Share

Bab 565

Kedua anak itu dengan patuh masuk ke rumah.

Alya pun menutup pintunya lagi.

Kemudian Alya berdiri diam, terdapat keheningan di antara mereka berdua.

Setelah cukup lama, Alya akhirnya menoleh dan tersenyum pada Irfan.

"Bukankah kamu belum makan malam? Aku ingat ada restoran kecil di dekat sini, mau ke sana?"

Entah apakah Irfan tidak terpengaruh olehnya atau karena ada alasan lain, begitu mendengar saran Alya, dia segera mengangguk dengan senyum tipis di wajahnya.

"Ayo."

Mereka berdua pun turun ke lantai bawah bersama.

Sementara itu di dalam rumah, begitu masuk ke dalam, kedua anak itu segera berbaring di depan pintu dan berusaha mendengarkan suara di luar. Akan tetapi, kekedapan suara pintu ini terlalu bagus. Mau menggunakan posisi apa pun, mereka tidak bisa mendengar sedikit pun suara di luar.

Beberapa waktu kemudian, Maya menoleh dan memandang wajah serius kakaknya.

"Kakak, apakah Mama dan Paman Irfan bertengkar?"

Kata "bertengkar" membuat alis Satya sedikit berkerut, lalu dia berkata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status