Share

Bab 85

Tapi, aku tidak mengatakan apa pun tentang hal itu.

Cukup menyenangkan bagi dua wanita yang bersembunyi satu sama lain seperti ini.

"Kak Nancy, apakah kamu bercanda? Kamu pasti bercanda."

Nancy tiba-tiba mencubitku dan aku hampir menjerit.

"Ya, aku hanya bercanda," kata Nancy sambil tersenyum.

Dia tiba-tiba berdiri dan menarik kerah bajuku dengan tangannya yang lembut, "Pinggang Kakak juga sedikit sakit. Ayo pergi ke kamar tidur, kamu bantu Kakak pijat."

Aku sangat gembira. Aku tidak menyangka Nancy begitu pandai bersenang-senang.

Tapi, aku tetap berpura-pura malu.

"Nggak, Kak Lina akan datang ke kamar untuk mencari kita, dia akan lihat nanti."

"Kakak memintamu untuk memijat pinggang, bukan melakukan apa-apa. Biarkan dia lihat saja, apa yang kamu takutkan?"

"Eh ... baiklah kalau begitu."

Aku mengikuti Nancy ke kamar tidur kedua.

Nancy langsung naik ke ranjang.

Dia memiliki sosok yang hebat.

Kulitnya mulus.

Kakinya tidak ramping, tapi sangat indah.

Terutama sepasang telapak kakinya, san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status