Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 01. Menantu Sampah

Share

Kebangkitan Naga Perang
Kebangkitan Naga Perang
Author: Zhu Phi

01. Menantu Sampah

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-08-22 16:39:31

"RENDY!"

Teriakan melengking seorang wanita paruh baya seketika memenuhi rumah mewah itu.

Rendy Wang yang sedang mengepel lantai sontak mengerutkan kening melihat Ibu Mertuanya yang tampak marah. "Ada apa, Ma?" tanya pria 28 tahun itu, sopan.

"Cepat kamu buang air kotor bekas cuci kaki aku dan istrimu! Dasar menantu sampah tak berguna! Mengepel saja begitu lamanya!" hina wanita yang sedang berbaring di Sofa Bed dengan anak gadisnya.

Mendengar itu, Rendy pun bergegas mengambil baskom air bekas rendaman kaki ibu mertuanya, disusul baskom air bekas rendaman kaki istrinya.

Tak tampak emosi di wajahnya meski diperlakukan tak manusiawi.

Hal ini justru membuat Vera–sang mertua–semakin kesal.

"Ck! Dasar pria memble! Beruntung Cindy mau menikahimu! Apa yang bisa dilihat dari penampilanmu yang lusuh itu, sih? Menyusahkan saja!"

Kali ini, Rendy melihat ke arah Cindy.

Ia ingin mengetahui reaksi istrinya itu yang ternyata … mengalihkan pandangan?

Brak!

"Ngapain kamu lihat-lihat? Cepat ganti baskom cuci kaki kami! Mual aku melihatmu lama-lama."

Vera Huang memukul meja, lalu kembali menghujani cacian dan makian terhadap Rendy.

Namun, Rendy tetap tak melawan.

Pria itu justru menurut untuk melaksanakan tugasnya, seperti biasa.

Sejak tiga tahun lalu, Rendy datang ke kediaman Huang.

Dia langsung melamar Cindy Huang untuk menjadi istrinya.

Tentu saja, Vera Huang tidak setuju kalau anak gadisnya yang cantik menikah dengan pemuda lusuh dan miskin seperti Rendy!

Penampilan pria itu terlihat lusuh dan miskin. Tidak ada kelebihan apapun yang bisa membuat hati wanita glamour yang terkenal mata duitan dan selalu menghina orang miskin itu–melunak.

Namun, Rendy tak menyerah. Ia bisa meyakinkan Vera saat itu kalau dia bisa membahagiakan Cindy.

Janji yang pada waktu itu sangat meyakinkan, tapi seiring waktu Vera merasa tidak ada realisasi dari menantu sampahnya itu.

"Dasar penipu! Emas dan permata, katamu?” ucap Vera, begitu kesal kala teringat kejadian itu, “sudah tiga tahun berlalu, tapi nasibmu masih saja begini. Lebih baik, Kau mat–”

"-Ma!” potong Cindy tiba-tiba, “Rendy sudah berusaha, tapi dia hanyalah tamatan universitas yang tak terkenal sehingga sulit untuk mendapatkan jabatan yang empuk di perusahaan besar. Apa kita tidak bisa mempekerjakan Rendy, Ma? Perusahaan kita ‘kan masih butuh beberapa karyawan baru. Mungkin, Rendy bisa masuk ke sana."

"APA?!!" Mertua Rendy berdiri tiba-tiba, hingga baskom air hangat yang telah diganti oleh Rendy terlempar menghantam wajah pemuda ini dengan kerasnya.

Tapi, presiden komisaris Huang Corporation itu tak peduli dan justru kembali berteriak, "Kamu hendak memasukkan sampah ini ke dalam perusahaan keluarga kita? CEO macam apa kamu ini, Cindy? Rendy hanyalah sampah masyarakat yang pantas jadi pembantu saja di dalam rumah ini. Dia tidak pantas untuk kerja sebagai pegawai kantoran, terlalu bagus bagi dia!"

Saat ini, Huang Corporation, perusahaan miliknya yang berada di Grade C, sedang mengalami krisis keuangan yang menggerogoti likuiditasnya.

