cheryl meminta tambahan lima menit setelah tiga puluh menit rutinitas yang wajib mereka lakukan setiap hari ini.Cheryl tak menjawab, t

  • Kembalinya Sang Istri Sah   75. Berakhir (End)

    “Tuan?” Suara benda jatuh dari seberang mengaktifkan sikap siaga Theo. Tubuh pria itu menegang. Menyusul erangan sang tuan yang seolah mengumpat dan suara lain yang terdengar.‘Kau bersama Cara?’Ujung mata Theo melirik ke samping. Menyadari sang nyonya yang tiba-tiba peka dengan keterkejutannya. Tatapan keras wanita itu melirik ponsel yang masih menempel di telinga.“Aku ingin bicara dengan Ethan. Berikan padaku.” Tangan Cara terulur, tetapi reaksi Theo tentu saja bergerak menjauh. Untuk selanjutnya ia membeku dengan suara Zevan dari seberang.‘Well, turuti kemauannya atau kepala bosmulah yang kulubangi selanjutnya.’‘Sialan kau, Zevan!’ umpat sang tuan yang tertahan.‘Kenapa kau begitu percaya diri kalau dia akan menyelamatkanmu, Ethan? Meski Cara bisa, dia tak akan melakukannya.’Mata Theo terpejam dengan percakapan yang terdengar. Sembari kepalanya berpikir keras mencari cara menyelamatkan sang tuan. Kepala pengawal

  • Kembalinya Sang Istri Sah   74. Patah Hati

    Suara dering ponsel yang terdengar dari balik pintu mengalihkan perhatian Ethan dan Mano. Ethan beranjak dan gegas mendekati pintu ruangannya yang didorong terbuka oleh Cara sebelum ia sempat menyentuh gagang pintu.“Ponselmu sejak tadi berbunyi. Sepertinya ada urusan yang penting.” Cara mengulurkan benda pipih tersebut. Memuji dirinya sendiri akan suaranya yang keluar setenang air danau meski hatinya terasa remuk redam.Ethan menunduk, menatap nama Bianca. Tak biasanya wanita itu menghubunginya malam-malam begini. Dan melihat riwayat panggilan yang menunjukkan belasan panggilan tak terjawab, sepertinya ada sesuatu yang serius. Tanpa berpikir dua kali, ia menjawab panggilan tersebut.“Ada apa?”Ethan mengerjap terkejut, kepalanya berputar dan langsung bertatapan dengan Mano. Keseriusan merebak di seluruh permukaan wajahnya, mengirim pesan pada Mano yang langsung menangkap sinyal tersebut dan menghampirinya.“Kita harus ke rumah sakit,” uc

  • Kembalinya Sang Istri Sah   73. Pernikahan Bisnis

    “Ada yang ingin kubicarakan denganmu.” Suara Zevan memecah ketegangan yang membentuk di sekitar keempat orang tersebut.Cara mundur satu langkah. Zevan yang berdiri di hadapannya bukan lagi Zevan yang ia kenal. Ah, ia tak pernah benar-benar tahu siapa Zevan yang berdiri di depannya saat ini juga sebelum-sebelumnya.Pandangan Zevan melirik kedua anak buah Ethan yang ada di samping kanan dan kiri Cara. Tak perlu bertanya apa yang ada di balik jas kedua pria besar dan tinggi tersebut. Akan tetapi … pandangannya beralih pada Cara. Satu-satunya yang paling lemah dan kesempatan yang dimilikinya untuk menghancurkan Ethan.Ia menekuk lututnya, memastikan raut penyesalan dan menyedihkan yang sempurna sebelum berbicara dengan penuh permohonan. Zevan melepaskan jaket hitamnya dan mengangkat kedua tangan pada dua pria tersebut, menunjukkan tak ada ancaman apa pun yang akan dilakukannya pada Cara.“Hanya lima menit,” ucapnya menatap lurus kedua mata Cara. “Mer

