Share

Bab 178

Penulis: Yuki
Teman-teman Hana, termasuk Hana sendiri, semuanya tercengang. Mungkin mereka tidak menyangka bahwa saat semua orang sedang berbicara, Astrid tiba-tiba akan menggunakan kekerasan.

Mereka yang bisa membangun hubungan dengan Hana, sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup kaya. Meskipun perusahaan keluarga mereka tidak bisa dibandingkan dengan milik Keluarga Adelia, keluarga mereka masih merupakan keluarga yang terhormat. Sebagai putri dari keluarga tersebut, bagaimana mungkin mereka berani mempermalukan keluarga mereka?

Jadi, pada dasarnya mereka tak akan memaki dan melakukan kekerasan seperti ini.

Akan tetapi, mereka tidak menduga Astrid akan seimpulsif ini.

Bahkan Hana juga terkejut melihat pemandangan ini. Dia memang ingin memberi Alya sebuah pelajaran, dia juga sangat membenci Alya.

Namun ... melakukan kekerasan seperti ini mungkin akan membuat hubungannya dengan Rizki menjadi buruk. Metode ini tidak pernah ada dalam rencananya.

Oleh karena itu saat dia melihat pemandangan ini, dia
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 179

    Ketika keningnya hampir mengenai tangga, Hana sadar bahwa situasinya telah berada di luar kendali.Dia hanya berencana untuk jatuh saja, bukan membuat cacat wajahnya.Hana refleks menutupi wajahnya dengan tangan, tetapi dia masih jatuh dengan cukup keras.Dengan suara gedebuk, semua orang yang berada di sana pun mendengarnya."Hana!"Teman-temannya bereaksi dan satu per satu menghampiri.Kebetulan, orang-orang dari dalam ruang pribadi sekarang juga telah datang menghampiri.Alya berdiri di tempat, tangannya masih di posisi yang sama dengan tadi. Dia melihat telapak tangannya sendiri, perlahan matanya pun menyipit.Jelas-jelas dia belum menyentuh Hana, jadi kenapa Hana jatuh? Apa wanita itu keseleo?Tiba-tiba, pada saat itu terdengar suara yang dingin."Ada apa?"Alya akhirnya menemukan sedikit petunjuk.Rizki dan Irfan datang menghampiri. Ketika melihat rambut Alya yang sudah berantakan, ekspresi Rizki seketika berubah. Dia segera memegang bahu Alya dan memutar-mutar tubuh wanita itu.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 180

    Orang yang didorong adalah Hana?Jika memang Alya yang mendorongnya, luka ini terlalu parah ....Semua orang memandang Alya dengan hati-hati. Alya berdiri di sana dengan raut wajah tak acuh, dia melihat Rizki yang mengangkat Hana dari lantai. Pria itu dengan dingin berkata, "Sekarang jangan pedulikan hal lain, kita pergi ke rumah sakit dulu untuk mengobati lukanya."Dia menggendong Hana dan berjalan melewati Alya.Semua teman Hana mengikutinya. Saat mereka melewati Alya, Astrid menatapnya dengan penuh kemenangan. "Sekarang kita lihat bagaimana kamu akan menjelaskannya."Setelah mengatai Alya, dia pun berjalan pergi dengan pincang.Orang-orang yang tadi berada di dalam ruangan, sekarang merasa canggung dan saling memandang.Lagi pula, hari ini adalah pesta penyambutan Irfan. Namun, siapa sangka pestanya jadi seperti ini. Semua orang hanya bisa meminta maaf pada Irfan.Akan tetapi, Irfan masih dengan lembut memberi tahu mereka dengan lantang bahwa dia tidak apa-apa. Kemudian, dia menyuru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 181

    Alya tidak menjawab.Mendengar sahabatnya hanya diam saja, Citra pun menghela napas."Aku tahu kamu nggak bisa menganggapnya seburuk itu. Dia pernah menolongmu, sehingga kamu terjebak di dalam rasa utang budimu. Tapi coba kamu pikirkan, dia bahkan berniat buruk padamu. Dia memang pernah membantumu, kita nggak akan melupakan itu dan akan membalas budinya bila ada kesempatan. Tapi jujur saja, hanya karena dia pernah membantumu dulu, bukan artinya dia nggak akan melukaimu sekarang.""Ya, aku mengerti." Alya mengangguk.Citra menyadari emosi temannya yang suram dan mengusulkan, "Bagaimana kalau malam ini kamu ke tempatku? Aku akan menemanimu mengobrol semalaman. Besok aku juga bisa ambil cuti.""Nggak usah."Alya menggelengkan kepalanya. "Nenek masih ada di rumah, aku nggak bisa nggak pulang."Apalagi, kejadian malam ini membuat pikiran Alya makin jelas. Tadinya setelah mendengar perkataan Andi, Alya masih memiliki sedikit fantasi. Sekarang, bahkan fantasi itu pun sudah dihancurkan.Salah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 182

    Jadi orang yang datang setelah itu, hanya dianggap teman oleh Alya."Kamu melamun apa?" Irfan mengajak Alya, "Ayo berdiri, kamu nggak kedinginan duduk di sini?"Alya pun tersadar dari lamunannya. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata, "Lupakan saja camilannya, aku juga nggak lapar. Selain itu ....""Pesta penyambutanku jadi seperti ini, apa kamu nggak kasihan padaku? Anggap saja camilan ini sebagai ganti rugi untukku, oke?"Jika dikatakan seperti ini, Alya memang merasa agak bersalah.Malam ini seharusnya mereka menyambut kepulangan Irfan, tetapi karena masalah dia dan Hana, semua orang pun bubar dengan perasaan tidak enak.Meskipun bukan dia yang memulai masalah itu, dia tetap masih bertanggung jawab.Setelah memikirkannya baik-baik, Alya mengangguk."Oke."Irfan tersenyum. "Mau makan apa?"Dua puluh menit kemudian.Mereka berdua duduk di dalam sebuah restoran yang menyajikan bubur makanan laut.Saat ini tidak banyak orang yang makan camilan malam, sehingga restorannya pun kosong. Al