Ia sangat memerlukan dukungan dari Serikat Dagang dan Industri untuk mendapatkan pinjaman modal besar agar bisa menutupi kerugian dan memberikan suntikan modal baru untuk pengembangan perusahaan jika tak ingin usahanya jatuh.

Tapi, Vera malah punya menantu tak berguna yang bagai parasit dan menumpang hidup saja!

Apa yang bisa pria gembel ini lakukan?

Ditatapnya kejam Rendy yang wajahnya kini agak bengkak terkena baskom air yang terlempar oleh hentakan kakinya.

Sementara itu, Cindy tampak tak nyaman.

Dia tidak kuasa melawan ibunya yang otoriter dan sangat membenci suaminya. Entah apa salah Rendy terhadap ibunya sehingga diperlakukan hina, seperti ini?

Hanya saja, Cindy kesal karena Rendy tampak menerima saja dengan pasrah perlakuan biadab dari ibunya, tanpa melawan sama sekali.

Suaminya ini bahkan masih bisa tersenyum, padahal sudut bibirnya kini sudah berdarah!

Tangan Cindy mengepal. "Ma ... kenapa sih mama begitu benci sama Rendy? Memangnya dia salah apa terhadap mama?" tanyanya, memberanikan diri.

"Benci? Sampah macam suamimu ini, memang dilahirkan untuk dihina dan dibenci oleh setiap orang! Jadi, tak butuh alasan. Apa kamu paham sekarang, Cindy Huang?"

Vera mulai menyebutkan nama lengkap Cindy–kebiasaannya ketika marah besar.

Cindy menatap nanar ibunya. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Rendy tersenyum padanya. "Tidak apa-apa, istriku ... aku tidak merasa dihina kok!"

"Siapa yang beri izin kamu bicara? Dasar sampah! Beraninya kamu menyela pembicaraanku dengan anakku?" Mata Vera mendelik dengan wajah masam menatap tajam Rendy Wang, seakan hendak menelan pria ini hidup-hidup.

"Gara-gara kamu, sekarang Cindy juga mulai berani melawanku! Apa yang telah kamu katakan terhadap istrimu, hah?"

Wajah Cindy kembali menunjukkan ketidaknyamanan.  "Sudahlah, Ma. Bukankah hari ini ada perayaan pesta ulang tahun mama? Kenapa kita tidak pergi saja ke salon ternama untuk menata rambut?" ucapnya, berusaha mencari cara untuk menjauhkan sang ibu dari Rendy.

Dan untungnya, berhasil….

"Oh iya!” ucap Vera, tersadar, “coba, kamu minta James Chung untuk menjemput kita. Anak muda itu sepertinya mengenal orang seterkenal Naga Perang! Jika kita dekat padanya, pasti akan bermanfaat bagi keluarga kita. Terlebih, jika dia menjadi suamimu."

Chung Industries bergerak di bidang perkapalan dan pertambangan yang menjadi sumber utama penghasilan perusahaan dan berada di Grade B Serikat Dagang dan Industri– peringkat tertinggi di dalam dunia perdagangan dan industri.

Walau perusahaannya tidaklah Grade A, seperti perusahaan yang dipimpin oleh Naga Perang, tak apa.

Taipan muda itu memang terlalu jenius!

Bahkan, Ketua serikat dagang, sangat berhutang budi padanya.

Vera sungguh penasaran. Sayangnya, selain orang di circle sang Naga Perang, tidak ada yang tahu rupa dari pria yang mendadak hilang tiga tahun lalu itu.

Hebatnya, anak buah Naga Perang masih menguasai seluruh jaringan bisnis yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan Grade B untuk meraih keuntungan.

Katrin Chow, tangan kanannya itu, bahkan menjadi sosok pebisnis yang sangat ditakuti oleh pebisnis di negara Khatulistiwa.

Sikapnya yang kejam dan tanpa ampun membuat gentar semua pemilik kerajaan bisnis di Khatulistiwa dan berbagai negara, termasuk Vera.

