Share

Bab 83

Nancy mengambil pakaian itu dengan marah dan berkata, "Bukankah kamu biasanya sendirian di rumah? Siapa sangka tiba-tiba ada seorang pria di rumahmu?"

Melihat Nancy berpakaian di kamar mandi, aku mengangkat bahu ke arah Lina, mengungkapkan ketidakberdayaanku.

Aku tidak bermaksud mengintipnya.

Aku diam-diam mendatangi Lina dengan manja dan memintanya membantuku melepaskan tali sepatuku.

Lina berkata dengan suara pelan, "Kamu buka sendiri. Kalau sahabatku melihatnya, aku nggak bisa menjelaskannya."

Aku langsung memeluk kepalanya dan menciumnya dengan keras, "Buka nggak? Kalau kamu nggak buka, aku akan terus menciummu."

Pipi Lina memerah saat aku menciumnya.

Apalagi memikirkan sahabatnya masih di kamar mandi dan bisa keluar kapan saja.

Dia merasa malu tapi terangsang.

Tentu saja aku lebih gugup dan takut.

Tapi, rasanya luar biasa.

"Kamu sangat berani."

Lina tersenyum dan memelototiku, lalu berjongkok dengan patuh dan membantuku melepaskan tali sepatuku.

Aku duduk di sofa, tanganku tidak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status