Share

Bab 230

Author: Yuki
last update Last Updated: 2024-02-14 18:00:00
Setelah menyelesaikan urusan sang nenek, barulah Rizki mengirim pesan kepada Hana. Dia memberitahunya mengenai persiapan operasi Wulan dan karena itulah dia tidak bisa mengangkat teleponnya.

Hana tadinya mengira bahwa Rizki sedang menghindarinya. Jadi meskipun David akan membalaskan dendamnya, tanpa Rizki di sisinya, dia masih merasa muram.

Oleh karena itu saat menerima pesan Rizki, seketika Hana menjadi senang.

Jika Rizki tidak mengangkat teleponnya karena Wulan, maka Hana tidak bisa menyalahkannya.

Dengan hati-hati, dia pun menekan nomor telepon Rizki lagi.

Kali ini Rizki mengangkat teleponnya dengan cepat.

"Rizki."

Suara Rizki terdengar agak lelah. "Hm, beberapa hari ini tinggallah di rumah sakit dengan baik. Aku akan mencari waktu untuk menjengukmu."

"Aku tahu kamu sibuk, nggak apa-apa kalau kamu nggak sempat untuk datang ke sini." Suara dan nada bicara Hana sangat lembut bagaikan air. "Dibandingkan kondisi Nenek, luka di keningku bukan apa-apa. Kamu fokus mengurus nenekmu dulu saj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 231

    "Waktu itu perceraiannya diundur karena operasinya ditunda, berapa lama lagi aku harus menunggu? Kalau operasinya nggak ditunda, seharusnya Rizki dan Alya sudah bercerai dan begitu banyak kejadian yang nggak akan terjadi nantinya."Sampai di sini, Hana menggenggam pergelangan tangan Astrid. "Astrid, aku tahu kamu selalu memikirkanku. Tapi sekarang, hal yang paling penting adalah untuk Nenek Wulan bisa menjalankan operasinya dengan lancar. Setelah itu, barulah aku dan Rizki memiliki kesempatan. Kalau nggak ... akan sangat berbahaya kalau perceraian mereka terus ditunda. Aku nggak tahu apakah aku bisa membujuk David. Astrid, kamu selalu pandai berbicara. Maukah kamu membujuk David untukku? Minta dia untuk jangan impulsif dan jangan melakukan hal bodoh. Setelah aku menjadi istrinya RIzki, aku pasti nggak akan melupakan kebaikanmu."Mendengar kalimat terakhir, Astrid seakan-akan telah dijanjikan sesuatu."Hana, tenang saja, aku pasti akan membantumu."Hana menatapnya dengan penuh terima ka

    Last Updated : 2024-02-14
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 232

    Saat mereka masih sekolah, David memiliki kesan bahwa Alya adalah gadis yang cantik dan lemah lembut. Siapa sangka gadis itu dapat melukai orang seperti ini.Tentu saja, satu-satunya orang yang baik hati adalah Hana yang dicintainya. Wanita lainnya adalah serigala berbulu domba."Oke, kita bicara sampai di sini saja. Hari itu aku akan mengabarimu. Kalau kamu mau lakukan ya lakukanlah, kalau nggak ya sudah."Setelah selesai berbicara Astrid pun langsung pergi. Setelah dia pergi, David meludah ke aspal. Kelicikan berkilat di matanya."Wanita bodoh. Begitu Hana berada di tanganku, aku nggak akan membiarkan kalian."...Sepertinya karena percakapannya dengan Rizki di sanatorium tadi, setelah kembali ke rumah, Alya dan Rizki pun memiliki saat-saat damai yang langka.Ini adalah pertama kalinya semenjak Hana kembali dari luar negeri.Karena Wulan akan dioperasi, Rizki tidak keluyuran ke mana-mana kecuali ke perusahaan dan ke rumah. Hidupnya hanya berputar di dua tempat itu saja. Alya pun juga

    Last Updated : 2024-02-14
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 233

    Bruk!Tubuh lemah Alya pun bertabrakan dengan pintu kaca tersebut dan mengeluarkan suara yang cukup keras.Melihat pemandangan ini, sang penjaga toko terkejut dan melebarkan matanya. Kemudian dia buru-buru menghampiri Alya."Nona nggak apa-apa?"Citra yang berada di ujung telepon juga mendengarnya dan dengan kaget bertanya, "Ada apa ada apa? Alya, apa yang terjadi? Kamu nggak apa-apa?"Pundak Alya yang ditabrak tadi pun terasa sakit hingga membuatnya mengerutkan kening.Penjaga toko itu datang membantunya. Reaksi pertama Alya adalah mengecek perutnya, dia refleks mengulurkan tangannya untuk menyentuh perut kecilnya.Setelah menemukan bahwa hanya pundaknya yang sakit, barulah Alya menghela napas lega.Dia pun mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang menabraknya tadi.Entah siapa orang itu, tetapi tak bisakah dia lebih berhati-hati saat masuk?Selain itu setelah sekian lama waktu berlalu, orang yang menabraknya itu masih juga tidak meminta maaf padanya.Ketika Alya mendongak, tanpa

    Last Updated : 2024-02-15
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 234

    Memikirkan hal tersebut, David jadi merasa sangat tidak nyaman dan penasaran."Bagaimana bisa kamu mengenaliku?" Ketika berbicara, rasa mencemooh muncul di sudut bibirnya. "Bukankah nona-nona kaya seperti kalian seharusnya membenci pembuat masalah sepertiku? Saat di sekolah, aku adalah murid bermasalah. Setelah keluar dari sekolah pun, aku juga nggak berkontribusi pada masyarakat."Mendengar ini, Alya pun tercengang. Akan tetapi, dia tidak menjawab."Bukankah perkataanku benar? Apakah kamu akan merendahkanku seperti orang-orang itu?"Alya tersadar kembali, lalu mengangkat kepalanya untuk menatap David."Kamu pikir, bagaimana seseorang bisa berkontribusi pada masyarakat?"Pertanyaan ini membuat David tertegun."Tiap orang memiliki pekerjaan dan kesempatannya sendiri. Kita semua manusia, jadi aku nggak memiliki alasan untuk merendahkanmu."Dulu, Alya mungkin tidak akan menjelaskan sebanyak ini padanya.Namun sejak keluarganya bangkrut, Alya pun dapat memahami begitu banyak hal.Kemudian