Sebab, wanita itu bisa membuat miskin satu kerajaan bisnis besar hanya dalam semalam saja!

Seandainya saja, putrinya bisa menikahi Naga Perang….

Vera menggelengkan kepala–memikirkan hal yang mustahil itu.

Lebih baik, ia berfokus pada James Chung yang merupakan pewaris tunggal Kerajaan bisnis Chung Industries.

Dia yakin ayah James yang merupakan anggota kehormatan Serikat Dagang dan Industri, bisa membantu perusahaan Vera menjadi anggota serikat bila Cindy menikah dengan James.

Setidaknya, jauh lebih baik dari Rendy Wang, menantu sampahnya ini!

Cindy juga merasa keberatan untuk minta pertolongan James menjemput mereka karena dia tahu kalau James sudah lama mengejar dirinya.

"Ma ... apa perlu minta James menjemput kita? Lebih baik kita pergi sendiri saja, jangan menganggu kerjanya," kata Cindy beralasan.

Vera berpikir sebentar kemudian menyetujui permintaan anak gadisnya ini, "Aku setuju. Kita tak boleh mengganggu pekerjaan calon menantuku itu. Tapi, jangan lupa, undang dia untuk datang ke pesta ulang tahunku! Kehadirannya jauh lebih penting dari suamimu ini."

"Hahaha....”

Wanita culas itu tertawa puas sebelum berlalu bersama Cindy menuju Salon terbaik untuk kalangan atas di kota.

Sayangnya, wanita itu tak tahu jika … diam-diam, tangan Rendy mengepal.

Pria yang biasanya tampak ramah dan tak berdaya ini, memberikan sotrot mata tajam dan begitu dingin tatapannya, serta tersenyum sinis.

Rendy mengambil ponsel miliknya, lalu mengirimkan sebuah pesan yang akan membuat terkejut 4 wanita cantik dan paling berpengaruh di negara Khatulistiwa.

[Penyamaranku berakhir. Segera siapkan semuanya. Aku ingin menunjukkan siapa Naga Perang yang sebenarnya.]

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Thanks teman2 semuanya :)
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Hooh ... kenapa hayo :)
goodnovel comment avatar
Nathan Ryuu
knp yak, yg namanya Vera biasanya meresahkan /heh!/
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kebangkitan Naga Perang   02. Kesombongan James Chung

    Kota Kartanesia, Khatulistiwa.Seorang wanita cantik berumur awal 30-an yang menguasai roda perekonomian negara Khatulistiwa buru-buru membuka telepon genggamnya. Setelah sekian lama, nomor rahasia yang hanya dimiliki “Empat Elemental Naga”--pengikut setia sang Naga Perang mengirimkan sebuah pesan. Katrin Chow langsung tersenyum membaca pesan yang tertera di layar ponselnya. Hanya 3 kalimat, tapi sudah cukup bagi Katrin memahami keinginan Naga Perang yang merupakan bos-nya selama ini. [Siap, Ketua! Tambang Emas di Jayanesia dan Tambang Minyak di Timornesia akan segera beralih nama menjadi milikmu.] [Jabatan CEO Perusahaan Wang Industries juga akan langsung diserahkan kepada Ketua.] [Proses balik nama untuk saham Perusahaan Wang Industries dan Sun City sebesar 75%, segera dilaksanakan] [Selamat datang kembali, Ketua] Tak lama, wanita yang terkenal akan kemampuan ilmu bela diri dan bisnisnya itu, langsung menelepon bawahannya. Ia juga meneruskan pesan sang ketua pada

