แชร์

Bab 570

Maya dengan cepat menerima permen itu.

Rizki juga memberikan sebuah permen pada Satya. Satya menerimanya dengan lebih menahan diri, dia tidak langsung memakannya.

Sebaliknya, dia menatap Johan yang tiba-tiba muncul di samping Rizki.

Johan juga menatap Satya dan Maya. Baginya, kedua anak ini terlihat sangat elok dan cantik. Meskipun dia hanya berusia 5 tahun, beberapa perasaan sudah terbentuk di dalam benaknya.

Kedua anak di depannya ini terlihat lebih "berharga" dibandingkan dia.

Dia pun menurunkan pandangannya dan tanpa sadar bergerak ke belakang Rizki.

"Eh??"

Gerakan Johan telah menangkap perhatian Maya. "Paman, apakah ini anakmu?"

Rizki terdiam.

Dia merapatkan bibirnya, lalu dengan tak berdaya menyangkal, "Kurang lebih begitu. Tapi dia bukan anakku, dia anak kerabatku."

Mendengar ini, mata Maya yang besar dan berkilauan pun melebar. "Apa dia anak yang waktu itu Paman bilang akan bersekolah di sini?"

"Ya. Orang tuanya sibuk, jadi mereka memintaku untuk mencarikan sekolahnya."

Dulu, R
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status