  • Kembalinya Sang Istri Sah   72. Tak Ada Alasan

    ‘Kau membunuhnya. Dia melakukan apa pun untuk mempertahankanmu.’  Jeda yang cukup lama, menciptakan keheningan di antara keduanya. ‘Hingga detik ini, kakek masih merasa apa yang dikatakannnya memang benar.’Mata Zevan terpejam mengingat kalimat terakhir Arman sebelum ia keluar dari ruangan tersebut. ‘Seharusnya dia tak melakukan itu. Itu adalah kesalahan terbesar di hidupnya yang menyedihkan. Kalian yang terlalu lemah.’Tak ada penyesalan apa pun telah mengucapkan kata yang berasal dari hatinya yang terdalam. Ia adalah kesalahan. Wanita itu melakukan kesalahan. Semua hidupnya yang menyedihkan menurun dari wanita itu. Ia hanya sedikit berbaik hati untuk mengakhiri nasib menyedihkan itu. Sebagai anak yang berbakti. Ujung bibirnya tertarik ke atas. Membentuk seringai tipis.*** “Apa maksudmu kakek tak sadarkan diri?” Kepala Ethan terangkat dari ponsel di tangannya pada Zaheer yang duduk di ujung sofa. Kecemasan menyelimuti wajah sang sepupu. “Hasil

  • Kembalinya Sang Istri Sah   71. Pengkhianatan Sang Cucu Kesayangan

    “Sepertinya ada banyak hal yang mengganggumu?” gumam Ethan saat keduanya berbaring dan sudah mendapatkan posisi nyaman di atas tempat tidur. Akan tetapi wanita itu tak juga tertidur setelah setengaha jam lebih.Cara menoleh ke belakang. “Kau belum tidur?”Ethan memutar tubuh Cara menghadapnya. “Apa yang sedang kau pikirkan?”“Hmm, bukan hal yang penting,” senyum Cara.“Tetapi mengganggumu.”Cara menghela napas rendah. Masih dengan senyum yang tersungging lebar, telapak tangannya menyentuh wajah Ethan. Mengusapkan jemarinya di rahang Ethan dengan lembut. “Seberapa pun kerasnya aku berusaha tak memikirkan semuanya, semua itu hanya semakin menggangguku, Ethan. Apa yang sebenarnya terjadi?”“Aku tak mungkin di sini jika rencana Zevan memang berhasil, Cara.”“Kenapa dia melakukan semua ini padamu? Pada Cheryl? Juga padaku dan anak …” Kalimat Cara seketika terhenti.Mata Ethan memicing tajam. Ekspresi wajah pria itu seketika berubah tegang. “Apa yang dilakukannya padamu?”Cara mengerjap. C

  • Kembalinya Sang Istri Sah   70. Tidak Ada

    Arman Anthony menunggu di balik pintu kaca gelap yang ada di sampingnya, ketika pintu itu bergeser membuka, sang cucu melangkah keluar dari ruang interogasi bersama seorang pria berjaket hitam dengan tubuh besar yang menampilkan sikap dan ekspresi datar sebelum berjalan meninggalkan cucu dan kakek tersebut.“Kenapa aku tak terkejut?” Ethan bergumam rendah. Kedua pengacaranya memberikan satu anggukan hormat pada Arman Anthony, kemudian berpamit pergi bersama dua pengacara kiriman sang kakek yang berhasil membawanya keluar dari ruangan tersebut. “Aku bisa melakukannya sendiri. Apakah Mano yang membuat masalah? Atau Zaheer? Ck, mereka begitu tak sabaran.”“Kenapa kakek pun tak terkejut kau tak mengucapkan terima kasih, Ethan.”Ethan mendesah pelan. Ada kejengahan yang tersirat di kedua mata abu gelapnya. “Karena aku tahu bukan itu yang kakek inginkan dariku.”Arman tersenyum tipis. “Sepertinya mereka tidak memberimu makanan yang layak. Kakek akan mak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status