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   03. Undangan Makan Malam

    “Menantu gila! Apa yang Kau lakukan?” teriak Vera, murka. Ia tak mengerti jalan pikiran Rendy. Sejak dulu, selalu menurut. Kenapa sekarang berubah? “Dasar, pria idiot!” timpal James lalu mengeluarkan sebuah undangan, “Apa kau tak tahu undangan ini sulit didapatkan, bahkan oleh keluarga istrimu?” Rendy melirik sinis undangan berwarna merah itu. "Baru undangan kelas menengah saja kamu sudah sombong. Belum tentu tamu undangan kelas menengah bisa bertemu Naga Perang." Wajah James memerah. "Apa yang kamu tahu tentang undangan ini? Undangan merah sudah termasuk bagus untuk perusahaan Grade C!" murkanya. "Aku bisa memberikan undangan emas yang bisa duduk berdampingan dengan Naga Perang kalau keluarga Huang menginginkannya!” balas Rendy, “Jadi, buat apa undangan sampah yang kamu berikan kepada keluarga ini?" “Hahaha!” "Suami tidak bergunamu ini sepertinya sudah gila, Cindy! Kalau Keluarga Huang tak mau undangan ini, bisa aku tarik kembali!" kata James sambil mencoba mengambil

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   04. Kejadian Tak Terduga

    James sempat terkejut dan ketakutan melihat sorot mata tajam Rendy. Namun, ia mengenyahkannya karena mengingat Rendy hanyalah sampah di Keluarga Huang. "Cindy, pakailah gaun pesta yang bagus agar bisa menarik perhatian Naga Perang!' ucapnya sambil melirik mengejek ke arah Rendy, “aku akan menjemputmu nanti.” Setelahnya, James pun pergi ditemani oleh Vera yang mengantarkannya ke depan. Sikap wanita paruh baya itu begitu hormat, berbeda jauh saat menghadapi menantunya. *** "Kamu harus mengendalikan emosimu, Ren ... kalau mau masuk ke dalam bisnis Huang Industries, kamu harus bersikap tenang dan tidak gampang marah!" ucap Cindy kala mereka berdua "Aku tidak suka pandangan matanya yang mesum, yang melecehkanmu, Cin!" "Tenang saja, aku bisa menjaga diri. Oh, iya, aku hendak beli gaun pesta yang pantas untuk aku pakai nanti saat bertemu Naga Perang. Apa kamu bisa menemaniku?" "Tentu saja! Aku dengan senang hati akan menemanimu untuk memilih gaun pesta yang cocok untukmu!' kata Rend

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   05. Kejamnya Hezkil dan Tristan

    Mobil mewah merah melaju kencang dalam misi mengejar MBenz yang disetir oleh Rendy Wang, seseorang yang dianggap sampah tapi ternyata memiliki talenta luar biasa. Angin kencang menyentuh wajah Hezkil Wu yang bengis, penuh hawa membunuh. "Kurang ajar! Akan kupatahkan kaki dan tangan sampah brengsek itu! Beraninya menghina kemampuanku sebagai pembalap Super Car!" gerutunya. Suaranya bergetar dengan amarah yang mendidih. "Terlalu bagus kalau hanya dipatahkan kaki dan tangannya! Siksa saja dahulu, kemudian buang ke laut setelah mematahkan seluruh kaki dan tangannya, baru puas!" hasut Tristan Liu, duduk kaku dengan wajah pucat di samping Hezkil. Ruang sempit dalam mobil merah ini membuatnya kesulitan bernapas, setiap gerakan terasa seperti beban yang menekan. akhirnya, sesuatu yang ditahan lama terlepas juga ... Duuuut…! Tanpa sadar, Tristan mengeluarkan gas busuk yang langsung mengacaukan konsentrasi Hezkil. "Kamu ini apa-apaan sih? Memalukan keluarga Liu saja!" tegurnya dengan na

