Share

Bab 182

Jadi orang yang datang setelah itu, hanya dianggap teman oleh Alya.

"Kamu melamun apa?" Irfan mengajak Alya, "Ayo berdiri, kamu nggak kedinginan duduk di sini?"

Alya pun tersadar dari lamunannya. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata, "Lupakan saja camilannya, aku juga nggak lapar. Selain itu ...."

"Pesta penyambutanku jadi seperti ini, apa kamu nggak kasihan padaku? Anggap saja camilan ini sebagai ganti rugi untukku, oke?"

Jika dikatakan seperti ini, Alya memang merasa agak bersalah.

Malam ini seharusnya mereka menyambut kepulangan Irfan, tetapi karena masalah dia dan Hana, semua orang pun bubar dengan perasaan tidak enak.

Meskipun bukan dia yang memulai masalah itu, dia tetap masih bertanggung jawab.

Setelah memikirkannya baik-baik, Alya mengangguk.

"Oke."

Irfan tersenyum. "Mau makan apa?"

Dua puluh menit kemudian.

Mereka berdua duduk di dalam sebuah restoran yang menyajikan bubur makanan laut.

Saat ini tidak banyak orang yang makan camilan malam, sehingga restorannya pun kosong. Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status