Share

Bab 70

"Edo, kapan kakakmu pulang?" tanya Kak Nia penuh semangat.

Beraninya aku berkata jujur pada Kak Nia?

Aku melihat Kak Nia masih sangat baik pada kakakku, tapi kakakku malah seperti ini.

Aku hanya bisa berkata, "Kak Nia, kakak bilang akhir-akhir ini dia sangat sibuk dan harus kerja lembur, jadi jangan tunggu dia."

Senyuman di wajah Kak Nia langsung hilang, "Kerja lembur lagi! Kerja lembur setiap hari, Dia capek setengah mati setiap hari, apa masih punya tenaga?"

Ucap Kak Nia sambil menghela napas.

"Lupakan saja, ayo makan."

"Kak Nia, biar aku bantu."

Kak Nia sedang kesal saat ini, jadi aku ingin membantunya. Dengan begitu, kalau dia punya teman bicara, dia tidak akan berpikiran sembarangan.

"Oke, kalau begitu kupas bawang putihnya."

"Oke, di mana bawang putihnya?"

"Di dalam."

Dapurnya relatif kecil, Kak Nia sedang sibuk di depan kompor, sehingga aku harus masuk dari belakang Kak Nia.

Tapi, Kak Nia menunggingkan pantatnya, jadi kalau aku desak masuk, maka pasti ada kontak fisik.

"Kak Nia,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status