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   06. Keahlian Rendy

    “Aaaa!” Cindy tak sengaja berteriak kala merasakan jantungnya berdegup kencang. Matanya melirik ke kaca spion melihat bayangan mobil mewah merah yang mendekat dengan kecepatan mengerikan. "Rendy, mereka semakin dekat! Apa yang harus kita lakukan?" paniknya. "Tenang, Cindy. Aku akan mengatasinya." Suaranya tenang, namun ada ketegangan yang tak bisa disembunyikan. Dia menambah kecepatan, mencoba menghindar dari kejaran gila Hezkil. Hal ini membuat Hezkil, di dalam mobil mewahnya, merasakan adrenalin mengalir deras. Angin yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka membawa aroma laut yang asin. Namun, dia tidak peduli. Semangat bertemu Naga Perang dan keinginannya untuk menghancurkan Rendy melebihi segalanya. Sementara itu, Tristan yang melihat ekspresi gila Hezkil, merasa ketakutan sekaligus kagum. "Lakukan, Hez! Tunjukkan padanya siapa yang berkuasa!" Tak lama, mobil mewah merah ini mendekat, jaraknya hanya beberapa meter lagi. Hezkil menyiapkan diri untuk benturan. "I

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   07. Kisah Sepotong Lemper Ayam

    Sementara itu, Cindy Huang menarik napas panjang. Lolos dari maut tetap saja membuat dirinya sulit mengendalikan diri. Hanya saja, satu pertanyaan mengusiknya saat ini. "Dari mana kamu belajar menyetir sehebat itu? Aku jadi merasa tidak mengenalimu lagi, Rendy!" ujarnya dengan wajah penasaran. Sungguh, suaminya sangat mahir mengemudikan mobil mewah. Padahal, setirannya agak berbeda dengan mobil biasa. "Kamu masih ingat kedai roti dan kue milik kakekmu, tidak?” Alih-alih menjawab, Rendy justru bertanya tiba-tiba. Hal ini membuat Cindy membelalak. "Kok kamu tahu kalau aku dulu sering berada di kedai makanan kakek?" Masa kecilnya memang lebih banyak dihabiskan di kedai roti dan kue milik kakeknya yang dahulu ada di jalanan yang sedang mereka lewati. Wajah penasaran Cindy membuat Rendy tersenyum. Dulu, Naga Perang bukan siapa-siapa. Dia hanyalah pembunuh bayaran yang sangat terlatih dan selalu sukses melaksanakan tugasnya. Namun suatu hari, terjadi pengkhianatan di organisa

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   08. Kasir Murahan Butik Ternama

    Berbeda dengan Hezkil yang kebingungan, Cindy sudah jauh lebih tenang. Putri keluarga Huang itu kini turun dengan anggunnya di depan Butik Channel yang menjadi favoritnya. Seorang petugas Valet pun menghampiri Rendy di mobil. "Mas, biar aku bawa mobil ini ke tempat parkir khusus!" "Biar petugas Valet yang parkirkan mobilnya, Ren ... kamu ikut masuk saja!” ujar Cindy. "Beruntung sekali sopir ini ... sudah pakaiannya lusuh seperti itu, majikannya begitu baik pada dirinya," gerutu petugas Vaalet sambil mengambil alih mobil MBenz dari tangan Rendy. Tampilan mewah sudah terlihat di halaman depan butik yang hanya bisa dikunjungi oleh orang-orang kaya ini. Begitu masuk ke dalam butik, hawa dingin dan wangi aromatherapy langsung menerpa Rendy membuatnya agak mual. "Selamat datang Nona Cindy!" sapa gadis penjaga butik yang berada di meja kasir sambil sedikit membungkukkan tubuhnya. Namun, wangi parfum murahan yang menusuk hidung langsung tercium dan menerpa hidung Rendy. HAA

    Last Updated : 2024-08-22
  • Kebangkitan Naga Perang   09. Ketegasan Katrin Chow

    Tadi, Katrin Chow mendapat kabar kalau Naga Perang sedang berada di Kota Buitenzorg dan sedang menuju ke kawasan butik ternama di kota tersebut. Namun, ponsel Naga Perang sepertinya dimatikan, sehingga Katrin Chow kesulitan menghubungi pemimpinnya ini. Rasa cemas membuatnya segera menyusul ke Kota Buitenzorg dan memasuki Butik Channel. Terlebih, ada yang hendak dibicarakannya secara langsung kepadanya. Tapi, siapa sangka Katrin justru melihat Naga Perang tengah diseret oleh Sekurity Butik? Butik-butik terkenal yang berseliweran di sepanjang jalan yang menjadi pusat fashion ini dimiliki oleh perusahaan yang berada di bawah pimpinan Naga Perang. Jadi, orang yang tengah diseret-seret oleh Sekurity Butik ini adalah pemilik Butik Channel juga!Kenapa Naga Perang diam saja diseret seperti itu? Katrin Chow sudah hendak menjelaskan siapa Rendy, tapi kerlingan mata sang atasan membuatnya berbalik mengatur siasat lainnya. "Kenapa kalian bertindak kasar terhadap pelanggan? Tidak bole

