Seluruh daratan Italia tahu bahwa Benjamin Marchetti adalah aktor paling panas dan seksi, tetapi tidak ada yang tahu jika pria itu ternyata sudah menikah dengan Abigail Russell, jurnalis yang menulis artikel tentang hubungan Benjamin dengan lawan mainnya di film. Hal itu juga, yang memicu pernikahan Abigail dan Benjamin ada di ujung tanduk.
View MoreAbigail terbangun. Dia pun segera mengecek ponselnya untuk melihat jam. Itu pukul sepuluh pagi. “Kau tidur selama satu jam lebih.”“Masih tiga jam lagi.” Abigail mengucek mata. “Apa kau merasa lelah? Biarkan aku yang menyetir sekarang.”Benjamin terkekeh kecil saat dia menggeleng. “Aku tidak lelah. Lagipula, membiarkanmu menyetir sama saja masuk ke lubang buaya.”“Apa maksudmu?” Abigail mengangkat kedua alisnya menatap Benjamin karena merasa bingung dengan perumpamaan kata yang pria itu lontarkan.“Perempuan kurang piawai dalam berkendara. Buktinya sudah banyak terjadi di mana-mana.”Abigail setuju dengan itu. Selain payah dalam memasak, ia juga payah dalam hal berkendara. Ketika mobil yang Abigail tumpangi mulai masuk ke jalanan jauh dari pemukiman warga, perutnya mulai keroncongan, alhasil itu membuat suara yang mampu di dengar Benjamin.Benjamin menoleh, lalu tertawa kecil. “Kau lapar, Abby? Bertahanlah, kita akan makan tiga puluh menit lagi.”Abigail hanya mengedikkan bahu, wak
“Aku sudah siap.”Saat Benjamin sedang berbicara dengan penjaga rumah untuk memperketat keamanan mansion, dia menoleh saat mendengar suara istrinya di balik punggung. Sekarang, dia menatap secara terang-terangan Abigail yang tampak anggun di balik gaun selutut merah muda bermotif floral dengan simpul pita di sekitar leher. Okay, Benjamin mungkin terlihat konyol karena menatap istrinya tanpa berkedip karena demi Tuhan, dia seolah melihat sosok Dewi turun. Sebenarnya, Benjamin sudah tahu bahwa istri kecilnya memang cantik, tetapi Benjamin tidak akan pernah cukup mengakui itu sekali. Dia akan mengatakan itu berulang kali setiap kali menjumpai Abigail.Sejak dua tahun tidak berjumpa, sekarang waktunya Benjamin menebus semua waktu yang ia lewatkan dengan berlama-lama memandangi perempuan itu.Abigail mencebikkan bibir sambil berjalan menuju tempat di mana Benjamin berdiri. “Kenapa malah diam saja? Aku bilang, aku sudah siap.”Benjamin mengerjap, lalu membuang muka ke arah Bugatti-nya. “Y-y
Abigail merasakan jantungnya berpacu tiba-tiba. Dia menatap Benjamin yang tertawa kecil duduk di atas sana sambil mengamati Abigail dengan tatapan nakalnya. Seharusnya, Abigail menyadari bahwa Jeremiah memiliki tato dengan gambar bunga teratai di tulang rusuknya, sedangkan yang berada di depan Abigail tidak memiliki tato apa pun di tubuhnya yang terbentuk dengan otot-otot di perutnya.Abigail merasa malu dengan penampilannya sekarang, sebab pakaian renangnya terasa terlalu ketat dan itu mampu menampilkan lekuk tubuhnya. Benjamin turun dan ikut bergabung di dalam air bersama Abigail saat berkata, “Yes, it's me, your husband.” Abigail tidak tahu dia harus apa, dia tidak pernah menyangka bahwa Benjamin akan pulang setelah dua tahun. Namun, sekarang di sinilah pria itu. Berjalan dengan perlahan, tapi pasti ke arah Abigail tanpa melepaskan pandangan dari wajah istrinya. Abigail tidak ingin melihat Benjamin, tetapi dia juga sangat menginginkan pria itu pulang. “Kenapa kau pulang? Kupikir
