Share

Bab 575

Memikirkan hal ini, Alya melihat Johan dan dengan lembut bertanya, "Nak, namamu siapa?"

"Na ... namaku Johan Haryanto."

Johan Haryanto?

Marganya sama dengan marga orang yang dia kirimi uang siang tadi.

Jika marganya sama, mereka pasti adalah kerabat dekat.

"Jadi orang yang Maya bicarakan tadi adalah ...?"

Pertanyaan ini cukup mudah untuk Johan, karena Cahya sudah menyiapkan jawabannya untuknya.

"Pamanku."

Paman?

Pantas saja marga mereka sama.

Memikirkan ini, Alya bertanya lagi dengan lembut, "Apakah nanti pamanmu akan datang menjemput?"

Johan menggeleng.

"Paman sibuk, tapi dia akan menyuruh Sopir untuk menjemputku."

Dia masih mengingat instruksi yang diberikan Rizki siang tadi. Biasanya Johan adalah anak yang pelupa, tetapi Rizki sangat menakutkan hingga dia pun mengingat semua yang Rizki katakan.

"Kapan kamu akan dijemput?"

"Nggak ... nggak tahu."

Alya bukanlah orang yang antusias, tetapi rasa penasarannya terhadap RezekiMalam telah menguasainya. Dia pun bertanya, "Apakah kamu mau Bib
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status