Share

Bab 519

Setelah 2 jam, pesawat pun mendarat di Kota Suryaloka.

Meskipun dia telah menyiapkan mentalnya, tetapi begitu turun dari pesawat dan melihat bandara yang tak asing ini, tangan Alya yang tergantung di kedua sisi pun masih bergetar.

Lima tahun yang lalu, dia pergi dari tempat ini.

Setelah 5 tahun, bandara ini tidak banyak berubah. Alya berjalan di belakang, hatinya terasa berat.

Mungkin karena sedang tenggelam dalam pikirannya, Alya tidak menyadari bahwa orang di depannya sedang memperhatikan dia yang berjalan terlalu lambat. Orang itu berhenti, lalu berbalik menatapnya.

Namun, Alya masih tidak menyadarinya, sehingga dia langsung menabrak orang itu.

Buk.

Keningnya pun menabrak sebidang dada yang lebar.

Alya berhenti melangkah, lalu mengangkat kepalanya dan bertatapan dengan mata hitam Rizki.

Pria itu berkata dengan dingin, "Kamu nggak lihat ke mana kamu jalan?"

Mendengar ini, Alya terdiam sejenak. Dia menggosok-gosok keningnya, lalu melangkah mundur sambil mengernyit.

"Aku hanya sedang m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status