Share

Bab 80

Saat itu, Kak Nia masuk.

Kak Nia melihatku duduk di sofa dengan kaki telanjang dan celana di lantai.

Dia menutup pintu dengan cepat.

"Edo, apa yang kamu lakukan pagi-pagi begini?"

Aku sangat bingung sampai jantungku hampir copot.

"Kak Nia, aku, aku ...."

"Kalau kamu mau melampiaskannya, bukankah bisa dilakukan di kamarmu? Atau kamu bisa lakukan ke kamar mandi. Kenapa kamu lakukan di ruang tamu?"

"Bagaimana kalau aku pulang dengan temanku? Betapa memalukannya melihat adegan ini?"

Diam-diam aku senang karena Kak Nia tidak melihat apa pun dan hanya mengira aku melakukannya sendirian.

Aku segera menjawab, "Kak Nia, kukira kamu lama pulangnya."

"Singkirkan bantal itu, biar aku lihat." Kak Nia tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan.

Aku berkata, "Hah?"

Menurutku ini terlalu memalukan.

Tapi, Kak Nia berkata, "Hah apa? Aku sudah pernah melihat bendamu itu sebelumnya."

"Aku hanya ingin melihatnya sebentar."

Aku berpikir apa bagusnya benda ini?

Tapi, Kak Nia bilang begitu, aku tidak bisa menola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status