    Last Updated : 2024-08-22

Latest chapter

  • Kebangkitan Naga Perang   499. Menuju Negeri Malam

    Rendy berdiri di ambang jendela kaca yang terbuka lebar, menatap langit jingga yang perlahan memudar menjadi kelam. Di tangannya, sebuah map tebal bertuliskan "Organisasi Naga Hitam" diserahkan kepada Katrin. Ia menatap wanita itu dalam-dalam, seolah menitipkan beban dunia di pundaknya."Tolong telusuri ini lebih jauh. Aku harus pergi," suaranya dalam dan tenang, namun sarat dengan urgensi yang terpendam.Katrin hanya mengangguk. Matanya memantulkan cahaya layar komputer, namun sorotnya penuh dengan kesungguhan."Kau tahu aku tak akan main-main soal ini. Hati-hati, Ketua."Rendy membalas dengan senyum tipis sebelum melangkah pergi, pikirannya sudah melayang ke nama-nama yang telah lama tak ia jumpai—Sheila, Carissa, Selina, dan Seruni. Keempat wanita itu bukan hanya sekadar rekan, mereka adalah Elemental Naga yang pernah menyatu dengannya di Dunia Paralel.Nmun di Dunia Nyata ini mereka adalah musuh besarnya yang pernah konfrontasi dengannya.Berdasarkan informasi tentag keempat wanit

  • Kebangkitan Naga Perang   498. Playing Victim

    Ruang tamu di kantor Menara Naga Perang terasa dingin meski matahari masih menggantung di langit. Ketegangan melingkupi udara seperti kabut yang tak terlihat. Rendy berdiri tegak di hadapan Vera, matanya menyala tajam seperti bara yang menyala pelan namun pasti. Nafasnya teratur, tapi suara yang keluar dari bibirnya menyimpan gelegak emosi yang ditahan dengan susah payah.“Aku ingin tahu,” katanya, tajam dan tanpa basa-basi, “siapa yang menghubungimu untuk ikut demonstrasi di depan Menara Naga Perang?”Matanya menusuk lurus ke arah Vera.“Jangan coba-coba menyangkal.”Vera mengerjap. Sesaat, bibirnya bergerak seolah hendak menyusun alasan. Tapi tatapan Rendy terlalu dingin, terlalu tegas. Seperti paku yang menghentikan langkahnya untuk berbohong.“A-aku tidak tahu siapa...” ujarnya dengan suara gemetar. Ia memainkan jari-jarinya, menyatukannya lalu melepas, gugup dan tertekan. “Aku hanya menerima telepon, suara laki-laki tak kukenal. Dia hanya... memintaku menyetujui demonstrasi menun

  • Kebangkitan Naga Perang   497. Aura Naga Perang

    Di pojok ruangan yang remang, Rendy berdiri nyaris tak bergerak. Tubuhnya bersandar santai pada dinding keramik yang dingin dan licin, seperti bagian dari tembok itu sendiri. Cahaya lampu menggoyang pelan, bayangannya menari di dinding seperti sosok arwah yang menunggu saat untuk bangkit. Udara di ruangan itu berat, nyaris menggumpal oleh ketegangan. Saat semua mata akhirnya mengarah padanya—dengan tatapan mencurigai, mencemaskan, bahkan menggertak—Rendy mendorong tubuhnya dari dinding dan mulai melangkah maju. Langkahnya lambat namun pasti, dan setiap hentakan sepatu kulitnya di lantai batu memantul dalam keheningan. Seolah ruang itu menahan napas.Lalu, suara itu terdengar. Datar, rendah, namun tajam dan dingin seperti bilah pisau yang baru dicelupkan ke salju."Baik," katanya, menatap lurus ke arah sosok yang duduk di tengah ruangan. "Sekarang, jelaskan keterlibatanmu dalam demonstrasi ini."Vera mendongak. Ia telah duduk dengan lengan terlipat sejak awal, tapi kini tubuhnya meneg

