Share

Bab 513

Author: Yuki
last update Last Updated: 2024-05-24 18:00:00
Cahya tetap berdiri di tempatnya dan tidak bergerak. Setelah beberapa waktu, barulah dia bertanya dengan suara kecil, "Pak Rizki, apakah kamu benar-benar mau keluar dari rumah sakit? Kesehatanmu masih belum sepenuhnya pulih."

Mendengar ini, raut wajah Rizki menjadi sangat buruk.

"Apa kamu nggak lihat kalau dia nggak peduli? Sekarang, dia bahkan menyuruhku untuk keluar dari rumah sakit."

Cahya mengedipkan matanya lagi dan lagi. "Bukan begitu, kamulah yang bilang ingin keluar dari rumah sakit karena kesal, sementara Nona Alya nggak bilang begitu."

Rizki terdiam.

"Selain itu, kalau kamu nggak menanyakan Nona Alya kenapa dia membawakanmu makanan, Nona Alya sama sekali nggak berencana untuk mengaku padamu hari ini."

Makin lama, raut wajah Rizki makin memburuk.

"Kalau begitu bagaimana dengan besok? Lusa?"

"Pak Rizki, menurutku kalau kamu ingin terus melihat Nona Alya, seharusnya kamu jangan memprovokasinya. Terkadang, seseorang nggak perlu memperjelas sesuatu. Awalnya, kamulah yang mengejar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 514

    "Begitukah?"Kalau hanya ganti baju, kenapa Cahya harus sepanik itu?Alya mengerutkan keningnya, mungkinkah Rizki muntah darah lagi?Seharusnya tidak, beberapa hari ini kondisi pria itu terlihat cukup baik.Meskipun Rizki sudah cukup lama dirawat di rumah sakit, seharusnya dia tidak keluar hari ini. Alya juga tidak memintanya keluar, Rizki sendiri yang bilang mau keluar karena kesal.Jadi dia pun malas untuk membujuknya.Akan tetapi, bila Rizki muntah darah lagi ....Alya sekarang sedikit menyesal. Kalau saja dia tahu, dia akan menunggu beberapa hari lagi sebelum mengatakannya.Mungkin perkataannya pagi ini telah memprovokasinya.Alya langsung berjalan ke arah kamar tidur, dengan Cahya yang masih terus mencoba menghentikannya dari belakang.Alya mengernyit, dia hendak meraih kenop pintu ketika pintu tersebut terbuka sendiri.Rizki yang sudah selesai ganti baju muncul di hadapan Alya, pria itu menghalanginya masuk kamar.Alya meliriknya.Rizki berdiri di sana, wajah tampannya sedingin e

    Last Updated : 2024-05-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 515

    Jika Rizki tidak sepucat itu dan tidak melawannya sampai seperti ini, mungkin dia tidak akan curiga.Namun, saat ini, setiap gerakan Rizki tampak aneh, begitu juga dengan asistennya.Memikirkan hal ini, Alya pun merapatkan bibirnya. Kemudian dia berkata, "Kenapa kamu yang menentukan di mana aku duduk? Jangan lupa, ini transaksi. Aku ingin duduk di belakang."Setelah mengatakan itu, Alya mengabaikan penolakan Rizki dan langsung naik ke mobil.Hening.Setelah Alya naik ke mobil, Cahya diam-diam melirik Rizki dan mengangkat alisnya, berbisik, "Pak Rizki, bagaimana kalau begini saja?"RIzki tidak berbicara, tetapi ekspresinya tampak masam.Alya langsung berbicara mendahuluinya, "Pak Cahya, ayo kita jalan.""Oke."Setelah mobil mereka jalan, Alya mengamati gerakan Rizki. Akan tetapi, Rizki malah langsung menjauh darinya dan bersandar ke jendela, hanya menunjukkan bagian belakang kepalanya pada Alya.Sekarang, Alya tidak bisa melihat ekspresi apa pun pada wajah pria itu.Tadinya Alya ingin m

