Share

Bab 79

Aku menenangkan diri dan mengangkat telepon Kak Nia.

Kak Nia bertanya padaku seperti yang kuduga, "Edo, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu nggak pulang selarut ini?"

Aku menceritakan pada Kak Nia apa yang baru saja aku katakan.

Kak Nia sangat percaya padaku hingga dia tidak menyangka aku akan berbohong.

"Kalau begitu cepat pulang, ini hampir jam tiga."

"Oke."

Setelah menutup panggilan telepon, Lina menempel padanya lagi.

"Edo, aku benar-benar nggak rela kalau kamu pergi."

Aku tidak menyangka Lina begitu lengket.

Ini membuat hatiku merasa bahagia.

Bagaimanapun, dia adalah kekasihku, dia suka dekat denganku, itu menunjukkan bahwa dia peduli padaku.

Aku mencium kening Lina dan berkata, "Kak Lina, aku akan datang lebih awal untuk menemanimu besok malam."

"Baiklah."

Lina dengan enggan mengantarku keluar.

Aku merapikan pakaianku, mendatangi pintu rumah Kak Nia dan mengetuk pintunya.

Tak lama kemudian, Kak Nia datang membukakan pintu untukku.

Aku masuk dengan tenang.

"Cepatlah tidur, coba lih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status