    Last Updated : 2024-02-15
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 235

    Setelah kembali ke kantor, Alya meletakkan kue yang dibelinya di atas meja.Sebelum turun ke bawah tadi, suasana hati dan nafsu makannya sedang bagus.Namun sekarang, dia sama sekali tidak memiliki nafsu makan.Saat ini, yang dapat Alya pikirkan adalah kejadian David yang menabraknya di bawah tadi.Perkataan Citra pun mengingatkannya.Dia tidak ingin berprasangka buruk pada orang lain, karena mungkin saja pertemuannya dengan David hari ini hanyalah kebetulan. Lagi pula, toko kue di bawah itu selalu ramai. Wajar saja jika ada orang datang dari tempat lain untuk membeli kuenya.Akan tetapi ...Ada berapa banyak kebetulan di dunia ini?Terutama bertemu dengan teman sekolah yang sudah tidak dia temui selama bertahun-tahun, tepat setelah Hana terluka. Orang ini pun kebetulan adalah pengagum Hana.Memikirkan hal tersebut, Alya membuka bungkus kuenya. Seketika bau manis pun tercium di udara.Alya mengambil alat makan yang sudah disiapkan oleh sang penjaga toko. Dia mengambil sepotong kecil ku

    Last Updated : 2024-02-15
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 236

    Rizki tidak menduga Alya akan datang untuk menemuinya. Sedikit ekspresi pun muncul di wajahnya yang dingin."Kamu mencariku?"Mendengar ini, Alya menarik kembali tangannya yang tergantung di udara.Dia mengangguk. "Aku sedikit nggak enak badan, jadi aku nggak mau menyetir sendiri. Malam ini aku ...."Tiba-tiba Alya teringat sesuatu dan mengganti kata-katanya, dia melanjutkan, "Beberapa hari ini bolehkah aku menumpang mobilmu?""Kamu nggak enak badan di mananya?"Siapa sangka, Rizki malah segera menanyakan kesehatannya. Tatapan tajam pria itu mengamati Alya dari ujung kepala hingga ujung kaki.Alya membeku. "Um, bukan ini intinya."Sesaat kemudian, Rizki membungkuk dan memegang pundaknya. "Kalau ini bukan intinya, lalu apa? Sebenarnya kamu sakit apa?"Dia selalu merasa bahwa ada yang tidak beres dengan Alya, seolah-olah wanita ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya.Laporan medis itu ... juga membuatnya merasa curiga.Waktu itu, dia kira Alya sakit parah, sehingga Alya pun merobek la

    Last Updated : 2024-02-15
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 237

    Begitu Rizki mengangkat telepon itu, suara lembut Hana terdengar dari ujung telepon."Rizki, apa kamu sudah selesai kerja? Aku pikir, saat ini seharusnya kamu nggak sibuk. Jadi aku meneleponmu.""Hm." Rizki melirik Alya yang berdiri tidak jauh dari sana. "Aku baru selesai kerja.""Baguslah, aku takut akan mengganggu pekerjaanmu. Bagaimana dengan Nenek? Sebenarnya selama 2 hari ini aku sangat khawatir. Aku nggak bisa beristirahat dengan baik di rumah sakit. Kalau Nenek menyukaiku, aku bisa pergi ke sanatorium untuk menjaganya."Setiap kalimat yang diucapkan Hana selalu berhubungan dengan Wulan, hal ini membuat RIzki merasa bersalah. Dia pun sedikit melembutkan suaranya."Dengan luka seperti itu, kamu masih harus beristirahat di rumah sakit. Jangan pikirkan hal lain dulu.""Aku tahu, Rizki. Aku hanya mengkhawatirkan Nenek .... Bagaimana kalau kamu menjemputku setelah Nenek masuk ke ruang operasi? Dengan begitu Nenek nggak akan melihatku dan Nenek nggak akan marah."Pada hari operasi?Riz

    Last Updated : 2024-02-16
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 238

    Rizki merasa sikap Alya saat ini mirip dengan saat mereka masih kecil. Di seperti memiliki sebuah ekor kecil di belakangnya.Rizki bukan hanya tidak merasa kesal, dia bahkan merasa senang. Dia bahkan merasa ... kalau Alya mau, dia tidak keberatan membiarkan Alya mengikutinya seperti ini untuk seumur hidup.Pikiran yang tersembunyi jauh di dalam lubuk hatinya ini, memaksa Rizki untuk memikirkan kembali perasaannya.Namun tiap kali dia memikirkan hal ini, sosok wanita lain muncul di pikirannya. Wanita itu cantik dan menyedihkan. Meskipun terlihat lemah, wanita itu mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkannya. Selain itu, wanita tersebut juga selalu memikirkannya.Rizki juga sudah menjanjikan, bahwa tempat di sisinya akan selalu disimpan untuk wanita itu.Menyadari bahwa pikirannya mulai mengalami konflik batin, Rizki merasa bahwa ini adalah sebuah lelucon yang dimainkan oleh takdir.Jika tidak, bagaimana bisa terdapat dua orang di dalam hati seseorang?Memikirkan hal ini, Rizki langsung m

    Last Updated : 2024-02-16

Latest chapter

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status