Nada frustrasi terdengar jelas saat Abigail hampir mencapai ganggang pintu, tetapi di detik berikutnya ia membelalakkan mata melihat seseorang di balik pintu tersebut. Abigail menguatkan diri saat memanggil namanya. “Benjamin.” Tidak angin, tidak ada hujan, tidak ada badai, tiba-tiba Benjamin Marchetti pulang setelah dua tahun lamanya. Abigail memandang suaminya, terlalu bingung dan terkejut sehingga ia tidak mampu menangis. Sakit hati kembali memenuhi dada Abigail mengingat kepingan-kepingan kejadian yang dia lihat saat Benjamin dan Monica memasuki hotel paling ternama di Napoli. “Aku tahu kau merindukan Benjamin, tapi aku Jeremiah, Kakak Ipar.” Suara tawa yang renyah keluar dari bibir pria tinggi berkaos singlet, yang memiliki kulit sewarna tembaga hasil dari sentuhan sinar matahari. Mendengar suaranya dia memang Jeremiah Marchetti. Suaranya rendah dan berat, itu ciri khas dari Jeremiah, saudara kembar Benjamin Marchetti yang bekerja sebagai penjaga pantai. Dia sebenarnya berpot
Abigail membenci fakta bahwa hari liburnya telah berkahir, sampai-sampai ia tidak bersemangat untuk pergi bekerja. Sayangnya, Abigail masih membutuhkan pekerjaannya untuk membiayai kebutuhan hidupnya, apalagi sisa beberapa bulan lagi dia dan Benjamin Marchetti akan bercerai. Itu artinya, Benjamin sudah tidak mempunyai kewajiban memberi nafkah pada Abigail. Begitu sampai di bilik meja kerjanya, Abigail sudah disuguhi gosip yang dibicarakan teman kantornya, Clara dan Sylvie. Mereka berdua penyebar gosip di penjuru Italy Press Agency. Abigail tidak pernah suka mereka, tetapi itu bukan berarti Abigail akan menjaga jarak dari mereka karena mereka juga yang mengisi hari-harinya selama di kantor.“Astaga, lihatlah foto ini. Benjamin dan MJ ada di Paris!” pekik Clara sambil memperlihatkan foto Benjamin dan MJ atau Monica Jaquetta di kelab Palais Maillot Paris yang tersebar di seluruh Instagram. “Apa yang kau pikirkan? Mungkin mereka sedang mencari tempat untuk seks yang panas?”Clara, perem
"MEMILIKI TIDUR yang menyenangkan, Abigail-girl?" Abigail terkesiap, sontak ia menarik selimut tebal ke atas hingga menutupi dada telanjangnya. Ia menggosok mata merusak riasan yang ia buat selama hampir satu jam hanya untuk memastikan apa yang ia lihat bukan halusinasi. Namun, senyum menyebalkan yang mengisi bibir pria itu jelas nyata. Artinya, Benjamin Marchetti memang sedang berdiri di depan sana sambil mengancingkan kemeja putih yang dengan tidak senonoh memamerkan otot-otot hasil olahraga pria itu. Ya Tuhan, semoga Abigail tidak bermimpi melihat seorang Benjamin Marchetti memakai pakaiannya sendiri mengingat reputasi gemilang pria itu sebagai aktor. "Berengsek, kau memperkosaku?!" "Kenapa dari semua kosa kata yang ada kau memilih kata memperkosa? Aku jelas masih suamimu, Abigail Marchetti." Benjamin tersenyum seakan ia memenangkan lotre, tetapi jauh lebih dari itu ia memang berhasil mengambil sesuatu yang Abigail pertahankan sejak 20 tahun lamanya dan hanya diperuntukkan untu
“KAU MERASA GERAH, ABIGAIL?” tanya Victor dengan bibir yang sejengkal lagi menyentuh bibir Abigail."Ya, ya, Victor. Rasanya sakit, aku merasa pusing, dan ini sangat panas. Bisakah kau mengantarku pulang? Kurasa, aku butuh istirahat.""Yang kau perlukan saat ini bukan istirahat, Abigail. Aku bisa membantumu sekarang juga di sini."Abigail mengernyit, bingung di setiap kata yang dilontarkan Victor. "Apa maksudmu?""Bercintalah denganku."Mata Abigail membola, sontak menghadiahi tamparan keras di pipi Victor. "Kau gila! Lepaskan aku!""Tidak malam ini, Abigail. Kau milikku malam ini." Victor dengan kasar menarik gaun Abigail ke atas melewati kepala perempuan itu.Abigail memberontak, mencakar, bahkan menendang apa pun untuk menghentikan Victor. "Bloody bastard, lepaskan aku! Kau berengsek, Victor! Aku tidak mau menjadi kekasihmu!""Kenapa mendadak marah sekali? Aku hanya mencoba membantumu melepas panas." Tatapan mata Victor turun ke dada Abigail.Abigail memukul dada Victor sambil berte
