Share

Bab 336

Setelah mengatakan itu, Alya menyentuh hidung Maya yang putih dan kecil.

Mendengar perkataan ibunya, Maya membuka matanya yang besar dan bulat. Mengenakan piama seputih susu, Maya terlihat sangat lembut seperti puding susu yang baru saja jadi.

Dia tampak sedang memikirkan perkataan Alya dengan serius. Setelah itu, dia pun mengangguk dengan sungguh-sungguh.

"Oke. Saat aku sudah besar, aku pasti akan banyak membantu Mama!"

"Baiklah. Kalau begitu Mama dan Maya sudah menetapkannya, ya. Sana, bermainlah."

"Ya. Cium aku, Mama." Maya menunjuk keningnya sendiri.

Alya pun tersenyum dan mencium kening anaknya. Merasa puas, Maya pun berbalik dan pergi.

Ketika keluar dari dapur, Satya melihat pemandangan ini. Kecemburuan pun melintas di matanya.

Dengan langkah kecilnya, dia berjalan menghampiri Alya. Akan tetapi, dia sama sekali tidak bersuara.

Saat sedang mengelap meja, Alya menunduk dan menemukan Satya yang sedang berdiri di samping kakinya. Anak laki-laki itu menatapnya seolah sedang menunggu s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status