Share

Bab 179

Ketika keningnya hampir mengenai tangga, Hana sadar bahwa situasinya telah berada di luar kendali.

Dia hanya berencana untuk jatuh saja, bukan membuat cacat wajahnya.

Hana refleks menutupi wajahnya dengan tangan, tetapi dia masih jatuh dengan cukup keras.

Dengan suara gedebuk, semua orang yang berada di sana pun mendengarnya.

"Hana!"

Teman-temannya bereaksi dan satu per satu menghampiri.

Kebetulan, orang-orang dari dalam ruang pribadi sekarang juga telah datang menghampiri.

Alya berdiri di tempat, tangannya masih di posisi yang sama dengan tadi. Dia melihat telapak tangannya sendiri, perlahan matanya pun menyipit.

Jelas-jelas dia belum menyentuh Hana, jadi kenapa Hana jatuh? Apa wanita itu keseleo?

Tiba-tiba, pada saat itu terdengar suara yang dingin.

"Ada apa?"

Alya akhirnya menemukan sedikit petunjuk.

Rizki dan Irfan datang menghampiri. Ketika melihat rambut Alya yang sudah berantakan, ekspresi Rizki seketika berubah. Dia segera memegang bahu Alya dan memutar-mutar tubuh wanita itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status