Share

Bab 461

Udara di ruang tamu seketika terasa membeku. Ronald mengambil kotak di atas meja dan melemparkannya ke depan Farah, lalu bertanya, “Siapa yang kasih?”

Mata Farah memancarkan perasaan bersalah, tapi dia berpura-pura tenang dan berkata, “Dari teman baik Mama yang sudah lama nggak ketemu. Memangnya kenapa?”

“Mama benar-benar anggap aku bodoh?” Seringai sinis mereka di sudut bibir Ronald, “Bagian sudut kanan bawah kotak ini ada tulisan Ren. Itu kebiasaan Rendy selama bertahun-tahun. Dia jelas-jelas tahu kalau aku nggak setuju Mama bertemu dengannya. Tapi dia masih saja tulis namanya di kotak hadiah yang dia berikan pada Mama. Masa Mama masih nggak mengerti?”

Mata Farah tiba-tiba berkaca-kaca. Dia melihat tulisan di kotak hadiah dan berkata dengan suara bergetar, “Ron, dia itu kakak kandungmu. Kamu nggak bisa maafkan dia? Dia sudah berubah. Dia sudah menjadi sosok yang baru. Berikan dia satu kesempatan lagi, oke?”

“Aku bisa kasih dia kesempatan lagi, lalu siapa yang bisa beri Papa kesempata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status