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 183

    Memikirkan hal tersebut, Alya pun mengalihkan pandangannya, menghindari tatapan Irfan. Dia berkata, "Kamu berencana mengembangkan bisnismu di sini untuk jangka waktu panjang?""Ya, setengah bulan lagi mungkin sudah stabil."Saat ini Alya pun melanjutkan, "Kalau begitu, kuucapkan selamat lebih dulu atas berkembangnya bisnismu di sini. Tapi sepertinya nanti pekerjaanku akan sangat sibuk, aku mungkin nggak punya waktu untuk bermain."Mendengar ini, bagaimana mungkin Irfan tidak memahami penghindaran dan penolakan Alya yang tersirat?Akan tetapi, dia yang sekarang bukan lagi anak muda yang tidak sabaran. Sekarang dia adalah seorang pria dewasa, tentu saja dia tahu bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa diburu-buru.Setelah bertahun-tahun, dia sudah lama bersiap untuk melakukan pendekatan yang lambat dan pertarungan yang lama ini. Tentu saja dia tidak akan terburu-buru, dia juga tidak akan mundur hanya karena penolakan tidak langsung Alya."Nggak masalah, kita bisa bertemu lagi saat kamu pu

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 184

    Namun ketika dia mengetahui kebangkrutan Keluarga Kartika, Rizki sudah membereskan semuanya untuk Alya.Karena pada saat itu, adik perempuannya yang baik hati khawatir kejadian ini akan memengaruhi studinya. Jadi adiknya tidak mengizinkan sang informan untuk memberitahunya, lalu mati-matian menyembunyikan kejadian tersebut darinya.Ketika dia merasa ada yang tidak beres dan bertanya, barulah dia mengetahui betapa besarnya kejadian itu.Sejak dulu, gadis kecil ini selalu menyukai Rizki dan dia telah tertinggal satu langkah.Namun ternyata, dia juga masih tertinggal satu langkah untuk menolong Alya."Pokoknya mulai sekarang, langsung bilang saja kalau kamu butuh bantuan."Kali ini, dia tidak akan seperti dulu lagi. Dia juga tidak akan melepaskan Alya.Akhirnya, mobil itu pun tiba di gerbang rumah. Alya membuka sabuk pengamannya dan berkata, "Terima kasih sudah mengantarku. Aku duluan ya, kamu hati-hati di jalan."Irfan menatapnya dan mengangguk. "Ya, kamu cepatlah beristirahat."Kemudian

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 185

    Perkataan Rizki seharusnya dilanjutkan dengan aku melihatmu pulang naik mobilnya Irfan.Namun begitu kalimat itu mencapai bibir, Rizki malah tidak mengucapkannya.Rizki berpikir, mungkin Alya sendiri yang akan menjelaskannya. Lagi pula orang itu sampai mengantar Alya ke pintu.Akan tetapi saat pertanyaan tersebut mencapai telinga Alya, dia mengira Rizki membicarakan luka Hana.Alya yakin dirinya tidak mendorong Hana, tetapi bila dia mengatakan seperti itu, akankah Rizki percaya?Pria itu mungkin hanya akan memercayai Hana, 'kan?Memikirkan hal tersebut, Alya bertanya kembali padanya, "Bagaimana dia mengatakannya padamu?""Apa?"Untuk sesaat Rizki tidak bereaksi, karena perhatiannya masih terfokus pada Alya yang diantar pulang oleh Irfan.Sesaat kemudian, dia pun menyadari hal apa yang ditanyakan Alya."Maksudmu Hana?"Hana, dia memanggilnya dengan begitu hangat.Alya tersenyum. "Ya, bukankah dia terluka? Akankah kamu percaya kalau aku bilang dia jatuh sendiri?"Setelah mengatakan itu,

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 186

    "Aku tahu malam ini terasa nggak adil bagimu, tapi aku janji, pasti ....""Kamu mau keluar atau nggak?"Alya mengambil sebuah botol sabun dan melemparnya pada Rizki."Pergi!"Rizki yang tadinya ingin menjelaskan pun tercengang di tempat.Ini pertama kalinya Alya berbicara sekasar ini padanya.Rizki berdiri di tempat, menatap wanita di depannya dengan wajah pucat. Bibirnya dirapatkan hingga membentuk garis lurus, menunjukkan emosinya saat ini.Sementara itu, Alya berdiri di sana dengan tatapan dingin. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia tidak ingin melihat Rizki lagi.Setelah terdiam beberapa saat, Rizki akhirnya berbalik dan pergi.Setelah pria itu pergi, bahu Alya seolah kehilangan tenaga. Dia hampir jatuh dan cepat-cepat memegang dinding. Kemudian dia perlahan bersandar pada dinding dan duduk, lalu memejamkan matanya.Barusan, perkataan Rizki mungkin telah memicu amarahnya meledak, sehingga sekarang dia merasa pusing dan mual.Mual?Seolah teringat sesuatu, Alya segera membuka matanya.

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status