  • Kebangkitan Naga Perang   496. Liciknya Vera

    Menara Naga Perang menjulang bak tombak raksasa yang menusuk langit kota Kartanesia. Dari kejauhan, bangunan itu tampak megah dan tak tergoyahkan, seperti penjaga abadi dari rezim kekuasaan yang disegani. Namun di kaki menara itu, tanah bergetar oleh amarah rakyat.Udara sore yang panas dan berdebu menyesakkan dada. Bau aspal terbakar dan peluh manusia berpadu dalam aroma ketegangan yang mengambang di sekeliling. Ratusan orang berjejal di depan gerbang utama, suaranya membentuk gelombang keras yang menampar dinding-dinding kaca.Polisi juga sudah mulai mengatur para demonstran yang mengamuk agar tidak melakukan tindakan yang merugikan Wang Industries."Turunkan Wang Industries! Hukum si pembunuh!" teriak seorang pemuda dengan suara parau, sementara tangannya menggenggam poster bergambar tengkorak bersanding dengan logo Wang Industries.Kain-kain spanduk berkibar liar, digigit angin sore yang keras, menyuarakan tuduhan keji terhadap konglomerat teknologi itu. Beberapa bahkan masih tern

  • Kebangkitan Naga Perang   495. Organisasi Naga Hitam

    Rendy menatap emblem berukiran naga hitam yang menggantung di depannya. Ukiran itu begitu detail, setiap sisik dan lekukan tubuh naga tampak begitu nyata, seolah siap menerkam siapa saja yang menantangnya. Namun, ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Matanya menyipit, napasnya tertahan sesaat saat ia mencoba menggali ingatannya."Aku tidak pernah melihat simbol naga hitam ini..." gumamnya, suaranya dipenuhi kebingungan. Ia mengulurkan tangan, jari-jarinya nyaris menyentuh permukaan logam yang dingin.Dari sampingnya, Katrin menatap emblem itu dengan ekspresi tegang. Ia menghela napas sebelum berbicara, seolah mengumpulkan ingatannya yang telah lama terkubur. "Aku baru ingat... Simbol naga hitam ini sangat kuno. Dulu, ada organisasi yang ingin mengatur dunia ini sesuai keinginan mereka. Organisasi ini disebut... Organisasi Naga Hitam."Jantung Rendy berdetak lebih cepat. Ia melangkah mundur, rahangnya mengeras saat kata-kata Katrin menggema di benaknya. "Siapa yang berada di balik Orga

  • Kebangkitan Naga Perang   494. Kelicikan Vera Huang

    Rendy menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin, matanya seperti dua bongkahan es yang menembus langsung ke dalam hati Vera. Rahangnya mengeras, garis-garis wajahnya tegang. "Kau menuduhku tanpa bukti, Vera. Apa yang sebenarnya kau tahu?" suaranya rendah, hampir seperti bisikan yang berbahaya. Tak ada lagi nada hormat di sana. Rendy bahkan tidak lagi memanggilnya "Mama"—sebuah isyarat nyata bahwa ia telah menghapus status Vera sebagai mertuanya. Vera mengepalkan tangannya, kukunya hampir mencengkeram telapak tangannya sendiri. Matanya berkilat penuh kemarahan, tapi ada sesuatu yang lebih dalam dari itu—ketakutan. Rendy sudah tidak mengakuinya di saat ia tahu kalau menantunya ini sangat kaya dan berkuasa. "Cukup untuk tahu bahwa kau selalu ada di mana kekacauan terjadi!" sergah Vera dengan suara bergetar. "Sejak dulu, Wang Industries selalu memiliki cara untuk menyingkirkan musuh-musuhnya. Dan sekarang? Kau membiarkan ini terjadi di depan mata kita semua?" Dari balik kepulan asap

