Share

Bab 68

Lina masih tidak menjawab.

Kak Nia mulai mendesak, "Katakan! Katakan! Ayo katakana ...."

Kak Nia mengirim belasan "katakana" berturut-turut.

Lina tidak tahan lagi dengan desakan itu, jadi dia akhirnya menjawab, "Hmm."

"Hmm? Apa maksudmu? Lina ini, kenapa butuh banyak usaha untuk berbicara?"

Kak Nia bergumam sambil membalas Lina, "Aku nggak mau hmm, aku mau kamu memberitahuku dengan jelas, apakah kamu peduli padaku?"

Biarpun aku tidak bisa melihat wajah Lina, aku tahu Lina pasti sangat malu saat ini.

Lina akhirnya menjawab, "Aku peduli, Edo, aku peduli padamu."

Kak Nia menjentikkan jarinya dan menunjukkan senyum bangga.

Lalu menyerahkan ponsel itu padaku.

"Lina akhirnya mengatakannya. Gunakan kesempatan ini untuk terus menggodanya."

Saat aku melihat balasan Lina, aku merasa sangat senang.

Kabut sebelumnya sudah hilang.

Aku tersenyum dan berkata pada Kak Nia, "Kak Nia, kalau begitu aku masuk kamar."

"Pergilah."

Aku segera membawa ponsel itu ke kamar.

Aku berbaring di ranjang sambil denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status