    Last Updated : 2024-05-25
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 516

    "Kenapa? Takut aku akan melakukan sesuatu padamu di kelas satu?"Alya dengan tak acuh menyimpan tiketnya. "Aku hanya ingin berhemat, kamu juga tahu kalau aku baru saja mendirikan perusahaan."Ucapannya membuat Rizki mengerutkan kening."Bukankah aku sudah berinvestasi di perusahaanmu?""Memang, tapi perusahaanku masih belum mendapatkan laba."Rizki terdiam.Alya sudah menyiapkan segala alasan.Tak lama kemudian, Rizki mencibir, "Oke."Setelah itu, dia tidak berbicara pada Alya lagi. Dia duduk dengan mata terpejam, wajahnya sangat pucat, begitu juga dengan bibirnya.Jika bukan karena sifat keras kepalanya, sebenarnya Alya pun tidak akan buru-buru kembali ke Kota Suryaloka hari ini.Rizki masih belum sepenuhnya pulih, tetapi dia sudah menemani Alya pergi seperti ini. Mungkin sekarang dia sangat menderita.Sudahlah, biarkan saja dia belajar dari kesalahannya.Kedua pria itu duduk di kelas satu, sehingga mereka memiliki hak untuk naik pesawat lebih dulu.Alya tidak memiliki hak seperti itu

    Last Updated : 2024-05-26
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 517

    Ketika tangannya digenggam oleh Rizki, Alya hanya memiliki satu pikiran. Tangan pria ini dingin.Tangan Rizki seolah-olah baru saja habis memegang es, perbedaan suhunya sangat jauh dengan tangan Alya yang hangat. Rasa dingin itu pun membuat Alya menggigil.Alya segera melirik wajah Rizki yang pucat.Karena mereka telah berkontak fisik, Rizki tentu saja dapat merasakan reaksi Alya.Begitu Alya duduk, Rizki segera menarik kembali tangannya.Setelah pramugari itu pergi, Alya dengan tenang berkata, "Bukankah kamu nggak mau membiarkanku masuk?"Wajah Rizki menggelap, dia tidak menjawab pertanyaan Alya.Akan tetapi, dia merasa rencana Cahya ini boleh juga.Memang benar, bila dia bertindak seolah-olah dia tidak ingin Alya mendekat, Alya akan merasa dirinya menyembunyikan penyakitnya dan tidak dapat menahan diri untuk mendekatinya.Seperti inilah hasil yang dia inginkan.Setelah terdiam sejenak, Alya pun berinisiatif bertanya, "Apa kamu sudah menyelesaikan administrasi kepulanganmu?""Ya, kala

    Last Updated : 2024-05-26
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 518

    Bibir tipisnya melengkung, lalu dia mengatakan sesuatu.Mendengar perkataan pria itu, Alya pun tersadar dari pekerjaannya dan melihat ke arah Rizki."Kenapa? Apa yang kukatakan salah?" tanya Rizki.Alya mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu nggak istirahat?"Rizki menjawab, "Aku nggak ngantuk."Alya tidak berbicara lagi. Memikirkan ucapan Rizki tadi, Alya pun melihat proposalnya lagi dan menemukan bahwa saran Rizki memang yang terbaik."Jangan campuri pekerjaanku," ucap Alya.Mendengar ini, Rizki menurunkan kelopak matanya dan terkekeh. "Niat baik memang nggak selalu mendapat balasan yang baik.""Aku nggak butuh kebaikanmu."Rizki pun marah setengah mati. Namun, ketika melihat Alya mengetik sarannya tadi, dia jadi merasa lebih baik dan mendengus dingin di dalam hatinya.Kemudian, seorang pramugari datang untuk mengantarkan makanan. Alya sibuk mengetik proposalnya dan tidak punya waktu, tetapi dia tiba-tiba mendengar Rizki berkata pada sang pramugari, "Berikan aku segelas anggur merah."A

