Share

Bab 344

"Mama bilang kita harus merawat diri dengan baik. Makanlah tepat waktu supaya tubuhmu sehat. Jadi, semuanya harus makan tepat waktu."

Ini adalah ... suara anak kecil bernama Maya itu.

Dia tidak menyangka dirinya akan mengingat suara anak kecil ini sekarang. Apakah ini suatu pertanda?

Meskipun dia sudah minum obat, perutnya masih sedikit sakit.

Rizki merapatkan bibirnya. Sebelum Cahya keluar dari kamar, dia segera menghentikannya.

"Tunggu."

Langkah Cahya terhenti. Cahya menoleh menatapnya dengan kepala tertunduk.

"Pak Rizki?"

"Tadi kamu bilang ada bubur kacang?"

Mata Cahya yang telah kehilangan cahayanya itu pun kembali berbinar. Dia segera mengangguk seperti bawang yang ditumbuk. "Benar, Pak Rizki. Itu adalah bubur kacang yang disiapkan secara khusus oleh restoran di lantai bawah."

Rizki berpikir sejenak. "Bawa masuk."

"Baik, akan segera kuambilkan."

Ketika Cahya keluar dari kamar, Dita menunggu di luar dengan gelisah.

"Pak Cahya, bagaimana? Apa Pak Rizki mau makan?"

"Mau. Ayo cepat, m
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status