Share

Bab 516

"Kenapa? Takut aku akan melakukan sesuatu padamu di kelas satu?"

Alya dengan tak acuh menyimpan tiketnya. "Aku hanya ingin berhemat, kamu juga tahu kalau aku baru saja mendirikan perusahaan."

Ucapannya membuat Rizki mengerutkan kening.

"Bukankah aku sudah berinvestasi di perusahaanmu?"

"Memang, tapi perusahaanku masih belum mendapatkan laba."

Rizki terdiam.

Alya sudah menyiapkan segala alasan.

Tak lama kemudian, Rizki mencibir, "Oke."

Setelah itu, dia tidak berbicara pada Alya lagi. Dia duduk dengan mata terpejam, wajahnya sangat pucat, begitu juga dengan bibirnya.

Jika bukan karena sifat keras kepalanya, sebenarnya Alya pun tidak akan buru-buru kembali ke Kota Suryaloka hari ini.

Rizki masih belum sepenuhnya pulih, tetapi dia sudah menemani Alya pergi seperti ini. Mungkin sekarang dia sangat menderita.

Sudahlah, biarkan saja dia belajar dari kesalahannya.

Kedua pria itu duduk di kelas satu, sehingga mereka memiliki hak untuk naik pesawat lebih dulu.

Alya tidak memiliki hak seperti itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status