  • Kebangkitan Naga Perang   493. Vera Yang Menyebalkan

    Katrin berlari menuruni tangga darurat, napasnya memburu seiring dengan detak jantung yang masih berpacu kencang. Sisa ledakan dari granat tadi masih mengaburkan pandangannya dengan kabut asap yang menguar, menyisakan bau mesiu yang menusuk hidung. Suara erangan dan tangisan samar terdengar dari jalanan yang porak-poranda, bercampur dengan aroma anyir darah yang mulai mengering di aspal retak. Ia menggertakkan giginya. Ini bukan sekadar bentrokan biasa. Ini pembantaian. Matanya menyapu area sekitar. Ia mencari sosok yang bersembunyi di antara bayang-bayang rerimbunan pohon besar di tepi jalan. Dan di sanalah Vera Huang berdiri, kaku seperti patung batu. Tangannya mencengkeram batang pohon seolah takut dunia di sekitarnya runtuh begitu saja. Matanya yang membelalak penuh ketakutan memantulkan cahaya redup lampu jalan yang berkedip-kedip, seakan ikut menjadi saksi bisu tragedi ini. Katrin merasakan sesuatu yang panas menjalar dalam dirinya—bukan hanya kemarahan, tetapi juga kekecewaan

  • Kebangkitan Naga Perang   492. Penembak Jitu

    Katrin berputar dengan refleks secepat kilat, tubuhnya merunduk rendah hingga peluru itu hanya meleset beberapa sentimeter di atas kepalanya. Ia mendongak, mencari asal tembakan. Di antara kerumunan yang beringas, ia melihat sosok bertudung hitam berdiri di atas atap gedung yang menghadap langsung ke Menara Naga Perang."Penembak jitu," desis Katrin, matanya menyipit tajam.Ia tak punya waktu untuk berpikir. Dengan kecepatan luar biasa, ia menendang tanah, melesat menuju gedung terdekat. Tangannya menggenggam belati kecil yang selalu ia simpan di sabuknya. Jika ia bisa mendekati penembak itu, ia masih punya peluang untuk menginterogasi siapa dalang di balik semua kekacauan ini.Namun, sebelum ia bisa mencapai gedung, suara desingan peluru kembali terdengar. Kali ini, peluru itu bukan hanya diarahkan padanya—tetapi juga kepada para demonstran yang sudah kehilangan akal sehat mereka. Mereka ditembaki tanpa ampun, seperti binatang yang harus dieliminasi."Sial!" Katrin mengumpat. Musuh i

  • Kebangkitan Naga Perang   491. Fenomena Aneh

    Katrin merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Napasnya memburu, jantungnya berdegup kencang. Situasi di sekelilingnya semakin kacau, dan ia mulai kewalahan menghadapi kekacauan yang terjadi di hadapannya.Organisasi besar ini tidak main-main. Mereka mempermainkan Naga Perang dengan cara yang licik dan keji, memanfaatkan Vera Huang yang tengah berseteru dengan Wang Industries. Katrin berpikir keras. Musuh-musuh Naga Perang yang ia kenal biasanya memilih konfrontasi langsung, bukan cara kotor seperti ini—cara yang melibatkan nyawa orang-orang tak berdosa.Negeri Malam juga tidak akan melakukan cara kotor seperti ini untuk menjatuhkan Naga Perang dan Wang Industries.Akan sulit untuk membersihkan nama Naga Perang dan wang Industries dengan banyaknya korban yang tewas saat unjuk rasa di Menara Naga Perang.Teriakan massa yang berunjuk rasa menggema di udara. Mereka tak tahu bahwa tubuh mereka telah disisipi sesuatu yang bisa membunuh mereka kapan saja. Seperti pasukan bunuh dir

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status