    Last Updated : 2024-05-27
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 519

    Setelah 2 jam, pesawat pun mendarat di Kota Suryaloka.Meskipun dia telah menyiapkan mentalnya, tetapi begitu turun dari pesawat dan melihat bandara yang tak asing ini, tangan Alya yang tergantung di kedua sisi pun masih bergetar.Lima tahun yang lalu, dia pergi dari tempat ini.Setelah 5 tahun, bandara ini tidak banyak berubah. Alya berjalan di belakang, hatinya terasa berat.Mungkin karena sedang tenggelam dalam pikirannya, Alya tidak menyadari bahwa orang di depannya sedang memperhatikan dia yang berjalan terlalu lambat. Orang itu berhenti, lalu berbalik menatapnya.Namun, Alya masih tidak menyadarinya, sehingga dia langsung menabrak orang itu.Buk.Keningnya pun menabrak sebidang dada yang lebar.Alya berhenti melangkah, lalu mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan mata hitam Rizki.Pria itu berkata dengan dingin, "Kamu nggak lihat ke mana kamu jalan?"Mendengar ini, Alya terdiam sejenak. Dia menggosok-gosok keningnya, lalu melangkah mundur sambil mengernyit."Aku hanya sedang m

    Last Updated : 2024-05-27
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 520

    Membicarakan hal ini, Alya pun ingat.Waktu itu mereka masih di luar negeri, mereka pergi bermain dan berfoto bersama. Hari itu, Citra juga ikut berfoto.Tiga orang dewasa dan dua anak kecil.Begitu foto mereka diunggah, banyak yang bertanya-tanya apakah kedua anak itu miliknya atau milik Citra. Bahkan, tidak sedikit orang yang menanyakan kontak Alya pada Lisa.Namun, begitu mengetahui bahwa dialah ibu dari kedua anak itu, orang-orang pun menyerah."Oke, aku nggak akan banyak bicara dulu. Aku sedang menyetir dan kami sudah hampir sampai. Kamu tangani saja urusanmu di sana. Tenang saja, aku akan mengurus Maya dan Satya dengan baik.""Ya."Setelah Alya memberi instruksi pada kedua anaknya, dia pun menutup telepon.Tepat ketika dia menutup telepon, terdengar suara ketukan dari pintunya.Alya berdiri dan pergi membuka pintu.Yang berdiri di depan pintunya adalah Cahya. Begitu melihatnya, pria itu segera tersenyum."Nona Alya, di mana kita akan makan malam?"Makan malam?Setelah diingatkan

    Last Updated : 2024-05-28
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 521

    Sepuluh menit kemudian.Restoran Sangca.Alya mengembalikan daftar menu kepada seorang pelayan."Itu saja."Pelayan itu mengambil kembali daftar menunya dan mengangguk. "Oke."Setelah itu, sang pelayan pun hendak pergi sambil membawa menu tersebut.Rizki yang duduk di seberang Alya masih terus tidak berbicara.Atmosfer di antara mereka bertiga terasa aneh.Cahya sudah memilih untuk mengabaikannya, sehingga saat ini dia merasa baik-baik saja.Alya juga tidak memiliki keinginan untuk mengobrol dengan Rizki, dia pun hanya memegang ponselnya dan mencari-cari informasi.Mengetahui hal ini, Cahya pun tak dapat menahan dirinya. Di dalam hati, dia mengkritik Alya sebagai seseorang yang gila kerja.Dulu, dia kira RIzki sudah cukup gila kerja, tetapi ternyata Alya masih lebih parah.Restoran Sangca ini sangat ramai. Aroma pedas yang memenuhi udara sangat harum, tetapi hal ini tidak bagus untuk lambung Rizki.Setelah menunggu sekitar 10 menit, makanan yang Alya pesan satu per satu diantar.Sesuai

    Last Updated : 2024-05-28

Latest chapter

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status