SUATU KEHORMATAN BAGI Abigail Russell saat Victor mengajaknya menghabiskan pengujung tahun di kapal pesiar untuk pesta yang besar dan meriah.Gaun satin merah jambu Abigail sebatas lutut, cukup memperhatikan dengan sopan dadanya. Bibirnya yang berbentuk seperti hati dipoles lipstik nude untuk menyeimbangkan riasan mata yang mencolok. Ia cukup membutuhkan banyak riasan wajah, seperti blush on untuk memerahkan pipi, dan eyeliner untuk mempertegas matanya."Hai, Ma Petite Minette. Apakah kau bidadari yang baru saja turun ke bumi?" sapa Victor saat meihat Abigail menunggu di luar kapal. Pria itu sangat rapi, ia memakai tuksedo dan celana jins."Jangan mencoba menggodaku."Victor tertawa. Dia mengulurkan tangan pada Abigail, tersenyum dengan mata berkilat jenaka yang terpatri di netra abu-abu pria itu. "Apakah putri cantik ini mau masuk bersamaku?"Abigail merasakan pipinya memanas seperti demam, lalu ia menerima tangan Victor dengan senang hati dan berujar, "Tentu saja."Mereka berjalan ma
SEMALAMAN ABIGAIL berselancar di internet melihat beberapa artikel yang menjelaskan kedekatan Benjamin dan Monica yang mendapat banyak dukung dari beberapa pengemar mereka. Perempuan lawan main Benjamin adalah Monica Jaquetta. Dia memiliki lekuk tubuh yang diinginkan model mana pun, juga memiliki bibir penuh seksi yang membuat dokter suntikan bibir merasa cemburu padanya.Mengenyahkan pikiran tentang Benjamin dan Monica, Abigail duduk di balkon kamar hotel ditemani ekspreso dengan mug besar melihat gemerlap menara Eiffel saat malam hari.Tidak mau berlama-lama larut memikirkan Benjamin, Abigail mulai membuka aplikasi kencan dan mencari teman pria yang berpotensi untuk dijadikan teman kencan selama ia di Paris.Abigail membuka icon pesan dan ada dua pesan dari teman online-nya: mereka sama-sama pria. Namun, Abigail lebih mengutamakan membalas pria bernama Victor setelah melihat bahwa asal pria itu dari Perancis.Di aplikasi kencan, Abigail memasang potret foto selfie, wajahnya campuran
"MEMILIKI TIDUR yang menyenangkan, Abigail-girl?" Abigail terkesiap, sontak ia menarik selimut tebal ke atas hingga menutupi dada telanjangnya. Ia menggosok mata merusak riasan yang ia buat selama hampir satu jam hanya untuk memastikan apa yang ia lihat bukan halusinasi. Namun, senyum menyebalkan yang mengisi bibir pria itu jelas nyata. Artinya, Benjamin Marchetti memang sedang berdiri di depan sana sambil mengancingkan kemeja putih yang dengan tidak senonoh memamerkan otot-otot hasil olahraga pria itu. Ya Tuhan, semoga Abigail tidak bermimpi melihat seorang Benjamin Marchetti memakai pakaiannya sendiri mengingat reputasi gemilang pria itu sebagai aktor. "Berengsek, kau memperkosaku?!" "Kenapa dari semua kosa kata yang ada kau memilih kata memperkosa? Aku jelas masih suamimu, Abigail Marchetti." Benjamin tersenyum seakan ia memenangkan lotre, tetapi jauh lebih dari itu ia memang berhasil mengambil sesuatu yang Abigail pertahankan sejak 20 tahun lamanya dan hanya diperuntukkan untu...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments