Share

Bab 86

"Kak Nancy, ssst!"

Aku segera membuat isyarat agar dia merendahkan suaranya.

Kalau dia terus berteriak seperti ini, musik tidak akan mampu menutupi suaranya.

Nancy benar-benar emosional. Dia menatapku dengan mata kabur dan berkata, "Aku nggak berdaya, aku nggak bisa mengendalikan diri. Edo, ayo cepat, aku sangat terangsang."

Aku ingin, tapi aku tidak berani.

Aku belum pernah merasa canggung seperti ini.

Aku mengambil sarung bantal di samping ranjang dan memasukkannya ke dalam mulut Nancy.

Aku pikir suaranya akan lebih pelan.

Lalu aku mulai menyerangnya.

Nancy sangat sensitif, tubuhnya berputar-putar seperti ular air.

Biarpun sarung bantal menutupi mulutnya, dia tetap mengeluarkan suara yang sangat menawan dan memesona.

Aku agak takut dan pada saat yang sama aku menganggapnya sangat merangsang.

Aku hanya ingin menaklukkan wanita ini secepat mungkin.

Tapi, saat ini, ada ketukan di pintu di luar.

"Nancy, Edo, apa yang kalian lakukan?"

"Kak Nancy, nggak bisa, ketahuan Kak Lina."

Aku segera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status